PART 12

3.4K 124 0
                                    

Aku berharap kebahagiaan selalu berpihak kepada kami sampai kapanpun.
amin..

ALUNA POV

aku terbangun dipagi ini dengan bahagia.

lihat aku sudah tidak tidur sendirian lagi, ada kak Rio yang akan selalu menemaniku tidur tiap malamnya.

walaupun aku tadi sempat merasa kaget sih, ada kak Rio disebelahku.

hahaha..

aku merasa masih tidak menyangka sudah menjadi nyonya Dewantara sekarang.

Ku perhatikan lelaki yang masih tidur berlapis selimut disebelahku ini.

lihat betapa gantengnya dia.

dengan badan yang berisi, kulit yang putih, rahang yang tegas dan lesung pipi yang sangat terlihat.

Huh aku sempat iri padanya mengapa lesung pipi ku tidak sedalam seperti punya kak Rio sih.

aduhh luna.. luna.. hal yang tidak penting saja kamu permasalahkan.

kulihat jam sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi.

aku harus segera mandi dan menyiapkan sarapan untuk suamiku ini.

Sesudah itu aku dan ka Rio pun turun untuk sarapan bersama.

"kak kita tidak jalan-jalan?" ucapku disela sarapan kami.

"kamu mau jalan-jalan? ayo kita jalan-jalan" ucap r
Rio sambil menatap istri cantiknya itu.

"bukan.. bukan itu maksutku ka.. maksudku kita tidak bulan madu ke suatu tempat yang indah gitu." ucapku bete.

kulihat dia tertawa, hei memang ada yang lucu.

aku kan berbicara apa adanya!

"jadi kamu mau kita bulan madu? yakin? semalam saja waktu aku minta jatah kamu menolak dan berkata belum siap." ucap kak Rio menggodaku.

Uh benar juga kalau bulan madu berarti itu artinya kita akan menghabiskan waktu berdua dan melakukan-

cepat-cepat aku menggelengkan kepalaku.

kulihat kak Rio tertawa melihatku.

"aku tau kamu hanya ingin jalan-jalan saja kan ketempat yang bagus dan romantis tanpa kita melakukan hal itu?" ucap kak Rio datar.

Aku tau aku jadi istri yang durhaka karena tidak mau melakukan kewajibanku sebagai istri yang baik.

maafkan aku kak Rio.

aku berdiri dari kursiku dan mendekati kursi kak Rio yang berada disebelahku.

aku duduki pahanya dan bergelayut padanya.

aku merasa berdosa sekarang.

"maafkan aku ka, aku tidak bermaksut un-"

ucapanku terpotong karena kak Rio menutup mulutku dengan mulutnya.

aku merasakan sesuatu yang berbeda.

ciuman kami pun bertahan lama, hingga tanpa aku sadari tangan kak Rio sudah bersarang di dimana-mana.

aku merasakan sensasi yang berbeda.

"uumm- kak Riooo" ucapku disela-sela percintaan kami.

sampai sesaat kak Rio melepaskan ciumannya aku berkata.

"kaaa-"

tanpa diduga kak Rio menghentikan aksinya dan menjauhiku.

aku tarik tangannya agar dia menghadap kepadaku dan aku berkata:

Perjalanan KITAWhere stories live. Discover now