Jadi orang² seperti akulah yg mereka perintahkan untuk menghukum para bajingan itu.
Ya, aku di tugaskan langsung oleh para penegak hukum, dan appa ku yg membuatku bergabung dan menjadi senjata rahasia negara.
Itu karena saat umurku masih 9 tahun, umma ku dulu hampir di perkosa oleh bajingan yg pernah menjadi mantan umma sebelum umma menikah dengan appa.
Waktu itu aku terbangun karna ingin buang air kecil, dan tak sengaja aku mendengar teriakan umma di dapur lalu aku segera berlari ke dapur melihat seorang pria yg memaksa mencumbui umma yg menangis, tubuh umma juga hampir telanjang hanya tinggal memakai bra dan celananya juga ditarik paksa hingga melorot ke paha.
Melihat umma dalam bahaya aku gemetar dan entah bagaimana tiba² saja aku mengambil pisau dan menusuk-nusuk punggung orang itu beberapa kali hingga baju, tangan dan wajahku bermandikan darah. Pria itu tumbang begitu saja setelah ku tusuk dengan pisau berulang kali, terakhir dengan teriakan penuh luapan emosi aku menusuk dalam dada pria itu. Kemudian tangan dan seluruh badanku bergetar hebat, aku langsung menangis histeris di pelukan umma.
Karna kejadian itu aku dan umma mengalami trauma berat, umma tidak mau berteman atau berdekat dengan pria selain appa ku. Seluruh pegawai di rumah tidak boleh laki² mulai dari supir, tukang kebun, bahkan petugas keamanan di rumah tidak boleh laki² harus perempuan. Beruntungnya lambat laun umma mulai sembuh dari trauma itu meski tidak sepenuhnya, supir, tukang kebun dan penjaga keamanan laki² tidak boleh masuk ke dalam dan appa membuat aturan yg mana supir hanya bekerja sampai sore hari dan penjaga keamanan di buatkan pos di luar pagar, jadi hanya penjaga keamanan perempuan saja yg berada di area sekitar dalam rumah.
Sedangkan aku, aku jatuh sakit hingga harus di rawat di rumah sakit selama 2 minggu. Setelah itu aku menjadi sulit terkontrol saat melihat adegan kekerasan, apalagi pemerkosaan membuat aku mengamuk memukul dan merusak tv. Appa yg melihat sifat baruku itu kemudian membawaku ke psikiater untuk mengobati traumaku, tapi ternyata itu sulit. Psikiater itu bilang kemungkinan besar aku akan menjadi psikopat, namun appa mengabaikan hal itu.
Suatu ketika saat umurku 12 tahun aku hampir membunuh teman kelasku hanya karena dia menjatuhkan bekal chikkin buatan umma ku. Aku terus memukulnya dan mencekik lehernya beruntung guru segera datang dan menghentikan ku.
Sejak saat itu appa mulai khawatir dengan sikapku, dia meminta bantuan dari istri temannya tante jesicca yaitu umma nya seulgi untuk melatih mentalku, mengontrol emosi, bahkan memberi tahu tentang hukum padaku sampai aku sempat ingin mengambil jurusan hukum saat kuliah tapi appa bilang aku akan terikat dengan aturan² hukum itu sendiri meskipun aku menjadi hakim nantinya.
Jadi mereka akhirnya membuat aturan kesepakatan rahasia yg tentunya di setujui oleh penegak hukum dan pemerintah negara. Yaitu 'final punishment' yakni hukuman yg tidak terikat dengan aturan² hukum (hukuman bebas) jadi orang yg menerima hukuman itu akan di serahkan langsung sebagai target dari 'penghukum' sepertiku yg menerima misi langsung dari para penegak hukum, jadi mereka yg menjamin keamanan identitasku dan membersihkan semua bukti jejak ku.
'final punishment' awalnya hanya ada di amerika, lalu kemudian di berlakukan juga di korea.
Setelah menjadi bagian dari misi rahasia ini, aku mulai merasakan jika hal ini bisa membuatku mampu menahan emosiku pada orang sekitarku, dan hanya meluapkan pada orang² yg memang pantas mendapatkan nya.
******
Author pov
Jisoo kini sedang berada di sebuah gedung terbengkalai, yg terletak di pinggiran kota seoul. Targetnya kali ini adalah seorang bos mafia sekaligus kartel narkoba dia masuk ke dalam list target karena mengelola bisnis gelap yaitu menjual organ tubuh manusia, jadi jisoo harus berhati-hati dengan targetnya kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a NERD
FanfictionIni cerita BlackVelvet, tapi emang lebih fokus ke JenSoo Kim Jisoo, seorang mahasiswa yg selalu berpenampilan sederhana dan memakai kaca mata bulat baik di kampus ataupun di luar kampus, tapi di balik itu dia adalah sosok yg sangat berbeda dan hany...
