"Emm, joy jisoo sama lisa ada hubungan apa?" Tanya jennie pelan ke joy yg duduk disampingnya.

"Mereka itu sa-"

"Mereka sahabat, sama kek kita juga. Cuman ya emang mereka terkadang lebay. Dan di antara kita semua emang lisa paling dekat dengan jisoo dan irene" Jawab wendy memotong ucapan pacarnya yg hampir keceplosan, mereka sebenarnya gk niat bohongin jennie cuman mau gimana lagi? Itu permintaan jisoo sendiri yg tidak ingin identitasnya diketahui orang lain, jennie bukan orang lain sih. Mereka sudah menganggap jennie teman mereka juga, tapi mereka baru mengenalnya tadi di kampus dan belum terlalu akrab juga dengan mereka.

"Oo gitu, gue kira mereka pacaran hehe" Sahut jennie tertawa canggung.

"Pacaran gimana, orang lisa udah punya tunangan hahaha ada² aja lo jen" Tawa irene yg tentunya mendengar percakapan mereka itu.

"Kan bisa aja lisa dan jisoo ada main di belakang tunangannya itu" Gumam jennie yg merasa malu dengan pemikiran² konyolnya itu.

"Gak mungkinlah jen, kalo iya paling udah gue aduin si lisa. Lagian adek gue itu terlalu bucin sama si rose jadi gk mungkin dia kek gitu" Ucap irene yg tentu sangat mengenal dan tau betul bagaimana adiknya itu.

"Gitu ya, sorry gue gk tau. Jadi lo sama lisa benar saudaraan?" Tanya jennie mengalihkan topik.

"Iya, dia adek kandung gue jen" Jawab irene tersenyum, dia memaklumi ucapan jennie sebelumnya karna jennie juga gk tau.

Brakk

"Lisa-ya~, awas unnie aku ingin menemui lisaku" Rose datang dengan membuka kasar pintu rumah sakit lalu segera menarik tangan jisoo untuk menyingkir dari samping kasur lisa karna sebelumnya memang jisoo duduk di kursi tepat di samping ranjang lisa. "Lisa kamu gpp sayang? Mana yg sakit? Kamu gk geger otak kan lis?" Lanjut rose memeriksa tubuh lisa lalu menyentuh wajah lisa dengan kedua tangannya. Dia sangat khawatir mendengar kabar dari joy kalau tunangannya terluka, dia langsung datang mengabaikan kesibukannya.

"Sakit yangg... Hiks hiks kepala aku hampir pecah dan harus di jahit tadi sama dokter" Rengek lisa manja ke tunangannya.

Mereka yg mendengarnya ingin muntah rasanya.

"Lebay lo, luka kecil gitu doang" Cibir wendy

"Diam lo pendek!, hiks yangg tuh si wendy marahin yangg tambah sakit ini" Bentak lisa ke wendy dan mengadukan wendy ke tunangannya, sambil menikmati pelukan serta ulasan rose di punggungnya.

"Wendy unnie!" Bentak rose ke wendy.

"Mana yg sakit, hmm?" Lanjut rose melepas pelukan mereka lalu meniup pelan kepala lisa yg di perban.

Lisa yg di perlakukan seperti itu tentu sangat senang dan berharap tiap hari aja dia sakit biar dimanjain terus kkk.

"Disini juga yangg, tadi di tonjok sama bobby" Bohong lisa padahal gk ada memar di pipinya itu.

"Sakit banget ya? Awas si bobby itu, nanti bakal aku buat perhitungan sama dia" Rose sangat geram pada bobby yg sudah melukai lisanya, rose mengelus-elus lembut pipi lisa yg katanya sakit itu.

"Gak usah yangg, aku gk mau kamu kenapa² juga. Lagian jisoo unnie juga udah balesin buat aku kok." Ucap lisa meyakinkan rose, dia gk mau rose nekat nemuin si bobby dan komplotannya itu, dia takut rose kenapa² nanti.

"Benarkah itu? Jisoo yg ngelawan bobby tadi?" Tanya rose tidak percaya.

"Iya sayang, kalo gk percaya tanya aja sama anak² kampus kkk" Ujar lisa terkekeh karna rose tidak percaya jisoo berkelahi di kampus.

"Gumawo jisoo unnie" Ucap rose ke jisoo

"Sayang~" Panggil lisa manja

"Ya, apa hmm?" Tanya rose lembut.

Not a NERDWhere stories live. Discover now