PROTOZOA #02

15 5 0
                                    


Langkah Keenan terpaksa terhenti tatkala mendapati seorang gadis yang familiar berada satu bus dengannya.

"Udah gue bilang, kalo kita tuh berjodoh!" ucap gadis itu dengan santainya.

Keenan mengerutkan kening, mengingat sosok yang ada di depannya. Gadis dengan Wajah yang begitu familiar di kedua matanya.

"Lo siapa?"

"Lo lupa sama gue?" ujar gadis itu kecewa. Perlahan senyum yang mengembang kini memudar.

"Si ... Siapa ya?"

Caroline menghela nafas berat, menatap kesal pada Keenan.

"Nama gue Caroline Pramudya Anantha, siswa cantik peraih juara 2 olimpiade matematika."

Keenan ingat sekarang! Sangat ingat! Dia gadis gila yang ditemuinya di kedai ice cream kemarin. Keenan menatap gadis itu setengah tak percaya. Dia tidak sedang dikerjain kan?

"Minta id line lo!" ucap Caroline lebih semangat sambil menyodorkan ponselnya.

Keenan masih terdiam, ia tengah mencermati situasi apa yang tengah menerpanya. Musibah kah? Malapetaka kah? Atau mimpi buruk belaka? Demi seluruh keluarga marimar, Keenan tak mengerti!

"Woy capung! Minta id line lu!"

Satu teriakan kuat berhasil menyadarkan Keenan dari lamunannya. Keenan mencoba kembali menatap Caroline untuk memastikan bahwa ini tak nyata.

"Lo sakit?"

"Enggak!"

"Terus?"

"Gue suka sama lo! Makanya gue minta id line lo!"

"Lo gak waras!" decak Keenan lantas berbalik arah menuju pintu keluar bus.

Keenan dengan cepat berjalan menjauh dari bus menuju gerbang sekolahnya yang sudah di depan mata. Keenan tak ingin mempunyai urusan dengan gadis absurd tersebut.

Caroline menghela nafas panjang, meratapi kedua kalinya keberuntungan tak berpihak padanya. Ia menatap gedung yang berada di depannya dengan tatapan nanar. Kedua matanya seolah menyorot tajam.

"GW PASTI BISA DAPETIN ID LINE LU, KEMANAPUN LU PERGI BAKAL GW KEJAR!"

"GW PASTIKAN LU AKAN JATUH CINTA SAMA GW DAN JADI PACAR GW!"

*****
Keenan mencoba fokus untuk mengerjakan beberapa soal matematika di depannya, tetapi teman sebangkunya sejak tadi berusaha untuk membuyarkan kefokusan Keenan.

"Jadi, dia beneran pacar lu?" tanya Andra untuk terakhir kalinya.

Keenan menghela nafas berat, kali ini kesabarannya telah habis.

"Gue enggak punya pacar!" sentak Keenan tajam.

"Tapi menurut kabar angin yang beredar gadis penyuka warna ungu itu, naksir sama lu. Bener kan?"

"Waaahhh!! Setelah sekian purnama berlalu, akhirnya ada juga yang naksir sama lu. Gue ikut seneng, Ken!"

"Gue juga seneng banget Ken!!"

Keenan tak menghiraukan cuitan dari kedua temannya, ia kembali menatap lurus ke depan, mengerjakan soal matematika yang teramat menyebalkan.

BRAAAKKK

Satu gebrakan meja berhasil membuat tubuh Keenan dan keduanya terpelonjat secara bersamaan. Mereka menatap ke arah pelaku dengan tajam. Dapat dipastikan itu adalah ulah Austin!

Bener kan!

"Gue ada breaking news!" ucap Austin tak sabar.

"Apaan? Pentol mbak Tami naik harga?" sahut Andra tak kalah semangat.

Protozoa Donde viven las historias. Descúbrelo ahora