Youra tercekat, saat kedua netranya disuguhkan oleh pemandangan beberapa anak kecil yang sedang bermain gembira dengan genangan air hujan di halaman bangunan itu. Youra seperti tersiram oleh kebahagiaan dari kepolosan mereka.

Namun, tiba-tiba focus Youra teralihkan oleh sesosok Yoongi yang sedang berbincang-bincang dengan suster penjaga disana. Gadis itu kemudian menghampiri mereka.

"Jika kau memberitahuku lebih awal, aku pasti akan mempersiapkan beberapa hidangan untukmu Yoon," ucap suster kepala itu.

Yoongi menggeleng, ia tersenyum ramah menatap wanita itu."Aku hanya sebentar, lagi pula hari sudah mulai gelap. Aku harus segera kembali ke kota," jawab Yoongi.

Suster kepala itu mengangguk mengerti, lalu pandangan wanita itu beralih kearah Youra yang kini datang menghampiri mereka."Apa dia kekasihmu?" tanya wanita itu.

Yoongi terbatuk, ia lupa jika ia kemari membawa Youra. Pemuda itu kemudian menatap Youra yang kini terlihat canggung menatap mereka."Lee Youra, senang bertemu dengan anda. Aku teman kak Aliaster dan juga kak Yoongi," ucap Youra berinisiatif memperkenalkan dirinya sebelum Yoongi memintanya. Gadis itu menjabat tangannya.

Suster kepala itu tampak terdiam sejenak, wanita itu berusaha mengingat-ingat nama Lee Youra yang terdengar tidak asing baginya."Lee Youra?"

"Ya?"

"Kau teman Aliaster?"

Youra menganggukkan kepalanya, meski sebelumnya ia sudah menjelaskannya.

"Jadi kau Lee Youra? Gadis yang sering Aliaster ceritakan kepadaku," ucap suster kepala itu, wanita itu menatap Youra dengan tatapan berkaca-kaca.
Youra terhenyak, gadis itu tak tau harus merespon bagaimana. Namun, ada rasa sakit di hatinya, saat suster kepala itu kini menangis tersedu dan memeluk dirinya. Erat sekali, hingga Youra seperti dapat merasakan rasa sesak dan sakit di hatinya. Wanita itu seperti ingin mencurahkan segalanya kepada Youra.

Youra semakin tidak mengerti dengan situasi yang terjadi, gadis itu mencoba ingin bertanya dan membuka suaranya sebelum ucapan Youra menghentikan niatnya."Aku akan membawanya, dia belum mengetahuinya,"

Youra menoleh, dan ia bisa melihat kedua mata Yoongi memerah seperti ingin menangis, namun pemuda itu berusaha menyembunyikannya darinya. Yoongi memalingkan muka saat Youra menatapnya tak mengerti.

Suster kepala itu mengangguk, ia tak lagi mengatakan apapun. Wanita itu membiarkan Yoongi membawa Youra pergi darisana.

Yoongi membawa Youra naik ke sebuah bukit di belakang gedung panti asuhan itu. Jalanan yang licin akibat siraman air hujan membuat Yoongi berusaha keras menuntun Youra yang masih mengenakan sepatu heelsnya. Keduanya kemudian sampai di atas bukit. Aura dingin dan mencekam terasa saat keduanya melewati beberapa pohon yang kini mulai berguguran akibat angin kencang.

"Kak ... " Youra semakin tak mengerti, gadis itu mencoba bertanya. Hari sudah mulai gelap dan keputusan Yoongi membawanya kemari sangatlah tidak tepat. Namun, kata-kata Youra kembali tertelan, tubuhnya membatu saat melihat Yoongi memasuki sebuah pemakaman.

Pemuda itu kemudian berjalan mendekati salah satu gundukan tanah disana, mau tak mau Youra mengikuti pemuda itu untuk menuntaskan rasa penasarannya.

"Bagaimana kabarmu? Sudah lama, maaf aku baru bisa mengunjungimu?" ucap pemuda itu dengan mengusap batu nisan disana.

Bagai dihantam oleh jutaan pesakitan yang mengerikan, saat Youra membawa batu nisan itu, terukir nama seseorang yang beberapa hari terakhir memenuhi pikirannya.

Jeon Aliaster ... Jeon Aliaster?

