"Aku akhirnya mendapatkanmu."
Suara itu membuat lamunan Mikey buyar. Mikey menatap Kakucho-anggota Rokuhara-yang tengah menatapnya.
"Aku selalu ingin melawanmu." Lanjut Kakucho.
Ya, persetan dengan janji itu. Mungkin sejak dulu Mikey harusnya mengikuti hasratnya saja.
Lihat ini (Name). Mikey-mu yang baik itu sudah mati.
.........
Mikey menatap dingin orang orang yang tengah menatap kaget dia. Ia baru menghempaskan Kakucho. Itu mudah untuknya.
"Minggir Mikey!" Teriak Senju. "South itu lawanku!"
Mikey diam. Pertama ia akan menghabisi Terano, lalu mungkin akan ia pikirkan apa yang akan ia lakukan kepada Senju dan Takemichi.
Yang terpenting, keparat bernama Terano ini dulu. Ia harus membunuhnya.
Dengan begitu ia puas. Benar, sejak dulu semua masalahnya akan selesai jika Mikey membunuh orang yang mengganggunya.
Janji itu hanya menghalanginya mengeluarkan semua potensinya.
"Kamu mau mati selanjutnya?" Tanya Mikey sembari melirik dingin Senju.
Mikey tidak tau sudah berapa menit ia melawan Terano. Takemichi menghalanginnya membuat Mikey bisa melihat bahwa separuh wajah Terano sudah babak belur parah.
"Jangan lakukan, Mikey!" Tahan Takemichi.
"Terakhir kali mendengarkan ucapan seseorang, yang aku terima hanya sakit hati dan kecewa." Mikey menahan tangan Takemichi.
"Kamu menghalangiku." Dengan kakinya Mikey mematahkan tangan Takemichi.
Takemichi jatuh bersimpuh sembari berteriak merasa sakit luar biasa pada tangannya.
Lagi lagi Mikey tidak sadar berapa lama ia memukuli Terano. Saat ia menunduk, wajah pria itu sudah hancur.
Bagus, satu orang sudah. Sekarang mulai darimana? Pemimpin Brahman? Petinggi Brahman? Atau Takemichi?
Takemichi merasa sekujur tubuhnya gemetar karena ia tidak bisa merasakan nafas Terano. Tidak mungkin. Pria itu benar benar tewas.
Bagaimana ini?
Bunyi sepatu yang menginjak genangan air membuat Takemichi menoleh. Ia melihat dua orang yang berdiri masih tampak bugar.
"(Name)-san, Rai-san." Airmata Takemichi mengalir deras.
"(Name), kamu butuh katanamu?" Tanya Rai.
"Untuk apa? Satu satunya orang yang ingin aku bunuh sudah mati." (Name) melirik Terano.
Senju menatap sosok (Name). Siapa lagi kali ini?
"Ini kekalahanku." Gumam (Name). "Harusnya kita tidak kembali ke sini, aniki. Sekarang dia sudah menghancurkan hidupnya juga."
(Name) menatap Mikey yang tengah menghajar Takeomi.
"(Name)-san! Lakukan sesuatu!" Teriak Takemichi.
Namun (Name) masih diam. Apa yang harus (Name) sampaikan pada Emma? Draken tewas, Mikey membunuh seseorang.
Padahal dulu dengan angkuhnya (Name) berjanji di makam Emma untuk membawa Mikey kembali dan memastikan orang yang berharga bagi Emma hidup bahagia.
"Emma, aku harus bagaimana?" Lirih (Name). Ia harus berterima kasih kepada hujan yang menyamarkan airmatanya.
"Kamu pasti marah padaku ya sekarang? Maafkan sahabatmu ini." Lirih (Name).
"Hei (Name)! Keadaanya gawat. Lihat itu!" Rai mengguncang tubuh (Name).
(Name) menatap Mikey yang menghajar Takemichi yang sudah tidak sadarkan diri.
Seakan mendapat kesadarannya, (Name) berlari melindungi Takemichi. Jika Takemichi tewas juga, entah sampah masyarakat macam apa (Name) ini.
"Oi! Siapa kamu!? Jangan menghalangi Mikey!" Sanzu muncul, menatap tidak suka (Name).
"Jangan halangi adikku!" Rai menghantam rahang Sanzu hingga tubuh Sanzu terlempar.
"Apa maumu kali ini?" Tanya Mikey dingin.
"Melindungi dia." Jawab (Name) tegas.
Mikey mengernyit. Ia malah semakin kesal sekarang. Sialan, berani beraninya ia melindungi pria lain secara terang terangan!?
"Kamu pikir aku tidak akan memukulmu?" Tanya Mikey.
"Lakukan saja. Aku tidak pernah takut mati." (Name) tersenyum lebar.
(Name) sadar, tenaganya pasti akan kalah jika dibanding Mikey. Ini pertarungan yang mustahil ia menangkan. Ditambah ia tidak membawa senjata apapun.
Dan (Name) tidak akan pernah sanggup untuk memakai katananya untuk melawan Mikey.
"Brengsek." Mikey mengarahkan tinjunya. Namun tinjunya tertahan di udara.
Irisnya menangkap kalung yang (Name) kenakan. Ia baru menyadari bandul kalung itu.
Cincin. Itu cincin pasangan yang (Name) berikan sebelum gadis itu pergi.
Tangan Mikey terkepal kuat. Mengapa ia tidak bisa melayangkan tinjunya?
"Di dunia ini, kamu orang yang paling aku benci." Ucap Mikey sebelum berbalik pergi begitu saja.
(Name) menunduk. Ia berusaha menguatkan dirinya. Tidak apa apa, ia memang pantas dibenci. Ini salahnya.
(Name) berlutut dan memapah tubuh Takemichi. Rai segera membantunya.
Yang terpenting sekarang, ia harus menolong Takemichi dulu.
Gue double up karena gue pengangguran.
Happy reading, jangan lupa untuk vote sama komen♡♡♡♡
YOU ARE READING
Hell 2 (Mikey x Reader)
FanfictionHei, apa manusia berdosa seperti kita berhak mendapatkan kesempatan kedua? -
