Lelah

57 7 16
                                    

Setelah memutuskan untuk Break tentang hubungan nya dengan Gavin, kini Tania mulai mencari kesibukan di luar kuliah, ia mengajar les privat bahasa inggris, karena ia mahir dalam berbahasa inggris, hal tersebut semata-mata hanya untuk membuat dirinya sibuk sehingga tidak ada waktu untuk galau.

Kini ia berada di Cafe, duduk di salah satu bangku pojok cafe, dengan laptop yang menghadap kearah nya, di temani sandwich dan juga secangkir kopi.

Ia sibuk mengetik kan sesuatu di layar laptop nya sampai tak menyadari bahwa ada seseorang perempuan berdiri dihadapan nya.

"Ekhemm!".

Merasa bahwa suara tersebut ditujukan untuk memanggil dirinya, Tania pun mendongak, dan menatap gadis didepan nya dengan tatapan bertanya-tanya.

"Siapa?" tanya Tania.

Gadis tersebut tersenyum simpul dan mengulurkan tangan nya.

"Kenalin gue Ghisa, satu prodi sama Gavin" ucap gadis tersebut memperkenalkan diri.

Tania tersenyum kecut, ia tidak terlalu ingat wajah gadis yang akhir-akhir ini memicu perdebatan antara diri nya dan juga Gavin, namun kali ini dia benar-benar bisa melihat wajah gadis tersebut dengan jelas.

"Oh, kenalin gue Tania" balas tania tak lupa membalas uluran tangan Ghisa.

"Boleh gue duduk?" tanya Ghisa.

Tania hanya menganggukkan kepala, lalu atensi nya tertuju lagi kepada laptop nya.

"Denger-denger, loe anak sastra inggris yah?" tanya Ghisa.

"Iya".

"Denger-denger juga, loe lagi ada masalah sama Gavin?"

"Iya, loe kambing hitam nya"

Tania sama sekali tak menggubris pertanyaan yang dikeluarkan oleh Ghisa.

"Denger-denger juga, kalau kalian renggang akhir-akhir ini? Why? Bukan nya kalian pacaran udah lama?" tanya Ghisa bertubi-tubi.

"Gue bakal jawab, tapi loe jawab dulu pertanyaan gue" Tania pun akhir nya bersuara.

"Yang pertama, apa loe gak punya kesibukan lain selain ikut campur hubungan orang lain? Yang kedua, apapun yang terjadi sama gue dan Gavin itu gak akan berdampak ke elo, jadi loe gak usah ikut campur".

"Loe bilang apa? Gak berdampak bagi gue?? Huft ... Jelas berdampak!" jawab Ghisa.

"Kalau loe sama Gavin putus, disitu gue bakal lebih gencar buat deketin Gavin" ucap Ghisa menyunggingkan senyum.

"Well, gue bukan tipikal cewek yang suka ngerebut barang cewek lain, tapi gue lebih suka kalau kita bersaing secara sehat" putus Ghisa.

Tania hanya diam, tak membalas ucapan Ghisa.

Gadis tersebut beranjak dari duduk nya.

"Gue pamit dulu yahh, bye Tania".

Tania langsung terdiam, dengan kondisi hubungan nya saat ini? Memungkinkan saja jika Ghisa dapat mengambil hati Gavin.

.

.

.

.

.

.

Di sebuah bar, Gavin terlihat sudah setengah tak sadarkan diri akibat ulah nya yang menghabiskan alkohol dengan begitu banyak.

"Aaaa, gue gak bohong! Gue cuma sayang sama loe!" Gavin berbicara seperti orang teler.

"Ke ...ke napp ...a loe gak per..caya".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arah BalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang