Langsung saja Chanyeol membanting tubuh itu dengan kasar dan menelanjangi Baekhyun yang sudah merintih layaknya binatang yang kesakitan seluruh tubuh.

Chanyeol tidak suka di bantah. Perkataannya itu mutlak.

Hingga kini Baekhyun perlahan memudar. Perlahan cakarannya pada lengan Chanyeol berubah pelan hingga sepasang tangan ramping itu terkulai lemas di sisian tubuh.

Baekhyun pingsan.

Dan ingatan ini kembali menghantam isi kepala Chanyeol di kehidupan yang sekarang—sontak membuatnya kalut dengan nafas yang sesak. Mimpi buruk itu menjumpainya kembali dan ini pasti tak akan berakhir dengan baik.

Langsung saja ia mengunci pintu ruang kerjanya dan meringkuk menenangkan diri sebisanya. Apapun itu. Ia tak ingin menoleh kesana-kemari untuk mencari benda tajam. Kantor sedang ramai dan ia harus mengontrol dirinya bagaimana pun caranya.

Ia sudah berjanji pada sang suami. Demi Baekhyun dan Celine—gadis kecil berusia 2 tahun hasil buah cintanya bersama Baekhyun.

Harus bisa. Pasti bisa.

Chanyeol sudah menebusnya kan? Semua telah di sesalinya, maka sekali lagi ia memohon pada sang pencipta untuk menguatkannya atas karma tak berujung ini.

Chanyeol sudah menebusnya kan? Semua telah di sesalinya, maka sekali lagi ia memohon pada sang pencipta untuk menguatkannya atas karma tak berujung ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namun bayangan masa lalu itu akan selalu mengikuti kemana pun kaki Chanyeol berpijak. Karma dan kegelapan itu setia menemuinya. Tak akan membiarkan Chanyeol bernafas dengan tenang karena ada harga yang harus ia bayar untuk kesakitan Baekhyun di masa lampau.

Sementara Baekhyun yang berada di tempat lain sedang bermain dengan si kecil di sore hari yang dingin khas cuaca Australia. Di sela pekikan gemas Celine, ia menerima sebuah panggilan yang berasal dari kantor sang suami bekerja.

Sabit itu membola kaget, sontak bersiap dalam sekejap dan membawa si kecil untuk ia titipkan pada tetangga ramah di seberang unit yang juga memiliki anak sepantaran Celine lalu menuju rumah sakit tempat dimana Chanyeol di rawat.

•••

Chanyeol membuka matanya dan rasa pening langsung menjalar ke kepala. Setelah menajamkan penglihatannya, sosok mungil yang pernah ia sakiti itu sedang berada di sisian ranjang tertidur dalam posisi duduk sambil memegang tangan Chanyeol—yang sudah di baluti perban.

Air mata Chanyeol kembali jatuh.

Bagaimana bisa orang yang sudah ia sakiti berulang kali baik perasaan maupun fisiknya namun masih tetap berada disini—di sisi Chanyeol?

Baekhyun perlahan ikut tersadar dan ikut menegakkan tubuhnya. Sedikit terkejut kala tatapan mereka bertemu.

"Hey, you woke up?" bisiknya lembut mendekat, membelai wajah tampan sang suami. "What happen, baby? Hm?"

Chanyeol memilih diam dan berusaha mengontrol air matanya yang masih terus berjatuhan.

"I'm here. No worry, hm? Please, don't let all the nightmares control you" bisiknya sendu.

FELL IN TOXIC✔️Where stories live. Discover now