5.

48 11 14
                                    

Clara Monica Bramansyah

Clara Monica Bramansyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!!!

----

"Angga?" Gumam vania. Gadis itu terpaku ditempatnya disaat melihat seorang lelaki jangkung yang berjalan keluar bandara menuju kearahnya.

"Hey, bro!" Sapa Bryan dengan gembira. Mereka pun bertos ria seperti lelaki biasanya.

"Apa kabar?" Tanya Bryan pada Angga yang sedang menyisir rambutnya dengan sela sela jari.

"Baik, alhamdulillah. Lo?" Tanya Angga balik.

"Baik juga Alhamdulillah" Jawab Bryan sambil merangkul bahu Angga.

"Syifa gimana, Van?" Tanya Angga pada Vania yang menatap keduanya dengan senyum binar bahagia.

"Alhamdulillah, ngga. Udah mulai pulih dan udah mulai ingat" jawab Vania. Angga bernapas lega mendengarnya.

"Yaudah, kuy balik" ajak Bryan. Angga mengangguk dan mereka masuk kedalam mobil Pajero hitam milik Bryan.

----

"Oke, berarti udah sepakat ya, kalau pernikahan Arnold dan Clara dilaksanakan bulan depan" ucap Artha sebagai ayah Arnold. Artha tersenyum bahagia kepada calon besan dan mantunya.

Arnold - lelaki itu hanya termenung menatap kosong kedepan, tidak ada raut kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya.

Berbeda dengan Clara yang tampak tersenyum, namun memerhatikan Arnold secara diam diam.

"Arnold, kamu setuju kan? Kenapa kamu diam saja dari tadi?" Tanya Mayang - ibu Clara

Arnold hanya melirik sekilas tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan calon mertuanya itu.

Artha menatap putranya geram, lalu ia pun berdeham untuk mengalihkan perhatian mereka dari Arnold.

"Arnold pasti setuju, cuma Arnold sedang banyak pikiran dan tugas dikampus jadi dia sedikit stres sama tugas tugasnya. Makanya dia lebih banyak diam" ucap artha. Bram dan Mayang hanya mengangguk paham.

Arnold-lelaki itu hanya menatap ayahnya dengan sinis.

Ada ya orang seegois ini? -pikir arnold

----

Arnold dan Clara kini sedang berada dibutik untuk fitting baju pengantin. Mereka ditemani Mayang dan juga Risma.

"Hai Yen" sapa Mayang pada owner butik tersebut.

"Hai may, ini anak kamu yang mau nikah?" Tanya Yenita melirik kedua insan berbeda gender tersebut.

"Iya, mereka keliatan serasi kan." Balas Mayang dengan excited. Yenita mengangguk setuju.

"Sangat serasi, may. Yang satu ganteng dan satu lagi cantik, ini kalo punya anak pasti anaknya cakep deh" kompor Yenita.

Arnold memutar bola mata malas. Tanda ia tak nyaman dengan obrolan keduanya.

Dear Arnold - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang