Jisoo pov
Tadinya aku ingin langsung pulang dan tidur di rumah, namun niatku itu aku urungkan karna aku mendapat misi baru. Jadi aku terpaksa berbalik arah menuju tempat rahasiaku mengambil sesuatu yg aku butuhkan untuk misi ini dan pergi dengan mobil meninggalkan maticku di tempat itu.
Tujuanku saat ini adalah gangnam, aku mengecek misi di arloji lalu segera pergi ke salah satu gedung, memarkir mobilku lalu berjalan membawa tas yg tadi aku bawa dari tempat rahasia.
"Cctv?" Tanyaku berbicara dengan seseorang yg terhubung di telpon, tentu aku memakai earphone.
"Situasi?"
"Baiklah, aku bergerak"
Aku akhirnya sampai di tempat misi, berdiri di depan salah satu kamar hotel.
Mengetuk pintu itu, dan seorang pria membuka pintu untukku menatapku dari atas ke bawah dengan tatapan penuh pikiran dan niat busuk. Aku menyeringai dalam hati saat dia menyuruhku masuk.
"Duduklah dulu nona, aku akan mengambilkan minum untukmu" Ujarnya yg aku angguki.
Dia kemudian meninggalkanku sebentar di ruang tamu, lalu tak lama pria itu kembali lagi dengan membawa nampan berisi minuman.
Cih taktik yg kuno_batinku saat menatap minuman yg di suguhkan.
"Jadi bagaimana? Apakah kau setuju dengan aturan dan bayarannya?" Tanya pria ini berbasa basi
"Bayaranya sih lumaya, tapi soal aturan itu..." Ucapku menggantung.
"Ada apa? Apakah ada yg menyulitkanmu? Ah minumlah dulu nona" Ucapnya dan menyuruhku minum.
"Bagini tuan, a-apakah aturannya memang seperti itu? Maksud saya apakah saya harus tinggal di rumah anda juga?" Tanyaku
"Iya, itu aturannya. Saya sering sibuk keluar kota jadi tidak ada yg merawat anak saya, makanya saya butuh seseorang yg bisa tinggal di rumah berasama anak saya" Jelasnya mencoba membodohiku, ckckck aku sudah memegang semua data tentang dirinya dan aku tau dia tidak memiliki anak, itu hanya tipuannya saja.
Aku lalu meminum minuman yg di suguhkannya, aku tau ini obat bius tapi aku santai dan tetap meminumnya. Aku meliriknya dengan ujung mata dan sekarang dia diam² menyeringai tipis berpikir aku telah masuk ke dalam perangkapnya. Tidak semudah itu ferguzoo
Sial, kepalaku tiba² pusing...
******
Author pov
Jisoo tiba² saja pingsan, pria itu mendekatinya dan berjongkok sebentar di hadapan jisoo. Dia tersenyum dan menyingkirkan helai rambut yg menutupi wajah jisoo.
"Kau sangat cantik nona, sayang sekali kau terlalu mudah ditipu kkk." Ujar pria itu terkekeh lalu segera mengangkat tubuh jisoo dan dibawanya ke kamarnya.
Setelah masuk ke kamar pria itu menidurkan jisoo di atas ranjangnya lalu kemudia pria itu berjalan lagi ke pintu untuk mengunci pintu itu.
"Kita akan bersenang-senang sebentar cantik, maukan? Hahaha kau pasti mau" Tawa pria itu yg kini sudah merayap di atas tubuh jisoo sambil melepas kancing bajunya satu per satu.
"Ya, aku mau!" Pria itu terbelalak melihat jisoo yg tiba² saja membuka matanya dan menjawab ucapannya, tapi kemudia dia tersenyum atas jawaban yg dia dengar.
"Kau sadar cantik? Aku kira kau masih betah tidur hahaha, baiklah kita bermain ya. Kau pasti akan menikmatinya." Ucap pria itu mengelus wajah jisoo.
"Tentu, dan kau pun akan menikmatinya" Balas jisoo
Pria itu kemudian perlahan memejamkan matanya dan mendekatkan wajahnya ingin mencium jisoo, tapi....
"Arghh kau... A-apa yg kau lakukan?" Ringis kesakitan pria itu menahan sakit, setelah jisoo yg tiba² menus perutnya dengan sebuah pisau dan segera membalikkan posisi yg kini jisoo berada di atas dan pria itu terlentang di bawah kungkungan jisoo.
