Kali ini jisoo memiliki peluang yg cukup bagus, anak buah dari mafia itu tidak lagi ikut dengan bosnya, tapi tetap saja jisoo harus mencari taktik bagaimana caranya agar wanita itu tidak pergi bersama targetnya. Bisa repot nanti kalo dia membunuh target di depan wanita itu, identitas jisoo bisa² terbongkar.
Mobil jisoo kembali mengikuti mobil targetnya itu, ternyata mereka datang ke sebuah apartemen sepertinya itu apartemen milik mafia itu.
Tak lama muncul pesan di jam tangan digitalnya, pesan itu adalah tentang plan-B yg harus dia lakukan.
"Oo... Jadi gadis itu si 'Chameleon', hmm... bagus! Sepertinya misi ini akan selesai dengan mudah." Gumam jisoo tersenyum smirk
"Tapi gadis itu seperti tidak asing bagiku, padahal aku baru pertama kali melihatnya. Namun dia sangat familiar terutama matanya, mata gadis itu terlihat tidak asing bagiku" Lanjut jisoo sambil mengingat-ingat dimana dia bertemu gadis itu?
Tapi kemudian dia tersadar dari lamunannya dan fokus kembali pada tujuannya.
Jisoo segera memacu mobilnya menuju gedung lain yg sudah di tentukan untuk menjadi posisi aman dia menembak target.
Jarak gedung itu dan apartemen target tidak terlalu jauh, hanya berjarak 100 meter saja. Jisoo langsung bersiap di titik lokasinya dan mencari posisi musuh dengan teleskop senjatanya, dilihatnya pria itu sedang berbicara dengan seseorang lewat hpnya, sedangkan gadis yg bersama mafia itu sedang duduk di sofa. Jisoo tersenyum miring , menargetkan senjatanya ke arah kepala mafia itu lalu menarik pelatuk snipernya.
Shoot
"Mission clear!" Ujarnya bangga pada diri sendiri.
******
Jisoo baru saja tiba di rumahnya pkl. 04.25, dia sangat mengantuk sekarang tapi jika dia tidur pasti akan kesiangan ke kampus nanti.
Akhirnya jisoo pergi ke dapur memutuskan untuk membuat kopi, dia memutuskan untuk bermain game saja ditemani segelas kopi.
Saat jisoo baru duduk di sofa ruang tamu, dia mendapati kakak iparnya yg baru pulang juga entah dari mana, seulgi yg melihat jisoo duduk di sofa terlihat terkejut.
"J-jisoo, lo belum tidur?" Tanya seulgi gugup.
"Gue gk bisa tidur dari tadi, jadi gue begadang main game. Lo sendiri dari mana seul?" Bohong jisoo, lalu bertanya balik penuh curiga.
"Eh, i-itu gue dari... Darii mm d-dari rumah si wendy" Jawab seulgi gugup.
"Bohong lo ya? Lo pasti habis jalan sama selingkuhan lo, kan? Ngaku lo?!" Tuding jisoo merasa seulgi berbohong.
Gue bisa tau kalo lo itu lagi bohong, jangan membohongi seorang ahli kek gue seul_batin jisoo
"Apaan sih lo, nuduh² sembarangan. Gue tuh gk pernah selingkuhi irene" Bantah seulgi tak terima dituduh berselingkuh.
"Bohong! Lo pasti selingkuh dari unnie gue kan?! Iya kan! Ngaku lo bangs*t!" Bentak jisoo penuh emosi dan sudah berdiri menatap nyalang kakak iparnya itu.
"Sialan lo, jangan sembarang nuduh lo! Lo pikir gue sebreng*ek itu sampe tega hianatin istri gue, hah?! Gue gk pernah ada niat buat nyakitin irene! Gue cinta sama dia, ngerti lo?!" Balas seulgi yg juga tersulut emosi.
Jisoo yg emosi dan tidak rela kakaknya di selingkuhi dan seulgi yg tak terima dituduh selingkuhi irene, dia sangat mencintai istrinya jadi tidak mungkin dia melakukan hal bodoh yg akan menyakiti dan membuat dirinya kehilangan istrinya itu.
"Terus kalo bukan selingkuh apa, hah? Lo pikir gue bego' percaya dengan alasan gk jelas lo itu?" Ucap sarkas jisoo berjalan mendekati seulgi
"Jisoo! please, percaya sama gue.. gue gk mungkin kek gitu. Gue bersumpah jisoo, demi tuhan gue cinta mati sama irene. Dan lo bisa bunuh gue kapanpun kalo emang benar gue selingkuh dan nyakitin irene" frustasi seulgi, yg tidak tau lagi harus bagaimana meyakinkan jisoo.
Mata jisoo mulai berkaca-kaca, dia sebenarnya tidak ingin menuduh seulgi seperti itu tanpa bukti, seulgi sahabatnya sekaligus kakak iparnya tentu dia sangat tau jika seulgi begitu mencintai unnienya, tapi mendengar seulgi berbohong padanya dia sangat kecewa dan marah.
"Hiks gue mohon seul, jangan sakiti irene unnie. Tolong... Berjanji seul hiks berjanjilah lo akan selalu bahagiain dia, demi tuhan gue gk biarin lo hidup tenang kalo sampe lo nyakitin unnie gue." Ucap jisoo menangis.
Sungguh, trauma di masa lalu jisoo membuat dia jadi sangat protektif pada orang tua dan saudaranya, dia tidak ingin ada orang yg menyakiti keluarganya, terutama umma dan kedua saudaranya itu.
Mereka adalah kekuatan dan kelemahan terbesarnya.
"Jii, lo taukan gue udah bersumpah di pernikahan gue dan irene waktu itu atas nama tuhan, di depan pendeta, depan ortu gue, depan keluarga lo, di depan lo juga dan di depan semua orang kalo gue bakal bahagiain irene, cintai dan sayangi dia sampe akhir hidup gue. Gue gk akan melanggar janji gue itu jii. Oke.. Gue ngaku kalo gue emang bohong bukan dari rumah wendy, tapi gue gk selingkuh dari irene jii, dan maaf jii gue gk bisa bilang ke lo alasan gue sebenarnya. Ngerti ya?" Ucap seulgi meyakinkan dan menatap dalam mata jisoo.
Jisoo yg di tatap seperti itu terkejut, dia tercekat menatap mata seulgi.
Deg
Dia.. mata itu..._batin jisoo
******
Abaikan typo...
Maaf di gantung, sengaja. Hihihi😁
Kan udah bisa kalian tebak juga.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Not a NERD
ФанфикшнIni cerita BlackVelvet, tapi emang lebih fokus ke JenSoo Kim Jisoo, seorang mahasiswa yg selalu berpenampilan sederhana dan memakai kaca mata bulat baik di kampus ataupun di luar kampus, tapi di balik itu dia adalah sosok yg sangat berbeda dan hany...
