19. first date

1 0 0
                                        

"Assalamualaikum, Aila"

"Waalaikumsalam" ucap seseorang sembari membukakan pintu rumah.

"Maaf nyari siapa ya?"

"Aila nya ada mbak?"

"Ada den, siapanya non Aila?"

"Saya temennya"

"Ooh ayo masuk den silahkan duduk saya panggilkan non Aila terlebih dahulu"

Mbak yang bekerja di rumah Aila pun menaiki tangga menuju kamar Aila, setelah sampai di depan pintu ia mengetuk pintu sedikit keras agar terdengar oleh sang empu di dalam.

"Non dicariin temennya non di bawah"

"Siapa mbak?" Teriak Aila di dalam kamar.

"Cowok ganteng banget non"

"Bilangin suruh tungguin sebentar"

"Baik non". Mbak kemudian turun lalu menuju ruang tamu yang sudah ada cowok tampan yang sedang memperhatikan foto keluarga disana.

"Kata non Aila disuruh tunggu sebentar, aden mau minum apa?"

"Iya mbak, air putih aja"

Tak berselang lama terlihatlah Aila yang sedang menuruni anak tangga, ia melangkah kan kaki menuju ruang tamu dan mendudukkan diri di depan laki-laki itu.

"Kak Joseph ngapain pagi-pagi udah kesini?" Ya pria yang bertamu di rumah Aila pagi ini adalah Joseph kekasih Aila.

"Ngapel ke rumah pacar masa ga boleh?" Jawab Joseph menampilkan senyum manisnya.

"Seenggaknya tuh telpon dulu gitu kalau mau kesini, untung aku udah mandi"

"Surprise ini namanya, kamu mah mau mandi atau engga tetep cantik" Joseph mendekat dan mengusak rambut Aila pelan.

"Ehm ini den minumannya"

"Trimakasih mbak"

"Ciee non di apelin" kata mbak menggoda Aila dan yang digoda hanya bisa tersenyum malu.

"Ya udah kalau gitu saya pamit kebelakang lagi"

"Iya mbak"

Joseph menyeruput minuman yang telah di sajikan, ia kemudian mendekat ke arah Aila dan duduk di sebelah Aila. Joseph dengan muka yang tidak bersalahnya memegang tangan Aila dan menatap wajah Aila penuh damba.

"Aila?"

"Iya?" Jawab Aila mendongak memerhatikan wajah Joseph, pandangan merekapun bertemu beberapa detik.

"Jalan yuk"

"Kemana?"

"Kemana aja asal sama kamu"

"Dih malah gombal" Aila mencubit hidung bangir sang kekasih

"Apa nih cubit cubit" Joseph langsung menggelitiki tubuh Aila sampai gadis itu tak henti-hentinya tertawa.

" Udah kak ampun" akhirnya Joseph menghentikan aksinya, ia menyelipkan rambut Aila yang berantakan ketelinga lalu mengelus pipi Aila lembut.

"Udah sana ganti baju"

"Siap boss"

~🌸🌸🌸~

"Sayang pegangan dong ntar jatuh gimana?"

"Ga! Itu cuman alasan kamu aja biar bisa modus"

"Siapa yang modus? Ini tuh biar kamu ga jatuh ay"

"Ga mau!"

"Ya udah" Joseph melajukan motornya sedikit lebih cepat, hal itu membuat Aila mau tidak mau memeluk erat tubuh Joseph.

"Nah gitu dong hahaha"

1 jam mereka menempuh perjalanan, akhirnya sampailah kedua insan manusia itu di sebuah pantai nan indah di pandang. Gulung-gulung ombak yang menyentuh bibir pantai serta burung-burung yang saling berkicau bersautan seakan menyambut kedatanga Aila dan Joseph.

"Pantai? Kok kita kesini?"

"Udah ikut aja" Joseph menggandeng tangan Aila mendekati bibir pantai.

"Duduk sini" Joseph menepuk tempat di sebelahnya.

Persekian menit mereka hanya diam menatap indahnya ciptaan Tuhan yang tiada bandingnya.

"Dulu gua sewaktu kecil sering banget ke pantai sama mama papa tapi setelah gua menginjak SD kelas 4 orang tua gua sibuk dengan urusan mereka masing-masing bahkan ketika gua minta waktu mereka pun pasti ngejawab gini "mama papa lagi banyak kerjaan nanti aja ya", lucu kan yang katanya mereka kerja buat bahagiain gua eh malah buat gua jadi Joseph yang sekarang, gua emang bukan hal penting buat mereka. Gua sedari dulu udah terbiasa buat sendiri La, ketika gua tau kalau gua cinta sama lu gua takut bakal nyakitin lu, gua takut bakal tergantung sama lu"

"Sst jangan bilang gitu, kakak penting buat Aila malahan banget" Aila mengelus rambut Joseph kemudian memeluk tubuh Joseph yang terlihat rapuh. Joseph membalas pelukan Aila dan menyandarkan dagunya di pundak Aila.

"Trimakasih udah hadir di hidup gua".

Joseph melepaskan pelukannya, ia berlari menuju air laut.

"Sini La!" Tariak Joseph

"Nanti basah"

Karena Aila tak kunjung mendekat pada akhirnya Joseph menarik Aila menuju air dan mencipratkan air laut ke wajah Aila. Hal itu pun membuat Aila mencak-mencak tak terima, ia juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Joseph terhadapnya.

Joseph dan Aila menikmati waktu berdua mereka hampir seharian, matahari pun sudah menghilang di telan bumi dan tergantikan dengan rembulan. Joseph mengantarkan Aila ke rumah gadis itu, takut jika ke malaman nanti Aila dicari oleh orang tuanya sangat berbeda dengannya, orang tua Joseph tidak akan mencarinya walaupun Joseph tidak pulang sekalipun.

Akhirnya dua pasangan muda mudi itu sampai di rumah Aila, Aila turun dari motor Joseph lalu memberikan helm kepada sang kekasih.

"Trimakasih untuk hari ini" Joseph mengecup kening Aila sedikit lama

"Gua pamit pulang, love u mobil" setelah berpamitan Joseph meninggalkan rumah Aila tanpa mendengar jawaban Aila.

"Love u more" ucap Aila lirih dan menampilkan senyum manisnya. Ia kemudian memasuki rumahnya setelah di rasa Joseph telah menghilang dari pandangannya.



Bersambung.............

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 22, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Why him?Where stories live. Discover now