"Debum," suara pintu ditutup dengan kasar juga. Rupanya Maminya benar-benar murka.

Farah Sasmita Atmodimedjo itu macam ibu-ibu sosialita yang cantik dan selalu menjaga manner. Sejak dulu tak pernah Dara melihatnya agresif seperti ini atau bahkan berteriak saat memarahi ART maupun penjaga keamanan yang berbuat kesalahan di rumah. Hanya tatapan dingin saja semua orang sudah tahu bahwa Farah sedang marah.

Apa Maminya sedang darah tinggi jadi kepribadiannya berubah?

"Ck, sejak dulu yang selalu membuat masalah itu kamu, bukan aku," suara Farah dingin walau terasa ada kemarahan di sana.

"Apa lagi kali ini?"

"Baca! Pesan itu sampai padaku siang tadi," perintah Farah setelah terdengar benda tumpul membentur meja kayu. Sepertinya Mami melempar handphone-nya ke arah Papi. "Bahkan dia mengirim foto juga. Luar biasa bukan?" sindirnya.

Mata Dara melotot padahal bukan dia yang disuruh membaca dan melihat foto. Sepertinya Mami menyampaikan pesan dari Miss Jeslyn soal dirinya yang bolos les. Jangan bilang ada orang yang memfoto saat Dara sedang kencan dengan Kenneth juga. Kurang kerjaan sekali orang itu. Sepertinya Dara akan gagal memita restu Papinya kalau begini keadaannya.

Nasib gue gini-gini amat!

Kayaknya lebih susah dapat SIP (Surat Izin Pacaran) daripada SIM (Surat Izin Mengemudi)

Dara kan udah SMA elaah... anak SD bahkan udah banyak pada punya ayang.

Inikan zaman milenial bukan zaman kolonial.

"Dia___" suara Papi terdengar tercekat.

"Aku sudah bilang. Urus jalang kamu dengan benar. Jangan biarkan dia menggangguku!" desis Farah geram.

DEG... jantung Dara tiba-tiba seakan diremas oleh tangan tak kasat mata. Papi selingkuh? Mulut Dara bahkan menganga cukup lama.

Pantas saja tadi Mami marah-marah. Mungkin Mami sudah pusing karena mendapat pesan dari selingkuhan Papi dan diperburuk dengan kabar Dara bolos les serta pacaran. Wajar sih Mami habis sabar.

Apa kisah keluarganya bakalan mirip sinetron dan berakhir bercerai berai?

Badan Dara agak bergidik membayangkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang harus dihadapi setelah ini. Dirinya sepertinya juga akan menjadi anak broken home mirip beberapa temannya. Apa Dara juga nanti harus memilih mau ikut dengan Papi atau Mami?

Dara memang tidak dekat dengan Mami tetapi tadi adalah pertama kalinya beliau membentak Dara. Rasa bersalah tiba-tiba melingkupi hati Dara. Ternyata dirinya ikut mengecewakan Mami.

Maafin Dara, Mami.

"Farah dia ini___"

Memotong perkataan suaminya. "Sejak dulu aku tidak peduli kamu mau tidur dengan puluhan wanita sekalipun!" Menjeda kata-katanya sejenak baru melanjutkan. "Apa kamu kekurangan uang untuk membeli pengaman, hm? Apa perlu aku transfer ke rekeningmu?" tanya Farah sarkas.

Jadi papi mengkhianati Mami berkali-kali?

Mami tahu, tetapi diam saja.

Astaghfirullah hal adzim... Papi!

"Dia bohong, Farah. Aku selalu memakai pe___"

"Hahaha," tawa meremehkan dari Farah terdengar sebelum perkataan sang suami selesai. "Kamu pikir aku peduli dengan aktivitas ranjangmu, haah? Menjijikan!" desisnya.

Prambanan Obsession (END)Where stories live. Discover now