Missing Control • S2 • 23

Start from the beginning
                                        

Seribu tahun berlalu, uang yang ia kumpulkan ia salurkan kekeluarganya melalui tempat ini. Kupikir, seharusnya hutang itu telah lunas.

Nyatanya, hutangnya tak berkurang sama sekali.

Aku sudah meminta pihak pemberi denda untuk mengeceknya. Tapi mereka selalu memberi jawaban yang sama. Hutangnya belum berkurang.

Jadi kemana uang yang selama ini Kaiser berikan kepadanya?

Ya, hanya ada satu jawaban yang paling memungkinkan.

Keluarganya menghamburkan uang tersebut. Mereka tak berniat melunasi hutang mereka sendiri. Mereka pasti berpikiruntuk membiarkan kaiser tetap bekerka dan menyetorkan uang dan menghamburkannya tanpa diketahui.

Kalau mereka melunasi hutangnya, Kaiser akan bebas dan mereka tak akan mendapat uang lagi, bukan?

Lagipula, keluarganya membenci Kaiser karena gagal menjadi Putri Zahard.

Kaiser pun tidak marah setelah tau kebenarannya. Ia berniat menjalani hukumannya dan tidak akan pergi dari sana sebelum pihak keluarga memaafkannya.

• • •

"Karena itulah, aku ingin kalian mencari cara untuk melepaskan kekangan itu darinya." Ucap Alphine.

"Tapi kalau tidak..."

Ia mengangkat tangannya dan perlahan munculnya sesosok rubah besar dari belakang Bam.

"Rubah ini akan menuntun kalian ke neraka." Lanjutnya.

Aguero dan Bam tentu terkejut dengan kemunculan Rubah Bayangan itu, sementara Aeden nampak tak peduli.

Toh, dia yakin makhluk ini tak akan bisa mengalahkannya.

Aeden berbalik. "Apa dia bisa mengeong?"

"OI! PERTANYAAN BODOH MACAM APA ITU?!" Tanya Aguero dan Yukan sembari berteriak menatap Aeden.

"Rubah kan termasuk jenis kucing kucingan. Makannya aku bertanya itu. Salah kah?" Tanya Aeden dengan wajah polos.

Dibelakang, Alphine tertawa. "Ternyata benar... Kau adalah Aeden Ha yang itu ya..."

Aeden menoleh sedikit dan menyunggingkan senyuman. "Senang rasanya diingat."

"Aku terkejut karena kau bisa berdiri disini." --- "Seingatku, kau mati bunuh diri kan?"

Baik Bam, Aguero, Yukan dan satu orang lainnya terkejut. Penuturan Alphine barusan benar benar fakta baru yang mereka ketahui.

"Dewa sepertinya sedang baik kepadaku." Balas Aeden asal.

Ia juga agak kaget karena Alphine membocorkan satu fakta gelapnya. Yah, walaupun nantinya juga akan ketahuan. Tapi ia tak menyangka kalau secepat ini.

"Baiklah baiklah. Tapi meski begitu kau akan mati lagi, Tuan Aeden."

"A-apa maksudnya?" Tanya Bam.

Aeden melirik ke arah Bam. "Rubah Bayangan muncul dari bayangan sang lawan. Setelah terhubung, dia bisa menampakkan dirinya dan sekaligus menyerap shinsu lawannya."

"Kau tau artinya?" Tanya Aeden lalu mendongak menatap sosok rubah yang siap menerkamnya.

Tanpa sadar, ia menyunggingkan senyuman miringnya. "Ini akan menyenangkan"

• • •

BUAGH!!!

"Bisa bisanya kau berbicara seperti itu kepada saudarimu?!" --- "Benar benar tidak sopan!"

"Apa kau khawatir aku akan mengalahkan Jue Viole Grace?!"

Endorsi menatap sengit Lilial yang baru saja melayangkan tendangannya. "Khawatir? Huh..."

"Lalu apa? Apa hubunganmu dengan Jue Viole Grace? Bukannya kalian hanya teman?" Lilial mempercepat tendangannya.

"Bisakah kau berhenti bertanya?!" Kelewat kesal, Endorai melayangkan tinjuan kepada Lilial.

Dengan mudah Lilial menghindar dan membalas pukulan Endorsi. "Lalu kau itu apa?!"

Dengan cepat, Endorsi mengaktifkan bong bong dan menghindar sejauh mungkin dari Lilial. Setelah menjauh, ia menonaktifksn bong bong dan berkacak pinggang sembari menatap Lilial.

"Bisa berhenti tidak? Kamu melakukan ini seolah menginginkan sesuatu dariku." Tanya Endorsi tak mengerti.

"Ya? Memang. Aku melakukan ini untuk kesenanganku saja."

"Huh?"

"Sebenarnya kami merencanakan sesuatu. Ketika aku kesini untuk bertarung denganku, maka saudariku akan mengalahkan teman temanmu." --- "Setelah itu, dia akan menjadikan temanmu sebagai budak dan mengatakan kejelasan hubunganmu dengan Jue Viole Grace."

Endorsi terperangah. Artinya tidak hanya Lilial, Shilial pun ada disuatu tempat. Karena sibuk berpikir, ia tak sadar Lilial telah menciptakan bola shinsu besar dan melmparnya kepada Endorsi.

"Dengan mengalahkanmu, aku bisa mengikuti festival dan mengalahkan Jue Viole Grace." --- "Seorang Putri Zahard menjalin hubungan yang tidak seharusnya dengan calon slayer, dan seseorang yang mengungkapnya adalah putri kembar dari Lo Po Bia."

"Rencana yang bagus, kan?" Tanya Lilial final.

"Kau gila." Jawab Endorsi cepat dan dibalash senyuman oleh Lilial.

"Terimakasih."

• • •

! HAPPY NEW YEAR EVERYONE !

Semoga impiannya di tahun 2023 terkabul.

Semoga husbu nyata.

Semoga bisa jadi animeh.

Semoga kaya tujuh turunan.

Semoga panjang umur dan sehat selalu.

Well, aku ga pinter bikin wish. So, yeah. I guest that's enough.


Oh i almost forgot, see u di tanggal 13 January nanti buat anniversary book ini!

Missing Control • TOG FanfictionWhere stories live. Discover now