Jisoo dan Taehyung tanpa sengaja terlibat dengan sebuah sekte di kampusnya.
Bagaimana mereka berdua bisa keluar dari sekte tersebut?
⚠️Warning !!
◽ Adegan 18+
◽Kekerasan Verbal
◽ Kekerasan Psikis
◽ Kekerasan Fisik
◽Pelecehan Seksual
◽ Sekte dan Ajar...
" Aku masih kekasihmu Sooya, kita melakukan ini bukan berarti hubungan kita berakhir. Kau harus ingat itu, jangan dekat dengan pria lain saat ada anakku di rahimmu."
Jisoo malas meladeni, ia ingin keluar, namun Tae kembali memegang tangan Jisoo erat. " Sooya, kalau kau begini terus, aku akan melanggar aturannya, aku tidak peduli dengan anak kita nanti."
" Cih, egois." Jisoo menanggapinya dengan tenang, tapi itu justru membuat Tae semakin khawatir. Tae berpikir kalau Jisoo mulai pudar cintanya setelah 2 bulan tidak berinteraksi.
" Kamu kenapa begini? Aku gak kuat lihat kamu mengacuhkanku tapi kamu malah tersenyum pada pria lain."
" Kamu bahkan melakukan lebih dari ini V, kau berbohong padaku." Jisoo memukul dada Taehyung sambil menangis.
" Berbohong apa Sooya?" Mata Tae terlihat khawatir melihat Jisoo tiba-tiba bersikap seperti itu.
" Kau menghamili gadis lain."
" Siapa?"
" Yuna, dia datang malam itu dengan kalung sama persis sepertiku, berarti dia sedang mengandung benihmu V."
" Mana mungkin? Aku tidak menghamilinya Sooya, sumpah. Kau salah lihat mungkin."
" Ini, lihat V, sama persis kan?" Jisoo mengeluarkan ponselnya.
" Kenapa dia memakai kalung dengan warna punyaku?"
" Jelaskan apa yang kalian lakukan di belakangku?"
" Tidka terjadi apa-apa Sooya, aku memang masuk ke kamarnya malam itu, karena pemimpin elit menyuruhku menidurinya, tapi aku dan dia tidak melakukan apa-apa, kita hanya duduk dan bicara, aku menjelaskan padanya, dan aku menyuruhnya untuk bicara kalau kita melakukannya agar dia di bebaskan."
" Aku tidak bisa percaya V, buktikan kalau memang kau tidak melakukannya?"
" Bagaimana cara membuktikannya."
" Pikir sendiri." Jisoo menyenggol tubuh Taehyung yang menghalangi pintu dan keluar dari gudang itu. " kau bilang tidak melakukan apa-apa, tapi berduaan dikamar dengannya, bullshit." Jisoo menggerutu sambil berjalan menuju kelasnya.
Jennie melihat hal itu dari kejauhan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Aku akan mengadukan kalian pada madam."
****
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Baru saja Jisoo tiduran di kamar, suara seseorang mengetuk pintu. Jisoo langsung bangun. Irene ada di depan pintu kamarnya.
" Kau berbicara dengan Taehyung di kampus?"
" Kata siapa?" Jisoo tahu kalau ada yang mengadukannya.
" Ada yang melihat kalian masuk ke gudang disana berdua."
" Apakah masuk ke gudang berdua berarti kita bicara? Anda harus bisa membukti aku dengannya berinteraksi, dan satu lagi, jangan terlalu percaya pada curut yang memata-mataiku." Jisoo menutup pintunya dengan keras.
" Aku biarkan kali ini, tapi aku tidak akan memberimu kesempatan lagi lain kali adik iparku." Irene kesal dengan sikap Jisoo yang mulai memberontak.
Saat makan malam, Jisoo melihat Yuna datang dan ikut makan malam bersama mereka.
" Kenapa dia selalu datang kesini?" Jisoo menyindir Yuna, yang lebih di spesialkan ketimbang Rose yang statusnya setara.
" Kenapa? anda keberatan nona Kim? aku kan harus melaporkan perkembangan janinku, janin milik Kim Taehyung-ssi." Yuna mengelus perutnya dan berbicara dengan nada di tekankan dan wajah yang mengejek Jisoo.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Dasar jalang." Gumam Jisoo sambil memasukkan makanan ke mulutnya.
Lisa dan Rose ke kamar Jisoo.
" Dia hamil anak si V?" Tanya Lisa.
" Gak tahu, V bilang mereka tidak melakukan apa-apa."
" Kalau gak melakukan apa-apa, lalu kenapa dia bunting?" Rose berkomentar.
" Ya itu masalahnya, gue juga menyuruh seseorang mengecek apakah itu hamil asli atau palsu, dia bilang asli."
" Berarti ada yang membuahi dong."
" Ya pastilah, gue harus cari cara agar dia sendiri mengaku siapa yang membuahinya." Jisoo ragu pada Taehyung tapi ia lebih ragu pada gadis itu. Jisoo akan mencari cara agar tahu siapa yang menghamilinya, ini semua pasti konspirasi.
" Sooya." Rose terlihat ingin meluapkan perasaanya, tapi disitu ada Lisa, bagaimanapun Lisa masih bagian sekte ini.
" Gimana Ros?"
" Gue khawatir, tinggal menghitung hari, gue lahiran."
" Percaya sama gue Ros."
" Lo mesti yakin Ros, lo pasti bisa melahirkan bayi yang akan jadi kebanggaan Jimin." Lisa kira bayi nya laki-laki.
Rose mengangguk, sambil tersenyum. Ia mulai susah tidur, Jisoo kadang menemani Rose tidur jika Jimin sedang tidak bersamanya, Jimin masih sering meminta jatah di kondisi perut Rose sudah besar. Itulah bedanya cinta dan nafsu. Jisoo ingin sekali mengomelinya, tapi melihat Rose nya juga tidak protes, ya dia bisa berbuat apa.
Bahkan Jisoo kadang bisa mendengar suara mereka saat bercinta karena kamarnya sebelahan. Meskipun terhalang dinding yang tebal tapi teriakan Rose selalu terdengar, Jisoo takut Jimin bermain kasar di ranjang, mungkin dulu itu bukan masalah bagi mereka, tapi sekarang Rose sedang hamil, harus di pikirkan juga
Jisoo menatap foto Taehyung di layar ponselnya semalaman, ia tidak bisa tidur karena Rose dan Jimin begitu berisik.
" Tinggal 5 bulan lagi, aku kuat gak yah gak ketemu kamu yang?" Jisoo mencium layar ponselnya kemudian memeluknya dan akhirnya tertidur.
****
Kurang baik gimana coba, jam segini udah dua kali update.