Davi hanya menampakkan wajah kesalnya ia malas untuk menanggapi pria itu, sedangkan Kanaya hanya menatap bingung Ezra.
"Ayo, Nay kita antri salaman sama pengantin aja! dibandingkan dengar lambe si Ezra joss," ajak Davi dan mempersilakan Kanaya jalan lebih dulu.
"Hmm...inikah yang disebut dijadikan ratu oleh pria." Ezra kembali menggoda saat melihat tindakan Davi pada Kanaya seraya menyusul berjalan di belakang pria itu, sedangkan Davi berusaha menahan kekesalan yang rasanya semakin bertambah.
Tak lama langkah mereka sampai di hadapan pengantin, Kanaya bersalaman seraya mengucapkan selamat pada sepasang pengantin. Kini giliran Davi yang bersalaman dengan keduanya.
"Dengan berat hati saya ucapkan selamat atas pernikahan kalian, tapi saya berharap semoga kalian langgeng dunia akhirat," ucap Davi senyum tipis di akhir kalimat meski sebenarnya tetap saja hatinya terasa sakit dan kemungkinan butuh waktu lama untuk wanita lain singgah di hatinya.
"Aamiin." Sepasang pengantin mengamini.
"Terima kasih ya mas Davi dan mbak Kanaya sudah hadir," ucap Farzana tersenyum pada keduanya.
Berikutnya Ezra yang sudah berhadapan di depan Arsenio seraya menatap kesal pengantin pria itu.
"Barakallah atas pernikahan kalian, awas ya lo mas duda nyakitin Farza lagi. Gue sobek-sobek buku nikah lo," ancam Ezra dengan tatapan tajam.
Arsenio tersenyum palsu seraya menepuk punggung Ezra "Maaf anda salah sebut, sekarang status saya sudah berubah jadi suaminya Farzana Shabira," ujarnya penuh penekanan dalam kalimat akhirnya dan tangan lainnya mengambil tangan milik Farzana, lalu ia mengecupnya di hadapan mantan saingannya itu.
Seketika kelopak mata dan mulut Ezra terbuka lebar terkejut dengan tindakkan yang Arsenio perlihatkan padanya, begitupun Farzana juga terkejut akan tindakan suaminya itu sampai membuat jantungnya berdetak lebih cepat dan merasakan sensasi hangat pada pipinya.
"Aiish, dosa tau menunjukkan kemesraan di depan orang yang lagi patah hati," gerutu Ezra menatap pengantin pria dengan wajah kesal bercampur ekspresi malangnya.
Davi yang sudah turun dari tempat pengantin bersama Kanaya, kembali naik untuk membujuk Ezra agar turun dari sana. Namun bujukkannya tidak berhasil dan pilihan terakhir ia menggunakan hasil dari latihan fisiknya.
Davi mengatur napasnya, dalam detik kelima ia mengangkat tubuh Ezra lalu diletakkan di bahu yang cukup kuat untuk membawa tubuh mantan saingannya itu.
"Bungloooon lo ngapain bopong-bopong gueeee...." pekik Ezra yang sangat terkejut melebihi tindakkan Arsenio tadi.
Tindakkan Davi menjadi pusat perhatian para tamu, mereka sampai tertawa geli melihat tindakannya.
Davi menurunkan tubuh Ezra dengan wajah yang terlihat merah dan sedikit berkeringat.
"Bunglon lo gila ya, hah?" omel Ezra sampai bola matanya hampir keluar seraya menunjuk dengan jari telunjuk ke arah wajah Davi yang berkacak pinggang mengatur napas yang tak beraturan dan ia hanya mengangguk mengiyakan sengaja tidak ingin menanggapinya.
Begitupun sepasang pengantin ikut tertawa kecil melihat keduanya.
"Siapa suruh ancam dan sebut saya seperti itu. Ya, jadi saya pamer kemesraan sebagai bukti kalau sekarang kamu milik saya," tutur Arsenio yang memperhatikan mantan saingannya itu dan genggaman keduanya belum terlepas. Bahkan, pria itu tidak sadar perkataanya membuat sang istri tersenyum manis menatapnya.
🥀🥀🥀
Setelah pulang dari undangan, Ezra mampir mengunjungi sang adik di penjara. Namun ketika sampai di ruang pengunjung, ia dikejutkan dengan kehadiran papa tirinya yang juga sedang mengunjungi adiknya.
VOUS LISEZ
NETRA (END)
Nouvelles🗣📢 ⚠️HATI-HATI CANDU KE-5 KALINYA ⚠️ Kecelakaan yang di alami Arsenio Fathurrahman membuatnya kehilangan sang istri sekaligus penglihatannya juga. Begitu pun sang putra mengalami trauma yang membuatnya takut untuk bertemu dengan orang lain, bahka...
EPILOG
Depuis le début
