Restu' (Behind Run BTS)

5.5K 129 65
                                        

Si pucat yang sejak tadi bergelung di dalam selimut tebalnya kini sudah hampir terbangun, menggeliat perlahan lahan sambil meraba kesamping, berusaha mencari pinggang sempit yang sejak semalam ia peluk tanpa pernah terlupa. Yoongi mendengus dalam hatinya saat ia tidak menemukan tubuh kekasihnya disana. Maniknya mulai terbuka, menyesuaikan cahaya matahari yang sudah masuk kedalam apartemennya, yoongi semakin mendengus saat cahaya silau itu memenuhi matanya, membuatnya sulit melihat.

"Jimin kemana sih? Apa dia lagi bikin sarapan di dapur?" Yoongi bermonolog sendirian, jelas saja tidak ada Jimin disini. Namun ia masih bertanya.

Yoongi mengusak wajahnya kasar, kemudian sambil beralih duduk. Menyenderkan kepalanya di kepala ranjang, lantas tangan pucatnya segera meraih ponsel miliknya yang tergeletak diatas meja nakas sejak semalam.

Yoongi dengan lihai membukanya perlahan, kerutan samar sesekali terlihat saat ia sibuk kepada ponselnya. Helaan nafas juga terdengar dari bibirnya seusai ia menekan grup obrolannya dengan member yang lain. Yoongi lupa jika nanti akan ada syuting untuk mereka bertujuh. Jujur saja sebenarnya yoongi benar benar lupa soal jadwal mereka. Yoongi juga tidak membuka ponsel semalaman karena ia terlalu lelah dan membiarkan Jimin menyusulnya tidur setelah selesai bermain game pada ponselnya.

Yoongi berdecak, ia seharusnya bisa tidur seharian bersama Jimin di dalam pelukannya, namun tidak akan mungkin, bagaimanapun yoongi harus berangkat pergi syuting bersama yang lainnya. Apalagi jadwalnya tidak bisa ia putuskan sendiri. Bagaimanapun ia dan Jimin tetap harus pergi dua jam lagi. lagipula Mereka juga senang bisa bertemu dengan yang lainnya, dan kembali berkumpul.

Yoongi menaruh ponselnya asal, kemudian ia turun dari ranjang, memakai segera sandal rumahan miliknya di kakinya yang putih. Kemudian berdiri sambil meregangkan badannya yang terasa masih sedikit kaku saat bangun dari tidurnya.

Yoongi berjalan perlahan sambil sesekali ia menyeka matanya yang masih terasa saling menempel dan juga menyisir rambutnya yang berantakan. Beberapa langkah lagi, ia sudah sampai di dalam dapur miliknya. Kekehan terukir di bibirnya saat melihat punggung sempit Jiminnya yang hanya mengenakan jubah mandi tipis yang hampir tembus pandang itu tengah berkutik sibuk dengan kompor listrik dihadapannya. Sang dominan terkekeh senang, fikirannya sudah jauh melayang membayangkan kehidupannya jika seandainya ia dan kekasihnya akan menjalin hubungan yang lebih resmi, pasti pemandangan seperti ini akan ia lihat setiap harinya.

"Selamat pagi sayang.." yoongi merengkuh Jimin dari belakang, menumpukan dagunya di pundak si manis. Mengecupnya sekali hingga usapan di rambutnya bisa ia rasakan.

"Hum? Udah bangun?" Jimin sedikit melonjak saat tiba tiba pelukan hangat ia rasakan dari tubuh belakangnya. Namun senyuman tipis mulai mengembang saat Jimin mendapatkan kecupan pembuka hari ini.

"Udah. Kamu kenapa bangun duluan. Aku kan jadi kebangun gara gara gaada yang dipeluk"

"Aku kan harus bikin sarapan buat kita berdua. Sayang mau makan apa? Aku masakin ya?" Jimin kini yang menoleh dan memberikan kecupan di pipi yoongi lembut.

"Bulgogi. Kamu bisa masak bulgogi?" Tanya yoongi sambil ia mengendurkan kaitan kain yang melilit perut Jimin perlahan-lahan.

"Em bisa. Kamu punya daging di lemari es?"

"Ada. Terus itu kamu lagi masak apa?" Kaitannya sudah mengendur, sesegera mungkin yoongi melorotkannya kebawah menampakkan pundak putih mulus kekasihnya.

"Aku lagi masak Tteokbokki, ga tau tiba tiba pengen makan ini." Jimin menoleh menatap yoongi sekilas

"Yaudah deh, kalo gitu aku makan Tteokbokki juga. Kamu gausah masakin aku. Nanti kamu capek" yoongi berujar sembari bibir tipisnya mulai mengecupi pundak mulus itu dengan beberapa kecupan.

REAL[YoonMin]✅Where stories live. Discover now