Iya ... Jeon Aliaster. Youra merasa ini seperti mimpi, saat nama itu yang keluar dalam ejaan otak kirinya. Gadis itu lemas, tanpa permisi airmatanya berjatuhan begitu saja. Kedua tangannya kemudian berusaha mengapai batu nisan itu, berulang kali ia mencoba membaca ukiran nama itu, dan berharap ia salah membacanya. Namun tetap saja gagal, berulang kali pun ia membacanya, hanya nama Jeon Aliaster yang ada disana.

Youra menangis tersedu, gadis itu menggeleng kuat tidak terima, dadanya berdenyut nyeri, dan entah kenapa tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh petir diatas langit, serta terpaan angin kencang ikut menyelimuti duka hatinya saat ini. Alam seperti sengaja bercerita kepadanya.

Melihat Youra seperti ini, Yoongi menjadi tak yakin untuk mengatakan segalanya, bagaimana jika Youra tau jika Aliaster mendonorkan jantungnya untuk Maxime. Apakah gadis itu akan menerimanya?

Yoongi menggeleng, untuk yang satu ini ia tak akan mampu mengatakannya, ia akan menemui Maxime dan meminta pemuda sendiri yang mengatakannya. Karena bagaimana pun Maxime lah yang seharusnya mengatakan ini semua kepada Youra.

...

"Dia menderita OCD setelah kedua orang tuanya meninggal," Yoongi menggeleng ia mencoba meralat ucapannya."Orang tua angkatnya," ucapnya.

Yoongi mengulurkan sebuah minuman hangat kepada Youra. Gadis itu tampak kedinginan. Mereka berdua tersiram air hujan setelah pulang dari pemakaman. Mereka memutuskan untuk menginap di panti asuhan.

"Dia depresi karena beban berat yang harus ia tanggung seorang diri, saudara-saudara dari ayah angkatnya sering menyerangnya, perusahaannya nyaris bangkrut saat itu, dia kecelakaan hingga kehilangan kedua kakinya,"

Youra tak merespon, gadis itu menatap kosong ke arah jendela, dan memandangi derasnya air hujan serta terpaan angin kencang yang kini menyambar pohon di luar sana. Youra masih menangis, walau mulutnya tak bersuara. Namun, airmata itu tak kunjung berhenti dari sejak ia pulang dari pemakaman.

"You ... " Yoongi duduk di depan Youra, pemuda itu mengusap puncak kepala Youra. "Dia akan terluka jika melihatmu menderita seperti ini," ucap pemuda itu lembut.

Youra memejam hingga airmata gadis itu itu kembali tumpah membasahi pipinya. Gadis itu masih belum menerima kepergian Aliaster. Aliaster adalah orang yang ia sayangi, hubungan mereka begitu erat dulu, sebelum perasaan cinta hadir diantara mereka.

Youra semakin tergugu dalam tangisannya, jika saja perasaan cinta itu tak pernah hadir diantara persahabatan mereka, mungkin mereka sama-sama tak akan tersakiti. Dulu, Youra begitu menyukai Aliaster hingga gadis itu berusaha mati-matian memendam perasaan sakitnya saat berulang kali Aliaster selalu menekankan kepada hubungan mereka yang hanya sebatas pertemanan, Youra selalu terkungkung dengan hubungan itu, hingga ia tak berani menatap Aliaster lebih jauh dari seorang kakak yang menyanyanginya.

Namun, disaat ia sudah melepas perasaan itu. Aliaster kembali hadir di tengah-tengah cinta yang mulai Youra rasakan untuk pria lain. Pemuda itu kemudian menderita. Dan kini, perasaan cinta yang hadir di antara persahabatan mereka hanya bisa sebagai penghancur segalanya.

"Kak ...," Youra melirih, ia memegangi dadanya, rasa sakit yang menggumpal di dada tak mampu ia hentikan lewat kata-kata."Apa dia akan membenciku disana, setelah terakhir aku menolaknya untuk bersama? Aku bahkan tak ada disaat dia menderita dan maut merenggut segalanya darinya," ucap Youra, tangisnya pecah dan Yoongi tak mampu menahan diri untuk tak memeluk Youra kali ini.

TBC

Sempiternal ✔️ [TERBIT]Where stories live. Discover now