Epilog.

27 5 7
                                    

Syifa and Rafka's life after marriage.

-
-
-
-
-
-
-
-
-

HAPPY READING.


>>>>>

Tak terasa sudah menginjak lima tahun usia pernikahannya. Si kembar kini sudah berusia empat setengah tahun, yang artinya sudah empat setengah tahun dirinya dan juga rafka menjadi orangtua.

Ternyata menjadi orangtua itu tidak mudah, terlebih saat mempunyai anak usia Syifa masih sangat muda.

Dan langsung diberi dua anak sekaligus, sebuah tantangan baru bagi Syifa.

Namun Syifa bersyukur karena memiliki rafka, karena rafka merupakan suami yang siaga dan pengertian.

Setiap dirinya lelah menjaga dua bayi kembarnya pada saat itu, ia siap menggantikan posisi Syifa.

Membuatkan susu, memijit kaki Syifa, menidurkan, memandikan, bahkan menggantikan popok.

Rafka begitu dewasa yang membuatnya merasa diayomi.

Aislinn dan Aileen begitu aktif setelah mereka sudah bisa berjalan. Membuat Syifa dan Rafka harus extra lebih protektif agar kedua anak mereka tetap aman.

Terkadang Aislinn suka rewel ketika rafka yang ingin berangkat kerja. Yang membuat mereka harus berdrama agar Aislinn berhenti menangis.

"Huek..." Syifa beranjak dari tempatnya berlari menuju wastafel didapur.

"Kenapa sayang?" Tanya rafka yang khawatir.

"Nggak apa-apa, cuma perut aku aja yang lagi nggak enak" ujar Syifa setelah mencuci mulutnya.

"Kalo begitu kamu istirahat ya, biar Aislinn dan Aileen mama yang jaga. Nanti aku antar mereka kesana" ujar rafka membantu Syifa untuk kembali ke meja makan.

>>>>>

"NEMAAAA!!!!" Teriak Aislinn dan Aileen saat sampai dirumah sindi-ibu Syifa.

Sindi tersenyum semangat sambil memeluk kedua cucunya.

"Ma, rafka titip Aislinn dan Aileen Disini sebenarnya ya. Pulang kerja rafka bakal jemput lagi" ujar rafka

"Nginep juga nggak apa-apa" ujar Sindi yang begitu bahagia dengan kedatangan Cucunya.

"Maaf ngerepotin ya ma" ujar rafka

"Nggak apa-apa. Mama seneng kok, pokoknya Daddy tenang aja. Aislinn dan Aileen bakal Nema jaga dengan sangat baik, yakan?" Ujar Sindi sambil melirik dua cucunya

Aislinn dan Aileen mengangguk kompak dengan senyum yang mengembang.

"Yaudah, rafka pamit ya ma. - Aislinn dan Aileen jangan nakal ya. Nanti papa jemput lagi" ujar rafka sambil melirik kedua anaknya.

"Ok, Daddy" balas mereka berdua dengan jempol yang terangkat ke udara.

"Assalamualaikum" ucap rafka

"Walaikumsalam" balas Aislinn, Aileen dan Sindi.

>>>>>>

Seminggu kemudian, Syifa dan Rafka memutuskan untuk pergi kerumah sakit setelah seminggu syifa merasakan mual pada perutnya.

"Pagi dokter" sapa rafka dan Syifa.

"Pagi, ada keluhan apa?" Tanya dokter Runi.

"Gini dok, sudah seminggu saya morning sickness, pusing, dan saya udah telat sekitar dua mingguan saya juga agak lupa sih" ujar Syifa.

Dear Arnold - ENDWhere stories live. Discover now