Pagi-pagi sekali, Ethan terpaksa bangun karena istrinya membangunkannya. Laki-laki dengan celana sebatas lutut itu meraih kaos singlet putih dipinggir kasur dan mengenakannya.
Ia menyusul langkah mungil Saphira seraya menguap. Bahkan langit baru terlihat seperempat bagian yang diterangi matahari.
"Mau kemana?" tanya Ethan.
Saphira menarik tangan Ethan menuju pagar rumah mereka. Ia berhenti melangkah membuat Ethan yang belum fokus tiba-tiba menabrak tubuhnya dari belakang.
"Eh Saphi!" Ethan refleks menahan dahi dan perut Saphira agar tidak menghantam pagar besi didepannya. Ethan meringis seraya mengusap-usap dahi Saphira. "Maaf, gak sengaja."
"Tangan Ethan engga apa-apa?" tanya Saphira menatap punggung tangan Ethan yang menjadi alas dahinya agar tidak membentur pagar.
Ethan mengangguk. "Lo ngga apa-apa, kan? Ada luka?" Ethan memutar tubuh istrinya agar menghadap kearahnya, Ethan mengecek lengan dan dahi Saphira, ia meniup-niup pelan dahi mulus Saphira sebagai ucapan maaf.
Saphira mendongak menatap Ethan. "Ethan ada kucing di bawah drainase," ujar Saphira menunjuk drainase jalan tepat didepan pagar rumah mereka.
Ethan juga mendengar suara anak kucing. Ia menoleh kearah drainase kemudian menatap istrinya.
"Lo minta tolong gue selametin tuh kucing?" tanya Ethan diangguki Saphira, ia membuka kunci pagar rumahnya. Karena kunci itu telah dibawa Saphira.
Ethan menoleh ke sekitarnya yang sepi sebelum berjongkok di tepi jalan melihat kondisi kucing. Air drainase itu kotor bahkan warna airnya menghitam membuat Ethan menghela nafas.
Tutup drainase mereka yang sulit dibuka menambah helaan nafas Ethan di pagi hari. Jika, bukan untuk perempuan di belakang punggungnya, Ethan tidak memiliki belas kasih untuk menyelamatkan anak kucing tersebut.
"Jauh-jauh sayang," pinta Ethan agar Saphira menjauh darinya yang ingin menarik paksa tutup drainase itu agar bisa mengambil dua anak kucing dibawah sana.
Saphira mengangguk patuh dan menjauh ke pinggir pagar tiga meter jauhnya dari Ethan.
"Ehh, baju lo!!" seru Ethan baru menyadari pakaian Saphira. Pelototan mata Ethan membuat Saphira terkejut.
"Ke-kenapa?" tanya Saphira menunduk melihat pakaiannya, pakaian tadi malam ia kenakan.
"Masuk kerumah!" perintah Ethan terdengar tidak mau dibantah.
"Tapi-- Ethan..."
"Saphira ..." tegur Ethan membuat tangan Saphira gemetar.
Saphira mengangguk cepat dan berbalik pergi masuk kedalam rumah dengan Ethan yang mengawasinya. Ethan menatap punggung mungil istrinya yang telah menghilang dibalik pintu rumah mereka.
Berani-beraninya gadis kecil itu keluar menggunakan gaun tidur sebatas pertengahan paha saja dan bahu terekspos bebas. Ethan menatap anak kucing yang belum diselamatkan itu kesal.
"Karena lo setan," umpat Ethan pada dua anak kucing dibawah sana.
🍁🍁🍁
Setelah menyelamatkan dua anak kucing itu, Ethan langsung mencuci kedua anak kucing yang ia selamatkan dibawah keran air halaman rumahnya.
"Bau banget njing," gumam Ethan mengendus badan kucing itu, ia meraih sabun di dekat keran, hanya sabun cuci tangan disana dan Ethan langsung membubuhi kedua badan anak kucing itu dengan sabun dan menggosoknya.
YOU ARE READING
Married Together Married To Ethan
Teen Fiction[OVER YOUNG MASTER SERIAL] Ini bukan perjodohan melainkan paksaan Ethan Dustincris Anggara yang ngebet ingin menikah dengan Saphira Sabita-- teman sekelasnya. Hubungan mereka yang backstreet sejak sekolah dasar membuat semua orang tidak tau jika Sap...
