"Kamu fikir aku sama dia apa? Dia sahabatku!" Jimin menatap yoongi lagi, meskipun yang bisa ia lihat hanyalah kekasihnya yang menunduk kalah.
"Sahabat? Kamu yakin?" Yoongi berujar meremehkan, sedangkan Jimin hanya mengangguk menanggapinya.
"Oh ya satu lagi, sejak kapan kamu takut sendirian di apartemen? Sejak kapan!" Yoongi kembali berteriak ia menendang stand di hadapannya hingga berbunyi nyaring, karena ia masih memakai sepatu, ia lupa tidak melepasnya.
"Aku ga Takut!" Jimin menggeleng, ia menatap tidak menatap yoongi, ia justru mengalihkan pandangannya.
"Dia akan tidur disini?" Tanya yoongi lirih.
"Aku-"Jimin belum menjawab namun yoongi sudah kembali memotong ucapannya.
"Kamu nuduh aku punya hubungan lebih sama orang lain, tapi kamu? Kamu ada sesuatu sama dia dibelakang aku?"
Jimin membolakan matanya tidak percaya saat mendengar ucapan yoongi, bagaimana bisa kekasihnya itu menuduhnya lebih parah, ia berfikir terlalu jauh soal kedekatannya dengan sahabatnya. Ia juga tidak percaya yoongi sampai hati melontarkan kalimat menyakitkan itu dari bibir tipisnya.
"Apa katamu? Kamu fikir aku apa? Dia sahabatku! Kamu tega nuduh aku kaya gini?" Jimin mendorong keras dada yoongi, hingga punggung si pucat membentur tembok, yoongi mengaduh seketika.
"apa hubungan kamu sama dia udah terlalu jauh? Melebihi sahabat?"
"Kamu udah keterlaluan!" Jimin mendekati yoongi dibarengi air matanya yang kian meluruh, ia mendorong dada yoongi lagi, kali ini lebih keras hingga yoongi hampir terjatuh.
"Shit" yoongi untung saja berhasil menyeimbangkan tubuhnya jadi ia tidak terjatuh.
"Kenapa kamu berubah? Hikss.." Jimin menangkup kedua pipinya, ia menangis tersedu, suara tangisannya terdengar semakin pilu.
"Aku berubah? Apa? yang berubah bukannya itu kamu? Kamu sekarang berubah jadi Jimin yang ga bisa jaga perasaan aku! Kamu yang berubah! Jadi berhenti bersikap seolah olah cuma aku yang salah." api amarah rasanya sudah meletup letup di kepala yoongi, ingin rasanya ia berbicara keras lantas berteriak dan melampiaskan semua amarahnya yang begitu panas dikepalanya.
"Jaga perasaan kamu? Aku ngelakuin apa sama dia? Aku bahkan sama sekali ga pernah ngelakuin hal hal yang lebih dari sekedar sahabat! Aku selalu dibatas wajar!" Jimin membuka kedua tangannya, ia kemudian juga meninggikan suaranya, Jimin juga ingin menunjukkan kalau ia juga punya rasa marah yang harus ia lampiaskan, bukan hanya yoongi yang mempunyai amarah disini.
"Hah! Kalo kamu jaga perasaan aku,ga mungkin kamu sama dia berduaan di apartemen sampe jam segini! Kamu bisa liat jam berapa sekarang?!"
"Kenapa sih kamu ga pernah bisa percaya sama aku? Aku ga ngelakuin sesuatu yang berlebihan! Aku tahu aku punya kamu, dan aku jaga perasaan kamu meskipun kamu ga ngelakuin hal yang sama." Mendengar itu yoongi menatap Jimin lebih intens.
"Maksut kamu aku ga ngelakuin hal yang sama?" Yoongi menggeleng lirih, ia menatap Jimin tidak percaya terlihat dari sorot matanya yang dingin.
"Aku cuma mau kamu luangin waktu buat aku, hiks..." Jimin menunduk ia menyembunyikan wajahnya di antara lengannya, ia juga menyeka wajahnya dengan ujung bajunya. Lalu kembali mendongak menatap yoongi kecewa.
Si pucat menunduk lesu, ia merotasikan matanya supaya tidak menatap Jimin. Ia takut perasaannya akan terbongkar jika bertatapan dengan Jimin. Lagipula yoongi memang tidak pernah sanggup menatap lekat mata bulat yang cantik itu terlalu lama, atau jantungnya bisa berhenti berdetak nanti, saking ributnya getaran yang ia rasakan.
BINABASA MO ANG
REAL[YoonMin]✅
FanfictionHai yang lagi cari Yoonmin Moment 💗 Fanfiction Yoonmin ini aku buat dari Moment mereka berdua di real life ( sebagian real moment yoonmin ditambahi bumbu bumbu imajinasi author 🤭) Baca aja, ga tanggung kalo ga mau berhenti ya 😂😂💗💗 Cast: All Me...
Jimin Cemburu ~ Part 2 (END)
Magsimula sa umpisa
![REAL[YoonMin]✅](https://img.wattpad.com/cover/296624195-64-k227997.jpg)