12. AKHIR API UNGGUN

Start from the beginning
                                    

Suara lembut itu seketika menyentuh hati kecilku, mungkin aku terlalu mengharapkannya hingga aku tidak menyadari arti perpisahan, aku tidak yakin jika dia akan kembali dan menjalin kisah baru bersama-sama

Penutup itu akhirnya diakhiri lagu galau membawa semuanya masuk ketenda, aku tersenyum mendengar lagu yang diputar sama persis saat dirinya membuat story di WhatsApp, lagu Terima kasih oleh hal juga terputar pada malam itu, aku baru tahu ternyata dia anak malam, karena lagu-lagunya itu terputar sangat indah dimalam hari, inilah Aghitsny si anak malam, itulah sebutan dari kaka perempuannya

Hingga semuanya tertidur namun aku masih merasakan dinginnya angin malam yang menusuk, bahkan jika tenda ini tidak berdiri sempurna mungkin akan roboh dan terbang jauh di pertengahan malam

Cahaya silau masuk membuat mataku langsung tertutup rapat, pertanda bahwa ada seseorang yang mengawasi diluar, entahlah ini jam berapa rasanya aku ingin tidur namun entah kenapa tak tertidur-tidut

Aghitsny...

Apa aku harus merangkai kisah kebohongan itu lagi bersamamu, sembari menutup mata, haha lucu, dan sangat bodoh

"Untuk dirimu semoga kamu juga merasakan apa yang aku rasakan, entah ini, nanti, aku ikhlas walaupun itu tak bersamaku"

•••

Lagi dan lagi lelaki itu menampakkan wajahnya didepanku, memanggil-manggil namaku, lalu tersenyum meledek setelah aku menoleh, dan itu bukan hanya sekali, sudah berkali-kali dan aku membalasnya dengan berpura-pura tidak melihatnya

Sekarang dia berjalan didepanku, langkah yang sedikit sama dengan langkah Aghitsny, mungkin senyumannya, lalu ketaatannya yang mengingatkan ku juga kepada Aghitsny

Dulu saat kita belum saling mengenal, dia sama sekali tidak berbicara, berbeda dengan sekarang apa saja pasti dia tanyakan, aku hanya bisa tersenyum saat tiba-tiba melihat sedikit kesamaan dari dirinya dengan Aghitsny

Aku pernah sempat menggentaknya karena kesal dan dia sempat mengacungkan jari tengahnya padaku, namun keesokannya dia malah menawarkanku coklat, dan apa yang dia kasih? Hanya satu biji peremen relaxa, dan itu membuat temenku mengira dia menyukaiku, namun apa mungkin? Entahlah.. dann soal susu kotak yang ia beri di sekolah, semenjak kejadian api unggun itu dia terus mengejekku pendek pendek dan pendek bahkan hingga sekarang

"Nina waey nina", aku langsung membuat muka kesal saat dia menyuruhku untuk duduk disampingnya, ya kali..

"Ciee ekhemm ekhem", suara ledekan mulai terdengar, bukan hanya satu dua, anggota Pramuka disana banyak yang melihatnya

Benar saja temanku langsung mendorongku untuk duduk disampingnya

"Engga mau dih engga yaa!! Astaghfirullah"

Seperti biasa dia memanyunkan bibirnya saat aku menolaknya, hmm menyebalkan sekali

Aku tertawa dalam diam, mengingat banyak hal aneh yang aku rasakan jika bertemu dengannya, semacam hal yang berbeda yang pernah aku temui, namun aku berusaha terlihat baik-baik saja, entahlah kenapa rasanya aku sangat...?

Tidak, sejak saat itu aku mulai tau bahwa ternyata benar lelaki sangat manis saat awal, besoknya dia akan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya, aku tak begitu percaya dengan seorang lelaki, kecuali seseorang yang menjadi jodohku nanti

🕸🕸🕸

Kamu tau apa hal yang paling menyenangkan saat masa-masa menyedihkan? Iya sendiri

Sendiri itu menyenangkan, apalagi cuaca yang tak panas tak juga dingin, hanya ada hembusan angin dan pepohonan yang menari indah, namun aku lebih suka gerimis kecil-kecil, karena aku bisa merasakan kegelian yang menyebabkan tawa

Lalu sepi. Tak menyenangkan jika sendiri namun dengan keadaan ramai, bahkan handset pun tak mampu merubahnya, yang ada malah semakin setres dan emosi, yang menyebabkan tertekan

Walaupun sepi, hati juga bisa menolak jika menahan tak bercerita, terkadang aku hanya bisa menangis dan juga tertawa, namun aku lebih suka bercerita dengan diri sendiri dari pada dengan orang lain yang tak tau diri, aku tau terlalu baik dengan orang itu tidak baik, cobalah baik dengan diri sendiri, sudah pasti baik

Aku menarik nafas, menghilangkan beban yang entah kapan bisa pergi, mungkin kali ini sudah waktunya untuk pergi

Sudah satu tahun lebih, menyadari bahwa seharusnya aku tidak seperti ini, terlalu mengharapkan seseorang hingga akhirnya terluka sendiri

Aku pernah membaca soal tarik tambang yang katanya mundur itu menang, dan kalah itu karena tidak menarik. Benar, aku tidak pernah menyadari apa itu tarik tambang yang sebenernya yang aku tahu hanya tertarik dan menarik

Aku menyukaimu karena kau menarik, sedangkan kau tak menyukaiku karena aku tak menarik, pada akhirnya kamu yang menang dan aku yang kalah, aku menyadari itu

Mungkin ini akhir, setelah banyak sekali kenangan tentangmu yang aku ukir menggunakan kata-kata, jika kamu mengetahuinya mungkin kamu akan tertawa, namun aku tidak pernah berharap hal itu terjadi karena dirimu sudah bahagia kan dengan kehidupanmu yang sekarang, cobalah mengerti aku hadir bukan untuk pelampiasan, aku hadir hanya agar kau tau bahwa disini ada seseorang yang sangat mencintaimu, bahkan ia mampu terluka beberapa kali hanya demi dirimu, dan

...itu sangat bodoh

Kali ini aku pergi, mungkin tak lagi kembali. Tidak, aku pergi bukan karena orang baru, karena aku tidak pernah ingin melupakanmu, jikalau pun ada seseorang yang menyukaiku aku tidak pernah mempercayainya, sudah muak sekali untuk aku terluka lagi, mungkin kau yang terkahir, dan entah sampai kapan

... Aghitsny

....aku membaca kata-kata mu yang menyadarkanku untuk tak kembali lagi, terimakasih

.

.

.

***

akan selalu ada hal yang membuatku ingin kembali menghubungimu. tapi setelah kupikir lagi, adalah keputusan yang tepat untuk kita tetap asing seperti ini. karena bagiku, aku tak ingin menyesali keputusan yang ku buat di hari kemarin. dan juga, aku tidak akan pernah siap untuk kembali merasakan luka yang sama. aku hanya ingin sembuh, itu saja.

19-03-2023
nina

Senandika Where stories live. Discover now