"Dia seorang King of Demon. Sekaligus musuh bebuyutan Bangsa werewolf"

"Bagaimana dengan vampir? Werewolf tidak bermusuhan dengan vampir?"

Mira menggeleng pelan "Justru kita bersahabat baik. Karena Nenek dari King merupakan seorang vampir. Jadi bukannya bermusuhan. Justru kita sangat amat dekat"

"Nenek? Lalu dimana Neneknya Dareen berada? Aku tak pernah melihatnya?"

"Luna sekarang berada di wilayah kerajaan Vampir. Luna sudah tidak tinggal disini semenjak matenya meninggal dunia"

"Luna?"

"Itu sebutan untuk mantan Queen terdahulu yang telah turun tahta. Tapi itu juga merupakan sebutan bagi pasangan para Alpha"

"Jadi, apa kalian juga bisa memanggilku dengan sebutan Luna?" Jujur. Bagi Alisha panggilan Luna terdengar lebih normal daripada Queen

"Itu bisa, hanya saja Queen adalah mate dari seorang King of Werewolf. Jadi menggunakan gelar sangat diwajibkan"

Alisha menanggukan kepalanya mengerti "Ngomong-ngomong, apakah vampir hidup abadi?"

"Mereka tidak abadi, hanya saja memang umur mereka lebih panjang daripada bangsa immortal yang lain"

"Lalu, kenapa juga bangsa Werewolf bisa bermusuhan dengan bangsa Demon?"

"Saya tidak tau pastinya. Tapi yang saya tau, permusuhan ini semakin parah ketika Bangsa Demon menyuruh ribuan rogue untuk menyerang Bangsa Werewolf. Dan karena penyerangan itu juga. Luna dan Alpha terdahulu meninggal"

Alisha menaikan satu alisnya "Maksud mu kedua orang tua Dareen?"

"Benar Queen"

Alisha terdiam. Dareen terlihat menyedihkan dari yang ia kira. Pria itu pasti merasa sangat kesepian. Apa lagi yang Alisha tau jika pria itu merupakan anak tunggal. Jadi, secara teknis. Dareen benar-benar sendiri.

Mata itu menoleh sebentar ke luar jendela, matahari sudah semakin terik. Ia pasti sudah menghabiskan waktu lama sekali di perpustakaan. Tapi entah kenapa Alisha sama sekali tak berniat untuk menyudahi aksinya ini.

Gadis itu kemudian berdiri dari duduknya yang nyaman. Berjalan diantara rak-rak buku yang menjulang tinggi. Karena ia sudah terlalu bosan dengan makhluk-makhluk immortal. Jadi sepertinya, untuk sekarang membaca sebuah novel tidak buruk juga

Tangan itu berusaha mencari-cari novel yang pas untuk moodnya sekarang. Dan tangan itu terhenti tepat di sebuah buku yang bergenre detektif

Tapi sedetik sebelum Alisha mengambil buku itu, ia merasakan sebuah tangan memelilit perutnya dari belakang. Dan tanpa menolehpun, Alisha sudah tau siapa pelakunya

"Aku merindukanmu"

"Kau baru saja pergi 5 jam yang lalu Dareen"

Dareen menelusupkan kepalanya di cengkuk leher Alisha, tepat dimana tanda itu berada. Mencium aroma matenya yang semakin memabukan semenjak ia menandai matenya

"Itu terasa sangat lama" bisik Dareen pelan tepat dileher Alisha

"Dareen, hentikan! Itu geli"

Bukannya berhenti, Dareen malah memutar tubuh matenya agar menghadap kepadannya, kembali memeluk erat tubuh munggil itu, dan menelusupkan kepalanya tepat di leher matenya lagi.

"Dareen" Panggil Alisha ketika merasakan sebuah kecupan lembut dilehernya

"Kau benar-benar membuatku gila Honey"

QUEEN FOR ALPHA Where stories live. Discover now