2. Pucuk Napas Api

28 6 2
                                    

//Happy Reading//

~>•<~

Ling Biyue akhirnya memahami cara kerja dari metode pembangkit jiwa yang digunakan padanya.

Dia mengenali formasi sihir tersebut merupakan formasi sihir yang hanya dilakukan oleh kaum iblis, membutuhkan darah siluman yang kuat serta darah dari tubuh yang akan menerima jiwa dari formasi.

Tak hanya itu, diperlukan energi kesadaran manusia, terutama jiwa gadis remaja untuk membangkitkan jiwa yang telah lama mati.

Meski telah memakan belasan jiwa gadis-gadis tersebut, Ling Biyue tidak merasakan adanya kekuatan dalam tubuh barunya.

Seratus tahun lalu Ling Biyue adalah jenius muda dari Sekte Awan Kabut, pada usia 18 tahun telah memasuki ranah ke 7 dari 9 ranah kultivasi di Benua Bintang Baru. Sayangnya, diusia 25 tahun Ling Biyue berakhir mengenaskan di jurang sektenya sendiri.

Sementara, di tubuhnya sekarang hanya terdapat kekuatan yang lemah serta tidak dapat digunakan karena kekuatan itu seolah ditekan oleh sesuatu.

"Tubuh macam apa ini? Bahkan tidak bisa mengeluarkan kekuatan spiritual sedikitpun!?"

Ling Biyue mendengus kesal setelah dia mengarahkan tangannya ke arah mayat-mayat, hendak membakarnya agar tidak menimbulkan keributan tetapi tidak terjadi apapun pada mayat-mayat tersebut.

"Aku kembali bukan untuk menjadi tidak berguna..." Gigi Ling Biyue dirapatkan sembari memandang kedua tangannya sebelum mengepalnya erat.

Berdasarkan pada kehidupan pertamanya yang penuh hinaan dan penindasan, Ling Biyue tidak ingin orang memandangnya dengan cara yang sama lagi.

Hanya dengan menjadi kuat, kau tidak akan ditindas. Mereka yang menghinamu tidak akan berani berbuat apa-apa bila kau kuat.

Ling Biyue memutuskan kembali ke dalam gua, mencari tempat lalu duduk bersila. Selama beberapa jam dia tidak bergerak dari posisinya tetapi raut wajah gadis itu berubah seiring waktu sampai akhirnya dia membuka mata.

Ling Biyue menghela napas panjang kemudian tersenyum tipis. Pantas saja tubuh barunya tidak bisa menggunakan kekuatan, ternyata ada racun yang menyumbat meridian tubuhnya.

Meski racun tersebut tidak mematikan, tetapi perlahan merusak meridian tubuh hingga akhirnya tidak dapat mengalirkan kekuatan. Terlebih lagi racun di tubuh baru Ling Biyue sudah didiamkan terlalu lama.

"Racun Embun Beku, ya..." Ling Biyue tertawa kecil sebelum bangkit berdiri.

Racun Embun Beku memang sangat berbahaya bagi seorang kultivator. Bila meridian tubuh rusak atau tersumbat, akan sulit untuk menyerap energi alam. Pada akhirnya tidak dapat menempuh jalan keabadian.

Namun, tidak ada penyakit yang tidak memiliki penawarnya.

Hanya saja, untuk menawarkan racun tersebut, Ling Biyue harus mencari tanaman herbal yang memiliki sifat berlawanan dengan sifat Racun Embun Beku, yaitu Pucuk Napas Api.

Ling Biyue sangat akrab dengan racun serta tanaman herbal tersebut. Pada kehidupannya dulu, Ling Biyue pernah diajari pemahaman tentang obat serta ramuan untuk meningkatkan kekuatan di Sekte Awan Kabut, sedangkan ilmu racun sempat didalami gadis itu ketika mengabdi pada raja iblis.

Di luar gua, hutan-hutan menjadi samar dalam kegelapan malam. Ling Biyue mengumpat saat sadar dia kesulitan melihat dalam gelap.

"Selain membersihkan racun Embun Beku aku juga harus melatih kekuatan fisik tubuh ini, terutama matanya." Ling Biyue mendengus geram yang ditujukan untuk dirinya sendiri.

Legend of The New StarlightΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα