i understood what he meant [part 2]

Start from the beginning
                                        


"Mau kemana Kak?" Tanyaku saat motor Kak Ace melaju, membawa kami melintasi jalanan Tanjung yang padat.

"Aku mau main bulu tangkis. Temenin aku ya," pintanya tanpa sempat memberiku pilihan untuk menerima atau menolaknya.

"Hah? Dimana?"

"Ada pokoknya."

Aku berdecak kesal, "Kapan emang? Sekarang?"

"Nanti jam 4, makanya mau ke kos dulu."

"Ohh, gitu. Oke."

Setibanya di kos Kak Ace, lelaki itu langsung melangkah menuju ke kulkas dan mengambil dua kaleng minuman soda. Lalu menyerahkannya kepadaku yang duduk di sofa depan televisi. Kemudian ia mengambil ruang di sampingku.

"Jadi gimana menurutmu closing ospeknya?" Kak Ace membuka pembicaraan yang sudah bisa aku duga.

"Keren sih. Aku gak nyangka ada yang bakal terjun payung gitu. Itu terbangnya dari mana ya, Kak?"

Aku langsung teringat saat kami sedang bersenang-senang di tengah konser, ada seseorang yang melakukan terjun payung mengibarkan sebuah banner bertuliskan 'Selamat Datang'. Tentu hal itu membuat semua orang terkejut sekaligus kagum.

"Gak mau jawab. Soalnya kamu telat sih." Ekspresi Kak Ace terlihat dibuat seolah kesal.

"Lah, gakpapa kali. Lagian gak dimarahin panitianya kok."

"Oh ya? Terus yang nyamperin kamu waktu baru masuk ke stadion siapa sih?"

Aku berusaha menahan senyum yang hendak merekah, "Uhm? Siapa ya? Gak kenal tuh."

"Oh, gitu ya ternyata."

Kak Ace dengan iseng langsung menggelitiki perutku hingga membuatku terus memekik geli dan berusaha menjauh. Sedangkan Kak Ace yang tidak memberi celah untukku bernapas membuatku berakhir dengan posisi tergeletak di atas sofa.

Dan Kak Ace ada di atasku.

Dengan begitu barulah Kak Ace menghentikan keusilannya, lalu menatap kedua mataku intens, menenggelamkanku dalam pikiran-pikiran aneh yang langsung membuat bulu kudukku merinding. Tak lama kemudian, Kak Ace terpejam, mengambil pergerakan mendekat sedikit demi sedikit. Hal itu langsung membuatku memejamkan mata dan mempersiapkan bibirku untuk segala kemungkinan yang terlintas dipikiranku.

Namun sudah beberapa detik berlalu, tidak ada apapun yang terjadi. Kemudian disusul kekehan dari Kak Ace membuatku membuka mata curiga. Dan benar saja, Kak Ace mengerjaiku.

"Kamu tuh mikir apa sih? Hm?" Kemudian ia menyentikkan jari tepat di dahiku.

Aku yang berjengit pelan sontak mendorong tubuh lelaki itu agar menjauh dari aku yang merasa amat malu. Jika bukan berkat rambut panjang yang menutupi wajahku, pasti rona pipi kemerahan ini bisa ia tangkap dengan sangat jelas.

"Yah, ngambek," ucapnya tanpa aku respon. "Yaudah deh, aku mandi dulu ya." Kemudian ia beranjak seraya mengusak puncak kepalaku lembut.

Begitu ia menghilang dari hadapanku, barulah aku melirik ke arah kemana ia pergi. Ia memasuki bilik kamar tidur, dan melepas kaos hitamnya dengan posisi membelakangiku. Dengan jantung yang berdegub tak karuan aku terus memperhatikan punggung lebarnya itu hingga berhasil menemukan sesuatu di sana.

Ada sebuah tatto bergambar kupu-kupu pada bagian punggung tepat dibawah lehernya. Dan aku penasaran dengan makna dibaliknya. Mengingat ia juga pernah melukiskan sebuah kupu-kupu pada sebuah kanvas lamanya yang berhasil aku temukan.

Hingga lamunanku buyar saat Kak Ace tiba-tiba membalikkan badan dan memergoki diriku yang tengah memperhatikannya. Lalu ia menyunggingkan senyum, sedikit menyeringai geli.

"Kenapa? Udah kangen ya? Padahal mau aku tinggal mandi doang."

Dengan gerakan canggung, aku lantas mengembalikan posisi tubuhku menjadi menghadap lurus ke depan. Lalu berpura-pura sibuk memainkan ponsel dan membuka kaleng soda yang sebelumnya diletakkan di atas meja. Walau begitu, aku masih bisa menangkap suara kekehan Kak Ace selama sesaat. Hingga suara pintu tertutup menyeruak membuatku menoleh sekilas ke belakang untuk memastikan bahwa Kak Ace benar-benar sudah masuk ke kamar mandi.

Aku lantas merutuki diriku sendiri karena dengan cerobohnya terlihat seperti seorang perempuan penguntit yang mesum. Padahal aku hanya penasaran dengan keberadaan tatto kupu-kupunya itu.

Agar pikiranku menjadi teralihkan, aku pun berusaha melakukan kegiatan lain dengan scrolling Instagram. Hingga aku melihat story yang dibuat Bella sebelumnya saat di burjo. Ia membuat video yang menunjukkan aku, Cantika, Jihan, dan beberapa anak laki-laki lainnya seraya menyebutkan username kami. Setelah me-repost story tersebut, aku yang memperhatikan videonya dengan seksama sekali lagi, langsung mengerutkan kening begitu tersadar sesuatu.

Ada sosok Kai tertangkap di sana, ia tengah fokus makan, bahkan tidak menoleh saat disebut namanya. Lalu kedua mataku bergulir pada setiap username yang disebutkan oleh Bella. Menemukan sebuah username bernama @kai_aditama tertera di sana, langsung membuatku refleks menekannya dan melihat isi akun tersebut.

Kosong.

Tidak.

Lebih tepatnya hanya ada satu foto yang diedit dalam twibbon penerimaan mahasiswa baru fakultas seni. Hal itu memang wajib dilakukan kami pada saat ospek fakultas sebelumnya. Dan selain itu tidak ada foto lain yang ia posting. Profilnya pun kosong, bahkan ia tidak me-repost stoy yang dibuat Bella.

Menarik.

Tidak aku sangka jika sosok Kai ternyata lebih misterius dari dugaanku.

Ia yang membenci kerumunan memilih untuk menghindari segala hal yang mencolok. Berbicara irit tanpa senyuman, serta bersikap acuh dan dingin dengan kening yang berkerut saat berbicara. Bahkan ia enggan menyapa seseorang yang ia kenal saat tak sengaja berpas-pasan di jalan. Tapi meski terlihat tidak peduli, kenyataannya ia tidak begitu. Ia tipe yang tidak berusaha menyuarakan jika ia telah berbuat kebaikan, disaat banyak orang sibuk untuk mencari atensi. Dan hal itulah yang aku sukai dari dirinya.

Aku rasa kami bisa berteman akrab jika terus berusaha memahami satu sama lain. Mungkin ia memang terkesan menyebalkan pada awalnya, namun sebenarnya ia hanya bersikap jujur dan apa adanya.

Tanpa berpikir panjang lagi, jemariku lantas bergerak untuk menekan tombol 'follow' pada akun Kai. Berharap nantinya bisa menjalin hubungan baik dengan dirinya sebagai teman.

Tapi ternyata, aku hanya tidak tahu saja apa yang akan terjadi ke depannya.


note:

apakah kalian masih tim ace atau mulai berpaling ke kai?

if only,Where stories live. Discover now