Missing Control • S2 • 07

329 50 4
                                    

Tujuan 1 : Mergokin Rachel
Tujuan 2 : Nabok Rachel
Tujuan 3 : Nonton Bam ngamok ke Rachel
Tujuan 4 : Menonton kebangkitan Hoaqin

Special Quest : Aven nistain Hoaqin.

•  •  •

"Lo ada dendam apa sih sama Hoaq? Sampe segitunya lo mau nistain dia." tanya Nyxeon kepo. Aven tersenyum licik. "Ga ada. Gue iseng."

"BEGO!"

"GA USAH KENCENG KENCENG, SU!"

"LAH LO JUGA KENCENG, ANYING!"

"LO JUGA, SAT!"

Jauh di barisan depan, Elanie dan Aeden menutup kedua telinganya sebal sementata Aria duduk di pinggiran bangunan yang langsung menghadap Tim Rachel berada. Sekitar ada 4 orang di sana, dan itu jumlah kecil untuk mereka.

But yeah, nistain aja dulu.

Entar juga dimanfaatin Gustang.

Aria berbalik. "Siapa yang kasi sambutan? Gue udah pernah nampar dia di season 1. Gantian gih, biar kelar dendam lo." keempat orang di belakangnya saling tatap tapi nggak ada yang angkat tangan.

"Masa iye keroyokan? Kesian, dia masi Regular kelas D. Kita Irregular yang dikit lagi udah jadi Ranker."

Nyxeon tersenyum sombong. "Woiya dong. Manusia macem kita emang kudunya udah level Ranker-High Ranker."

"Lu masih berstatus Regular kelas D diem. Cewe pirang di depan lo itu resmi jadi Keluarga Inti Zahard. Secara status udah 11 12 ama Putri Zahard. Cuma Ranknya emang masih Regular kelas F."

"Diam, menjadi Regular low level, bergerak menjadi penerus Zahard."

"Berisik ah, kasi salam yok?. Berlima. Aeden yang maju." Aeden belum membalas setuju, tapi Aria sudah melompat turun bersama Elanie dan Nyxeon.

Suara dentuman kecil akibat menapaknya tiga orang di tanah membuat atensi tim Rachel teralihkan yang semulanya menunggu kereta sekarang menatap lima orang di dekat pilar cokelat.

"A-arianna?! Dan kalian---?! Bagaimana bisa ada disini?!" Rachel berteriak spontan.

Sementara Angel dan mereka yang lain menatap terkejut lima orang top di menara yang menyambut.

"Yo, lama nggak ketemu ya, wajah bintique." Aeden melambaikan tangannya dan berjalan bersebelahan dengan Aria disusul Aven. Nyxeon dan Elanie cuma nyimak dibelakang.

"Ugh... Kulihat kamu... TUNGGU! ANTING ANTING ITU KAN--?!"

Aria tersenyum lalu memamerkan anting anting miliknya di telinga sebelah kiri. Rachel yang mengetahui lambang itu meneguk ludah susah payah.

Posisi mereka sudah berbeda sekarang.

Bukan sesama Regular.

Tetapi Regular kelas D dengan Keluarga Kerajaan Zahard.

Terlebih mereka yang ada dibelakangnya juga bukan sembarang orang.

Lo Po Bia Elanie, fisherman terbaik dari keluarga cabang Lo Po Bia. Dia sempat diakui, tapi karena kegagalan Elaine sebagai Putri Zahard, dia gagal disorot.

Khun Nyxeon Argache, Spear bearer kebanggaan keluarga Khun. Kekuatanya memang jauh di bawah saudaranya Asensio, tapi tetap saja tidak bisa dipandang sebelah mata.

Arie Avensite, fisherman yang mendapat pedang istimewa dari Arie Hon. Pedang itu diakui sebagai senjata yang setara dengan Green April dan Black March ketika aktif.

