07

21 2 0
                                    

Nara menatap Cowok disebelahnya yang fokus dengan soal ditangannya. Galang cowok itu nampak sedang serius dengan soal-soal yang baru saja dikasih oleh wali kelasnya itu.

"1 + 2 + 3 + ... + k + (k + 1) = 1/2k (k + 1) + (k + 1)."seraya membaca soal Galang pun melirik ke Nara yang saat ini sedang menatap kearahnya dengan alis terangkat.

"Liat lembar soalnya dah."ujar Galang seraya mengangkat lembar soalnya yang membuat Nara langsung menatap kearah lembar soalnya itu.

Galang memperhatikan raut wajah yang diberikan oleh Nara, disana nampak bahwa cewek disebelahnya itu sedang bingung dengan apa yang dikatakannya.

"Liat nomer 5."beritahu Galang yang membuat Nara reflek menunjukkan lembar soalnya.

"Ini soal semester satu kan?,"tanya Nara yang diangguki olehnya.

"Masih inget caranya?,"tanya Galang balik yang diangguki olehnya.

"Inget dikit-dikit si gua."jawabnya yang membuat Galang menyerahkan pulpennya.

"Coba lu kerjain nomor 5 sampai 6."perintahnya yang diangguki oleh Nara.

Nara pun langsung mengerjakan lembar soal itu yang masih diperhatikkan oleh Galang. Seraya menunggu Nara selesai, Galang pun memutuskan untuk mengerjakan soal lainnya.

"Enak ya daritadi kita tungguin taunya malah berduaan disini."ujar Oliv yang membuat Galang menatapnya datar.

"Jangan berisik."peringat Galang yang membuat Juan berdecak kesal lantaran Oliv teman perempuannya itu selalu membuatnya dalam masalah.

"Jangan kek toa ngapa si mulut lu."celetuknya yang membuat Oliv meliriknya sinis.

"Brengsek lu Ju."maki Oliv seraya menampol Juan yang membuat dirinya dan juan saling balas-membalas.

Berbeda dengan Nara yang masih fokus dengan soal dihadapannya. Kali ini ia benar-benar fokus sampai-sampai ia tidak menyadari keberadaan kedua temannya.

"Lang."panggil Nara yang membuat Galang jadi menoleh kearahnya.

"Ini bener gak cara sama jawabannya."ujarnya seraya menyerahkan lembar soal miliknya ke Galang yang diterima baik olehnya.

Galang memeriksa jawaban yang dikerjakan oleh Nara sesekali ia melirik cewek itu yang saat ini sedang memperhatikan Juan serta Oliv yang masih sibuk berdebat.

"Good girl."puji Galang seraya mengelus puncuk kepala Nara yang membuat siempunya kini menatapnya datar.

"Bener?,"tanya Nara yang diangguki oleh Galang.

"Udah bener Ra, jawabannya."seraya menampilkan senyumnya yang membuat Nara senang.

Pasalnya tidak sia-sia ia selama ini belajar bersama dengan Elan dan Afkar. Rupanya saran yang diberikan oleh omnya cukup bermanfaat juga untuk dirinya.

Ia harus berterima kasih kepada omnya, berkat omnya dirinya jadi sedikit memahami pelajaran yang sangat ia hindari itu.

***

"Pulang sekolah nanti kalian sibuk gak?,"tanya Oliv yang membuat ke lima temannya jadi menoleh kearahnya.

"Kenapa Liv?,"tanya Arthur yang membuat Oliv menunjukkan selebaran poster kepadanya.

"Oh pertandingan basket."ujar Nadif yang diangguki oleh Oliv.

"Kalian mau nonton gak?,"tanya Oliv yang membuat Arthur serta Nadif menggangguk semangat. Berbeda dengan Juan serta Galang yang nampak sedang berbincang.

"Lu ikut gak Ra?,"tanya Juan yang membuat Nara menggelengkan kepalanya.

"Lu sendiri gimana?,"tanya Nara balik yang membuat Juan berpikir sebentar.

"Gua ngikut lu berdua."jawabnya yang diangguki oleh Galang.

"Terus mereka bertiga gimana?,"tanya Nara yang membuat Juan menggelengkan kepalanya, berbeda dengan Galang yang menampilkan senyum tipisnya.

Seraya menatap ketiga temennya yang sedang berbincang itupun Galang menyempatkan diri untuk mengelus rambut Nara yang membuat siempunya berdecak kesal akan kelakuannya.

"Gua, Nara, Juan gak bisa ikut."ujar Galang yang membuat ketiga temannya jadi menatapnya.

"Kenapa gitu?,"tanya Oliv yang cukup terkejud dengan yang diucapkan oleh Galang.

Menghela nafas pelan Juan pun menyempatkan dirinya untuk mengacungkan jari tengahnya kepada Galang yang membuat laki-laki itu terkekeh pelan.

"Nara sama Galang ada tugas buat beli bahan proyek besok, sedangkan gua harus nemenin mereka karna yang tau tempat belanja dan apa yang harus dibeli oleh mereka."jawabnya yang diangguki oleh Nara serta Galang.

Lain hal dengan Oliv yang mendesah kecewa lantaran rencananya tidak berjalan sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Kenapa harus hari ini?, tanya Oliv dalam hati seraya memperhatikan Galang yang sedang berbincang dengan Nara.

Beruntung sekali jadi Nara, setiap dirinya kemana-mana selalu saja diintilin oleh Galang dan juan. Begitupun sebaliknya jika Galang dan juan akan berpergian maka Nara yang selalu menjadi orang pertama yang akan mereka berdua ajak.

Memikirkan itu membuat Oliv iri dengan Nara, ia pun menghela napas kasarnya sebelum akhirnya menatap keempat temannya.

"Kita batalin aja kalo gitu, gua juga gak mau jadi beban yang ngehancurin tugas kalian."ujarnya yang lebih memilih pergi meninggalkan Ke empat temannya yang menatap kepergiannya.

Berbeda dengan Galang yang bersifat acuh dengan tingkah Oliv yang menurutnya sangat kekanak-kanakkan.

"Diemin aja gak usah dipikirin nanti juga dia balik sendiri."celetuk Galang yang membuat ke empat temannya kini jadi menatapnya.

"Galang, lo-"

"Kalo lu mau ngebujuk dia sana silahkan, gua si males sekali dua kali masih gua maklumin."ujar Galang yang sengaja memotong ucapan Arthur.

"Tapi kan-"

"Kalo kalian mau ngebujuk dia, bujuk aja sana. Gua tetep berpegang teguh sama pendirian gua."Ujarnya lagi yang membuat Nara mengelus pelan bahu Galang.

"Udah gak usah didebattin, bener kata Galang sekali dua kali dimaklumin tapi ini udah berlebihan gak bener juga."ujar Juan yang diangguki oleh Nadif.

"Oliv butuh sendiri."ujar Arthur yang diangguki oleh Ke empat temannya.

Mereka pun sepakat membiarkan Oliv untuk sendiri. Namun berbeda dengan Oliv yang mengharapkan seseorang menahannya.

Gua kira bakal ditahan sama dia. Keknya gua gak pernah ada dipikiran dia. Gumamnya pelan yang masih bisa di dengar oleh seseorang yang sedari tadi memperhatikannya dari kejauhan.

Jadi mereka terlibat cinta segitiga? Menarik juga. Ujar cowok misterius itu seraya menampilkan senyum evilnya.
























TBC

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 11, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Guru MatematikWhere stories live. Discover now