First : {Aurellin Violynete Furreten}

1.1K 15 0
                                    

First : {Aurellin Violynete Furreten}

Aku melihatnya Dari sini. Termenung sendiri bersama sepi.

Ingin rasa hati berjalan menghampiri, tapi apa aku punya nyali?
Oh kurasa tidak.

Aku, mungkin harus melihatnya dari sini. Mungkin cukup.

Kurasa perkiraanku Kali ini meleset.

Tidak, dia tidak sendiri sekarang,.

aku melihatnya dibawah pohon mahoni yang rimbun. Dengan bertemankan IPhone dan headphone mu.

Oh, kurasa temanmu tak hanya sekedar Benda matî yang dapat mengahantarkan melodi yang indah Dari lagu yang kapanpun bisa kau putar dàrinya itu.

Ada fiony. Fiony berjalan mendekatimu. Rasanya ada yang berkedut disini.

Tepatnya di ulu hati.

Fiony menemaninya. Menyapanya, dan Tersenyum padanya. Menatap matanya intens Dan cukup lama.

Tunggu? Apa Fiony lebih Dari sekedar temanmu?

Oh harusnya aku mengetahuinya dari awal. Fiony memang cantik. Dia memang pantas bersamanya.

Bahkan sampai sekarang aku belum tau namanya.

Love story yang rumit? Oh bukan kurasa. Aku hanya belum mengetahui namanya, tapi sudah mengaguminya? Oh bukan kurasa aku bukan mengaguminya tapi mencintainya.

Oh, bahkan aku mencintainya.

Tenang bukan masalah besar. Kurasa mungkin perasaan ini akan lenyap.

Oh ayolah ini hanya cinta monyet Dari Seorang Aurellin Violynete Furetten.

Kurasa tak akan bertenggang dengan waktu yang lama.

Kurasa begitu.

Semoga saja begitu.

Dengan gitarku akau akan menyanyi. Mengiringi suara Dan senandung. Apa yang membuatku berbeda? Tak ada, aku adalah gadis biasa kurasa.

Tak ada yang lebih dariku. Tapi justru punya banyak kekurangan. Aku memang tak semenarik itu.

I'm the one?

Jujur aku belum pernah menjadi the one selama hidupku.

Bahkan aku selalu di nomor-duakan oleh Mamaku. Haha, maklum lah anak pertama, mama selalu peduli dengan anak terakhirnya kan?. Tidak? Ah kurasa iya.

Aku sendiri merasakannya.

Jika kalian bertanya padaku apa yang kufikirkan tentang gitar.

Ayolah. Gitar temanku, dia bisa menghiburku setiap saat. As long as I know what the chord of the music is.

Haha, Kenal gitar mulai kapan?

Kelas 5 sd kayaknya, aku dulu mulai sukanya sih kelas 5 sd. Waktu papa nyanyiin happy birthday ke mama.

Romantis? Iya. Mereka memang romantis.

Tapi apa mereka harmonis? Iya mereka sangat harmonis jika Tanpa aku.

Aku seperti bukan keluarga mereka.

Kadang aku bertanya dalam hatiku sendiri apa aku bukan anak mereka? Tapi hey, aku sudah melihat kk-kami disana tertulis bahwa aku anak kandung mereka.

Tapi mama Memperlakukanku seperti aku anak tiri.

Yah, entahlah kadang aku suka pengen nangis kalo inget mama.

Bahkan waktu aku sakit, mama nggak ngerawat aku. Miris bukan?

Lebih mirisnya lagi. Disaat aku Dan adikku Rebbeca yang judes yang mangkelin yang pengen bikin siapa aja yang lihat dia pengen pergi ke Mars, lagi sakit, Dan aku juga sakit. Bahkan sakitku lebih parah Dari adikku badanku menggigil, kepalaku pusing, bahkan setiap makanan yang akan masuk melalui kerongkonganku terpaksa kembali.

Sedangkan adikku hanya sakit batuk Dan pilek. Tapi dia sangat dimanja. Bahkan aku yang tetap disuruh mama untuk membelikan tepung rempeyek di warung yang jaraknya cukup jauh Dari rumah.

Mama pilih kasih? Tidak? Ah menurutku iya.

Jadi inilah aku. Terbalut kelabu Dan kesendirianku. Tak ada orang sebelumnya yang berhasil masuk kedalam duniaku. Bahkan aku hanya memiliki beberapa teman.

Hanya beberapa.

Jadi? Akankah ada yang menembus duniaku pada akhir perjalanan rumit dan tak adilku Ini?

Tak ada? Tak masalah aku dapat hidup sendirian.

Lagi pula aku sudah terbiasa menyendiri bukan? Tidak? Ah Iya.

•••
An : Alhamdulilaaah akhirnya gagasan ide buat bikin cerita Baru muncul he he, hope you like it. Thankies untuk semuanyaa. :D yang belom baca grace's lie baca yaa, udah complete loh :D

Im Yours (On Editing)Where stories live. Discover now