8. Hutang Lama

10 5 2
                                    

//Happy Reading//

~>•<~

Perkenalan Ling Biyue dan Zi Fan tidak berlangsung lama setelah mendengar bunyi dari perut gadis tersebut

Kriukkk.

Pipi Ling Biyue mendadak bersemu merah karena malu. Dia kemudian segera mengalihkan wajahnya ke arah lain.

Zi Fan menaikkan sebelah alisnya kemudian tertawa kecil. "Saudari Ling, sudah berapa lama kau tidak makan? Suara perutmu terdengar sangat mengerikan."

Ling Biyue menoleh Zi Fan, mendengus kesal karena pemuda itu menertawakannya. "Aku tidak akan seperti ini kalau kau tidak mengganggu urusanku."

"Memangnya apa yang sudah kulakukan?"

Ling Biyue tidak menyahut, tapi perhatiannya tertuju ke permukaan sungai yang tenang. Pertarungannya dengan Zi Fan membuat ikan besar yang diidamkannya berhasil kabur.

"Kenapa selalu ada saja yang menghalangiku mengisi perut..." keluh Ling Biyue, cemberut.

Demi menghindari perdebatan yang tidak jelas, Ling Biyue meninggalkan Zi Fan yang berdiri di tepi sungai sementara dia kembali masuk ke dalam air dan berendam.

Pemuda yang memiliki poni sebatas alis mata tersebut masih menatap Ling Biyue dengan heran. Dia ingin berbincang lebih jauh tetapi komunikasi mereka sudah terputus saat gadis itu meninggalkannya.

Merasa tidak pantas melihat seorang gadis yang sedang mandi, Zi Fan segera memalingkan tubuhnya dengan perasaan gugup.

Bibir tipis yang lembut milik pemuda itu sedikit terbuka tetapi tidak bisa mengeluarkan satu katapun. Akhirnya Zi Fan memilih pergi.

Setelah hanya tersisa Ling Biyue seorang diri di tempat itu, barulah dia dengan leluasa membuka helaian demi helaian pakaiannya lalu membersihkan tubuhnya dengan dinginnya air sungai.

Ling Biyue merendam tubuhnya sebatas dada, menampakkan kulit putih bercahaya saat diterpa sinar bulan keperakkan. Dia mengusap lembut bahunya sampai ke ujung jari-jari tangan.

Tetes demi tetes air mengalir dari kulitnya yang selicin porselen sementara gadis itu menikmati sensasi sentuhan air dingin yang membuatnya menghela napas dengan suara rendah.

Beberapa kunang-kunang berterbangan di atas kepala Ling Biyue dan salah satunya hinggap ketika gadis itu mengangkat tangannya.

Lebih dari setengah jam berlalu, Ling Biyue masih berendam dengan kedua mata tertutup rapat sedangkan indra pendengarnya menjadi lebih peka. Gadis itu langsung tahu saat ada suara langkah yang mendekat ke arahnya meski asal suara masih berjarak ratusan kilometer darinya.

Dalam waktu singkat Ling Biyue mengenakan kembali pakaiannya sebelum naik ke bibir sungai. Ling Biyue mengandalkan qi api yang membuat pakaiannya kering seketika.

Suara langkah yang sebelumnya Ling Biyue dengar tiba-tiba menghilang dan digantikan dengan gelombang angin yang membentuk sebilah pisau tipis diselimuti warna kemerahan.

Ling Biyue hanya memiringkan tubuhnya sedikit, menghindari serangan mendadak tersebut tanpa kesulitan berarti.

"Siapa kalian? Beraninya menyerang seperti pengecut!" tegas Ling Biyue lantang.

Tangan Ling Biyue mulai mengeluarkan cahaya kebiruan, ingin memberi serangan balasan ke arah jalan yang tertutup kegelapan. Namun segera menarik kembali kekuatannya saat mendengar suara seorang gadis.

"Ling Chusi? Ternyata kau ada di sini!"

Sosok pertama yang terlihat dalam pekatnya malam adalah Hua Qing. Dia mendapatkan keberanian berjalan di depan setelah mendengar suara yang tidak asing di telingannya dan itu adalah suara Ling Chusi.

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Jan 09, 2023 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Legend of The New StarlightWo Geschichten leben. Entdecke jetzt