"Emmm" Law bangun dari tidurnya, ia sedikit terpenjat mendapati ia dirumah.
Law juga mendapati Sanji duduk meringkuk disamping kasurnya.
"Ohh! kau sudah baik?" Sanji terbangun dengan tiba-tiba.
"Y-ya" Ucap law
Sanji memegang dahi law buru-buru.
"Syukurlah panasnya turun" Sanji menurunkan tubuhnya seolah lega.
"Eto jangan salah paham, aku menanyakan rumahmu pada bepo-san.. Ini aku juga membuat bubur makanlah dan itu obatnya.. bu bukan aku yang pilih itu rekomendasi bepo-san.."
"Jangan lupa dimakan eum" Ucap sanji.
"Baik"
"Ka-kalau begitu aku pulang"
"Tu-tunggu" Ujar law
"istirahat sensei.. Kalau kau sakit siapa yang akan merawat pasien" Sanji tak mendengar law.
"Sampai jumpa" Sanji melambai tapi langkahnya sedikit berat
~~~
Setelah menangani beberapa pasien, law akhirnya punya waktu sendirian. Ia mengambil ponselnya.
*mengetik
Apa kau pulang dengan selamat
terimakasih untuk hari itu(Dihapus)
"Huhhhh" Law mendesah panjang.
*mengetik
Aku menghabiskan buburnya
(Dihapus)
"Itu sedikit..."
Law mendesah kebingungan. "Ahhh Terserah!!!"
*mengetik
Kau sedang apa?
Ping!!!
Law berdiri tiba-tiba.
*sanji
Kau sedang apa?
Law sensei...
---------"Ouhhh!" "Woohhhhhh"
Pria surai hitam itu tak menyembunyikan rasa senangnya.
"Doshita law?"
"Nan demo nai" Law meleos keluar sambil menyimpan hpnya disaku.
Bepo menyipitkan matanya "Mencurigakan"
~~~
Sanji dan law berada dibar musik. Law mengajarkan sanji keyboard piano yang tersedia dibar itu.
"Tekan saja pelan, suaranya tetap akan muncul"
Sanji mengangguk
"Tak perlu memaksakan tanganmu, kunci yang simple menghasilkan nada yang lembut"
Sanji menekan keyboard perlahan mengikuti kunci baris nada sederhana.
YOU ARE READING
Red Thread (LawSan) - EndS1 - Ongoing
FanfictionOrang yang ditakdirkan bersama akan terhubung dengan benang merah yang melampaui jiwa mereka. Tak peduli berapa kali reinkarnasi berputar mereka akan bertemu kembali. Kecuali mereka sendiri yang memutus benang itu. ~~~~~~ "Memutuskan benang?? ...