susu penyemangat

22 9 0
                                    

Move on¡☆

Jeena melambaikan tangannya, begitu juga dengan Junkyu. Iya, mereka tidak sengaja bertemu diperpus.

Tapi jarak mereka sangat jauh. Karna tidak boleh berisik, jadi lah mereka hanya saling melambaikan tangan.

Ujian kenaikan kelas sebentar lagi, bisa dihitung sekitar empat sampai tiga hari lagi. Jadi wajar jika banyak siswa yang pergi ke perpustakaan untuk belajar.

Setelah adegan lambai-melambai selesai, Jeena fokus pada bukunya, dan Junkyu sudah pergi entah kemana.

Namun beberapa menit kemudian sebuah susu kotak menyita pandangan Jeena.

"Diminum," bisik Junkyu.

Disitu juga ditempelkan sticky notes.

Jangan lupa diminum!
Terserah mau diminum kapan.
Semangat ya!^^

Jeena mengerjab lucu, matanya menyapu sekitar perpus, dan.. ketemu. Dipojok ruangan terlihat Junkyu sedang tersenyum manis kepada Jeena.

"Susu penyemangat ternyata, kalo gitu gue bakal selalu semangat. Eh bentar! kok gue jadi kesenengan begini elah."

•🐨•

"Lo ngapa sih senyam senyum mulu, padahal cuman minum susu kotak doang."

Jeena melirik sinis ke arah Hyein lalu kembali menikmati susu itu.

Sekarang masih jam istirahat, setelah mendapat susu penyemangat dari Junkyu, gadis itu dengan cepat menyelesaikan belajarnya lalu pergi ke kantin.

"Heh! diem aja di tanya."

"Ck, apa sih? gue cuman lagi seneng aja sambil minum susu. Resek amat lo!"

"Lo berdua, berantem mulu jadinya, kenapa sih?" tanya Jaehyuk.

"Sapa yang berantem?" sinis Hyein.

"Gak berantem, cuman ngobrol. Ya kan Hye..?"

Hyein mengangguk mengiyakan, sedangkan Jaehyuk menghela napas panjang. Terserah, cowok selalu salah.

"Oiya, nanti kan kita naik kelas ya? kira-kira diacak gak ya kelasnya."

"Udah pasti sih itu," sahut Asahi yang baru datang.

"Bener juga, itu sih udah pasti. Padahal kan gue gak mau terpisah sama bang Sahi, entar gak bisa nyontek lagi huhuhuuu.." oceh Hyein.

Jaehyuk dan Jeena memutar bola matanya malas, kenapa Hyein bisa menjadi temannya sih.

•🐨•

Jeena berjalan menyusuri koridor sekolah, para siswa sudah bubar sejak tigapuluh menit yang lalu.

Gadis itu masih di sini karena habis mencari buku di perpustakaan untuk belajar.

"Jeena!"

Jeena menoleh ke belakang, di sana ada Junkyu yang sedang berlari kecil menghampirinya.

"Lho belum pulang Kyu?"

Junkyu menggeleng. "Belum, ini baru selesai rapat ekskul."

"Padahal mau ujian, tapi masih ada rapat aja. Lo gak cape ikut kegiatan?" tanya Jeena.

Kini mereka berdua berjalan beriringan di koridor sekolah yang sepi.

"Kalo hari ini jelas cape, tapi sekarang udah nggak."

"Cepet banget ilangin capenya."

"Iya, aku juga gak tau kenapa."

--gak tau kenapa, kalo di deket kamu jadi ilang capenya.

"Hari ini, mau ngehemat uang?" tanya Junkyu.

Jeena tertawa, kenapa Junkyu masih mengajaknya pulang dengan kata-kata itu.

"Hm.. nggak dulu, tapi gue mau nebeng lo. Bukan untuk ngehemat uang, tapi karna mau aja, gimana?"

Entah kenapa ucapan Jeena sangat bereaksi pada Junkyu, buktinya pipi laki-laki itu memerah padam.

Karena arti ucapan Jeena yang membuatnya sangat senang.

"Boleh banget."

"Yauda, ayo ke parkiran!"

Jeena meraih lengan Junkyu dan menariknya. Membuat sang empunya mengulum senyum.

Mungkin sampai kapanpun, keberadaan Jeena selalu membuatnya menjadi lebih baik. Ia tidak pernah sesenang ini saat bersama seseorang.

--maaf Jeena, kayaknya aku udah bener-bener terlanjur suka sama kamu, dan akan selalu begitu sampai seterusnya.

Move on¡☆

A/n: Kira-kira kalo Jeena tau perasaan kamu gimana ya Kyu?

[Sudah revisi]✔

Move OnWhere stories live. Discover now