03: Another home

997 206 15
                                    

Jean resah.

Ini sudah pukul 1 malam tapi si sialan Jericho belum pulang juga, padahal ia tadi hanya pamit untuk membeli nasi goreng.

"Ini kalo Papa masih idup gua aduin lo Jer, sumpah." Dumel Jean. Ia berjalan mondar-mandir di ruang tamu sambil sesekali menelpon Jericho.

Ah iya, Jean dan kedua adiknya masihlah tinggal di rumah lama mereka, karena meskipun mereka sudah menemui Jacelineㅡbukan berarti mereka diterima begitu saja.

Jean pun ingat tentang bagaimana dulu sang Papa yang terlihat penat karena Jaceline yang keras kepala dan susah dibantah. Katanya, Jaceline itu memiliki cover seperti gadis baik yang manut padahal nyatanya ia adalah gadis brutal tak tau aturan. Ia bila sudah benci dan dendam sulit dikendalilan. Tipe anak tunggal yang selalu dimanja sekali, bukan?

Ia pun yakin, akan butuh waktu lama untuk Jaceline menerima mereka sebagai saudara.

Karena terlalu sibuk termenung, Jean sampai tidak sadar kini Jake ada di sampingnyaㅡberdiri sambil memeluk guling dengan wajah yang menampilkan ekspresi mengantuk berat, "Ian temenin ke toilet, pengen pipis..."

Jean tersentak kaget lalu ia menyentil jidat adik bungsunya itu, "Jangan ngagetin bisa gak?"

"Ayo anter!!"

"Iya iyaa astaga! Siniin guling bau iler lo itu!"

Yah, mau bagaimana lagi? Jean tidak bisa menolak, karena Jake yang umurnya sudah 18 tahun itu masihlah kekanakan dan penakut.

Jake berjalan terlebih dahulu sambil sesekali menengok ke belakang, memastikan Jean tidak pergi.

Hingga sampailah mereka di depan toilet rumah yang ada di dekat dapur, Jake tidak menutup penuh pintunya sebab ia pun masih saja sesekali memastikan keberadaan Jean.

Setelah selesai, Jake keluar dan mengambil kembali gulingnya.

"Ian, kok belom tidur?" Tanya Jake sembari mereka berjalan berdampingan.

"Nunggu kakak lo."

"Eric kemana emangnya?"

"Katanya beli nasgor, tapi tau deh ngayap kemana nyampe udah satu jam gua tungguin gak balik juga."

Jake mengangguk-anggukkan kepalanya, "Pasti eric lagi nyari orang yang nabrak papa.."

Langkah keduanya terhenti. Jean menatap Jake tajam, "Apa?"

Mampus. Terkutuklah Jake dan mulut bocornya.

"Ituㅡ

"Jujur."

Jean itu menakutkan, percis seperti Papa. Jake menciut jadinya.

"Eric tau kalo kecelakaan Papa bukan kecelakaan biasa, kemarin dia bilang ke gua mau nyelidiki, Ian..."

"Dan lo gak cegah???"

Jake menggelengkan kepalanya, "Takut, nanti diiket di pohon pisang."

"Si Eric aja takut sama pohon pisang!!" Jean menghela nafas kasar, kemudian ia pun mengirim pesan kepada Jericho.

*
Jericho jerk

Pulang.
Lo kira setelah lo nemuin pelakunya semua bisa beres?
Pikirin adek sama kakak lo, Jericho.

Anjing lah
Gue bingung
Gue marah ian
Kenapa mereka renggut semua yang kita punya?
Tanpa perlu gua mikir banyak pun ini pasti pelaku yang sama kaya 4 tahun lalu
Motifnya sama
Tapi kenapa pihak kepolisian gak juga nemuin pelakunya??

Gua juga ngerasain apa yang lo rasa, ric.
Tapi gak gini caranya lo bertindak
Pulang.

Otw

Love you twins

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Love you twins

Najis

LOVE YOU TOO NYA MANA?

SATTT GUA BUKAN JAKE

AWOKWOWWKWKO

*

"Ian, laper..."

Jean mendongak dan ia bisa melihat betapa mengenaskannya wajah si bungsu.

"Banyak mau."

Tanpa banyak kata, Jean belok ke arah pantry dapur dan mencari bahan-bahan masakan yang akan ia gunakan. Sementara Jake sendiri hanya mengintili kakaknya itu lalu duduk memerhatikan.

"Spaghetti ya?"

"Hmm!"

Jean sibuk memasak, lalu karena terlalu hening ia pun bertanya, "Jake, menurut lo Ann gimana?"

"Cantik." Balas Jake singkat.

"Iya gua tauu, tapi first impression lo ke dia gimana?"

Jake terlihat berpikir sejenak sebelum menjawab, "Aneh. Dia kelihatan kaya kapten bajak laut yang berdiri di tengah badai, Ian."

"Apaan tuh?"

"Keliatan kuat sama pemberani!"

"Makanya lo ngumpet di ketek Eric?"

Jean mengingat kembali pertemuan pertama mereka dengan Jaceline, saat itu si bungsu memang seringkali bersembunyi di belakang Jericho. Ia tidak banyak tingkah namun sangat memperhatikan.

"Besok kita ke Ann yuk?" Ajak Jean kemudian. Ia ingin memberikan Jaceline hadiah atas kesuksesan album terbarunya.

"Ayooo!" Balas Jake dengan semangat 45. Ia ingin bertemu Ann-nya lagi meskipun sedikit menakutkan.

Tak lama setelah spaghetti-nya matang, Jericho pulang sambil menenteng bungkusan yang berisi martabak. Setidaknya acara keluar di tengah malamnya membawakan hasil.

***
BROTHERS OUT OF NOWHERE
7 January 2023
14:47
***

brothers out of nowhere.Where stories live. Discover now