Jisoo menekan pisau yg tertancap di perut pria itu semakin dalam.
"Arrghhh kumohon.. Jangan bu..nuh aku" Rintih pria itu merasakan sakit yg luar biasa.
"Ssttt, diam dan nikmatilah sayang, bukankah tadi kau sendiri yg bilang kita akan bersenang-senang? Hmmm?!" Ucap jisoo tersenyum mengejek.
"A-ampun, s-siapa kau sebenarnya?" Mohon pria itu dan bertanya dengan nafas putus².
"Aku? Emm namaku sooyaa oppa, tapi maaf aku masih ingin bermain denganmu" Ucap jisoo lalu mencabut pisau itu dengan santai.
Pria itu mencoba melawan dan merebut pisau itu, tapi jisoo menekan lagi luka tusukan di perutnya dengan barbel yg ada di sebelah tangannya.
Setelah itu jisoo menusukan lagi pisau itu ke pinggang pria itu perlahan.
"Arrrgghhh mpun.. Hiks hiks jangan bunuh akkuu" Rintih pria itu yg kini sudah menangis, dia tidak ingin mati.
"Hahh.. Kau tidak asik oppa, padahal kita masih ingin bersenang-senang tapi kau malah menangis. Baiklah aku selesai bermain" Ucap jisoo kecewa lalu menarik kembali pisau dan barbel itu.
Saat pria itu merasa lega mendapat pengampunan...
"Yasudah, kita langsung ke intinya saja agar permainan ini usai" Ucap jisoo lagi dengan senyum mautnya membuat pria itu terbelalak, jisoo lalu turun dari atas tubuh pria itu dan berjalan ke arah meja yg ada di kamar itu, meraih tasnya dan mengambil sesuatu yg akan menjadi mainan selanjutnya untuk menyelesaikan permainan.
Pria itu bangun dan dengan sisa² tenaga mencoba lari dari dalam kamar itu, namun pintunya terkunci dan kunci itu sekarang tidak ada padanya.
"Kau mencari ini oppa?" Tanya jisoo memperlihatkan kunci kamar yg kini sudah ada di tangannya, jisoo kemudian berjalan perlahan ke arah pria itu untuk menyelesaikan permainannya. "Tidak ada yg boleh keluar sebelum permainannya selesai oppa" Lanjut jisoo
Dugh
"Auh.. Sh*t!!" Pria itu menendang perut jisoo membuat jisoo terhempas kebelakang dan jatuh ke lantai membuanya mengumpat karna bokongnya sakit. "Kau ingin bermain kasar rupanya huh? Baiklah." Lanjut jisoo lalu segera berdiri dan dengan gerakan cepat...
Pria itu langsung goyang kejang setelah di tusuk 2 kali di leher dengan obeng yg ujungnya di runcingkan, jisoo tidak langsung pergi dari tempat itu.
Dia masih ingin menikmati momen dari puncak permainan itu dan memastikan pria itu tidur untuk selamanya, setelah itu dia ke kamar mandi untuk numpang mandi. Tubuhnya gerah dan lengket dengan darah. Dia tidak bodoh untuk keluar dengan keadaan seperti itu, dia tidak takut akan di pergoki oleh seseorang karna semuanya sudah di atur, keamanannya terjamin.
Setelah segar sehabis mandi dan membersihkan semua peralatannya dia kemudia mengabari seseorang.
"Urusanku selesai, uruslah sisanya."
"Tentu, sangat menyenangkan"
"Baiklah aku pergi"
Jisoo kemudian keluar dari tempat itu meninggalkan pria tak bernyawa itu dengan keadaan kamar yg berantakan dan penuh darah dimana-mana, dia tidak mau repot² membersihkan kekacauan itu karna nanti akan ada yg membereskannya.
******
Abaikan typo
Semoga kalian suka ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a NERD
FanfictionIni cerita BlackVelvet, tapi emang lebih fokus ke JenSoo Kim Jisoo, seorang mahasiswa yg selalu berpenampilan sederhana dan memakai kaca mata bulat baik di kampus ataupun di luar kampus, tapi di balik itu dia adalah sosok yg sangat berbeda dan hany...
