REASONS (20)

377 60 7
                                    

"Yeonjung-ah, gwenchana?" Yuri langsung memeriksa seluruh tubuh Yeonjung saat putri bungsunya itu tiba di mansion.

Supir yang menjemput Yeonjung sempat menghubungi keluarga Kwon dan menceritakan perihal apa yang terjadi pada Bungsu Kwon.

Yeonjung nyaris mendapat perlakuan buruk dari dua pria yang di duga seorang preman.

"Bagaimana semua ini bisa terjadi? Kau tak becus menjaga putriku!"

Pria bernama Hwang Minhyun itu tampak menunduk dalam. Ia tak berani untuk sekedar menjawab ucapan tuan besarnya.

Yuri mengusap lengan Jiyong, mencoba menenangkan suaminya yang terlihat marah.

"Aku yang salah Appa. Aku berjalan terlalu jauh padahal Hwang Ahjussi sudah melarangku."

Yuri tampak mengusap lembut surai hitam Yeonjung. Tadi wanita itu panik bukan main saat mendengar kabar buruk yang hampir menimpa putri bungsunya.

"Apa mereka melukai mu?"

Yeonjung menggeleng. Dua preman tadi tak melukainya, dan semua itu karna... seorang gadis yang datang menolongnya.

"Eomma."

"Nde? Ada yang ingin kau katakan?"

Yeonjung mengulum bibirnya. Inginnya mengatakan sesuatu, namun egonya seolah enggan. Ia juga tak yakin dengan apa yang ia pikirkan tentang gadis tadi.

Yeonjung menggeleng, memilih untuk tak mengatakannya dan menyimpannya sendiri.

"Kita masuk eoh, biar Eomma antar ke kamar."

.

.

.

Luda terlihat keluar dari kamar si bungsu. Ia baru saja memastikan keadaan Yeonjung setelah mendengar kabar adiknya di ganggu oleh preman. Putri kedua Kwon Yuri itu tampak terdiam sejenak di depan pintu, memikirkan kembali apa yang baru saja Yeonjung ceritakan padanya.

"Bisa saja itu orang lain. Jangan mengada-ngada Yeonjung."

"Ku harap juga begitu Unnie, tapi aku benar-benar tak asing dengannya."

"Sudahlah, jangan lagi membahasnya. Unnie yakin itu bukan dia. Lagi pula dia sudah berjanji tak akan menampakkan diri di hadapan kita."

Luda mengusap kasar wajahnya. Entahlah, setiap kali ia mengingat tentang dua gadis yang ia benci, suasana hatinya langsung berubah buruk.

"Luda-ya."

Bona terlihat datang, gadis itu juga berniat ingin melihat Yeonjung.

"Bagaimana dengan Yeonjung? Dia baik-baik saja kan?"

Luda mengangguk.

"Dia di dalam, Unnie masuk saja."

Tanpa menunggu lama Bona langsung masuk. Terlihat sekali wajahnya menunjukkan kekhawatiran. Setelah Bona masuk ke dalam kamar Yeonjung, Luda memutuskan untuk pergi ke kamarnya yang berada tepat di sebelah kamar Yeonjung.

.

.

.

"Kau baru pulang Eunseo?"

Niat hati ingin pergi ke dapur untuk mengambil air minum, Luda malah mendapati adiknya yang tampak baru pulang. Padahal jam sudah menunjukkan waktu malam.

Eunseo hanya menatap Luda sekilas. Mengapa kepulangannya harus di sambut oleh Luda? Ia sedang malas untuk kembali berdebat.

"Kau tak lihat ini jam berapa? Kau pulang selarut ini, apa mencari dua anak itu membuat mu lupa waktu?"

REASONSWhere stories live. Discover now