Jisoo memiringkan tubuhnya menghindari tunjukan yg tertuju padanya sebagai pelaku, jennie langsung mengalihkan tatapannya ke jisoo yg duduk di sampingnya.
"Bisa jelasin alasannya jisoo?" Tanya jennie memicingkan matanya.
"Hehehe, a-anu jen... Em tapi kamu janji ya gk akan batalin perjodohan kita nanti kalo udah aku jelasin" Cengir jisoo gugup
"Tergantung, udah cepetan jelasin" Desak jennie
"Itu karna, a-aku gk mau orang² tau identitasku jen, aku gk mau mereka deketin aku cuman gara² harta orang tuaku, aku juga ingin mencari orang yg suka dan mau sama aku apa adanya bukan karna ada apanya." Jelas jisoo dan jennie hanya diam setelah mendengar penjelasan jisoo itu.
"J-jen..." Panggil jisoo karna jennie hanya diam
"Hmm... Kenapa?" Tanya jennie
"Kok diam? Kamu marah ya? Sorry jen, kamu gk akan batalin perjodohan kita kan?" Tanya jisoo dan meminta maaf
"Aku gk marah, cuman kesal dan kecewa aja kamu dan kalian juga udah bohongin aku. Aku gk mungkin batalin perjodohan cuman karna masalah kek gini jii" Ucap jennie dengan wajah sendu.
"Syukurlah, maafin aku ya" Ucap jisoo yg di angguki jennie.
"Iya jen, maafin kita juga ya" Ucap rose memelas, begitu juga yg lainnya.
"Iya, gue maafin." Angguk jennie tersenyum ke mereka membuat mereka akhirnya bernafas lega dan tersenyum juga.
"Jadi tugas kelompok nanti, kita kerjain dimana?" Tanya seulgi
"Di rumah jennie aja, sekalian biar kita tau rumahnya. Boleh kan jen?" Usul irene dan mereka semua kini menatap jennie menunggu persetujuan.
"Boleh kok, terserah kalian aja" Ucap jennie
"Oke, jadi fiks ya di rumah jennie. Tapi kita bikin tugas kelompoknya jam 5 aja ya, gue ada urusan setelah pulang kampus soalnya" Ucap wendy
"Oke" Angguk mereka setuju.
******
Jisoo kini memacu motornya ke alamat yg dikirim oleh ibunya seulgi kemarin untuk bertemu dengan anggota² yg akan menjadi tim barunya, setelah sampai dia langsung memarkir motornya.
Jisoo menatap kasihan dengan maticnya yg harus parkir berdekatan dengan motor² besar lainnya, pikirnya jika motor itu bernyawa dia pasti merasa ter intimidasi dengan motor² besar itu. Kkk
Jisoo segera masuk ke dalam rumah yg katanya akan menjadi markas nya dan timnya itu, dia di sambut oleh ibunya seulgi dan di ajak ke ruangan dimana timnya sudah menunggunya.
Belum sampai masuk ke dalam dia tiba² berhenti saat melihat 4 orang yg sedang berbincang dan belum mengetahui keberadaannya, ruangan itu di berdinding kaca jadi dia bisa melihat mereka dari luar.
"Kenapa berhenti?" Tanya sica
"T-tante, jadi mereka..." Ucap jisoo kaget dia gk percaya dengan apa yg dia lihat.
"Iya jii" Jawab sica senyum karna dia paham apa yg ingin jisoo katakan.
"Sini dulu tante" Ajak jisoo menarik lengan jesicca kembali ke ruang tamu.
"Ada apa jii?" Tanya sica setelah mereka sampai di ruang tamu.
"Tante, mereka benar² belum tau jisoo kan?" Tanya jisoo memastikan.
"Iya, jangankan nama kamu, nama samaran kamu aja mereka baru tau kemarin jii, yg mereka tau itu cuman julukan kamu 'psycho killer' itu aja." Ucap sica.
"Oke, kalo gitu jisoo ke motor dulu ambil topeng sama topi" Ucap jisoo semangat.
ESTÁS LEYENDO
Not a NERD
FanfictionIni cerita BlackVelvet, tapi emang lebih fokus ke JenSoo Kim Jisoo, seorang mahasiswa yg selalu berpenampilan sederhana dan memakai kaca mata bulat baik di kampus ataupun di luar kampus, tapi di balik itu dia adalah sosok yg sangat berbeda dan hany...