Aeden Ha, scount sekaligus fisherman berbakat keluarga Ha. Dia adalah anak Ha Yurin, jadi darah dari kepala keluarga super kuat itu tentu menurun. Gampang emosinya pun ikut nurun.

Dan terakhir Arianna. Orang yang tiba tiba ada di menara dan diakui Zahard bahkan resmi menjadi bagian keluarga kerajaan.

Mengetahui fakta itu, tangan Rachel menggenggam kuat. "Menara... Benar benar tidak adil."

"Dan kenapa kau terus berusaha menggapai puncak jika tau kau tidak diperlakukan adil? Memang kau tau apa yang ada diatas sana?" tanya Aeden balik. Rachel tidak menjawab, dia hanya diam.

Beberapa saat kemudian, kereta neraka sudah datang. Artinya di bawah sana, Yura mulai melakukan rencananya. Karena timmingnya di webtoon hampir sama. Apesnya hanya ada satu pintu masuk di bagian itu.

"Yah, cuma ada satu pintu. Kami duluan ya~" Nyxeon menerobos kelompok Rachel dan naik ke tangga.

Angel ingin menghentikannya, tapi ditahan oleh Michael. "Jangan menggali kuburanmu sendiri. Mereka bukan tandingan kita."

Nyxeon mengkode Aria agar segera naik. Kode kecil itu diketahui Aria dan dia ikut naik diikuti tiga orang dibelakangnya. Tanpa susah payah bertarung, lawan sudah memberi jalan. Ya, sesekali pakai kartu gelar dan perbedaan kekuatan boleh lah ya.

"Kenapa menara lebih memilihmu?!"

Langkah Aria berhenti, diapun menoleh ke arah Rachel. Pandangan penuh semangatnya entah kenapa tiba tiba berubah menjadi kosong.

'Kenapa... Ya?'

Sedetik kemudian, ingatan pahit di kehidupannya dulu terputar.

'Karena ini?... Daripada disebut keberuntungan... Aku menyebutnya... Penghinaan.'

Bibir Aria merapat. "Kurasa... Hanya sebagai penebusan dosa di kehidupanku yang sebelumnya."

'Aku yang membuat kakak tertua kecelakaan, aku juga yang membuat saudara kembarku tewas, lalu... Aku... Juga menghabisi nyawa ibu... Semuanya...'

"Semua orang yang kusayang, tewas di kehidupanku yang dulu. Mungkin disini, aku hanya harus menebus dosa... Dengan kematianku."

'Aku sudah mati di kehidupan pertama, harusnya dosaku tertebus. Tapi... Kenapa malah melemparku kesini?'

'Hanya dengan ini... MEREKA TIDAK AKAN KEMBALI PADAKU!!"

Aria buru buru berbalik dan melangkah dengan cepat memasuki kereta. Nyxeon yang dilewati begitu saja pun kaget. Terebih auranya yang sangat hitam dan gelap itu, membuat siapapun pasti merinding.

"Gue ga tau apa yang terjadi sama dia di kehidupan pertama, tapi pasti bukan sesuatu yang baik." celetuk Elanie mengikuti arah perginya Aria.

•  •  •

"... Kenapa... Aku... Yang terpilih?"

Gadis kecil berambut hitam legam menatap kosong saudari perempuannya yang lebih tua 3 tahun darinya. Si saudari diam sebentar sebelum akhirnya tertawa lepas.

"Aku kurang tau, ayah kan memutuskan hal itu tiba tiba." jawabnya.

"Tapi kalau dia yang terpilih, dia akan lebih bisa diandalkan untuk memenuhi harapan kami!"

Tawa jahat memenuhi indra pendengaran si gadis. Yang dia bisa lakukan hanya menunduk dan menyesali segalanya.

"... Maafkan aku... Aven..."

•  •  •

Lo Po Bia Elanie Visual :

Missing Control • TOG FanfictionWhere stories live. Discover now