bab 5 : menahan sedih

Start from the beginning
                                    

"Maaf tadi aku tidak menjemputmu di bandara. Aku harus menemani klien sarapan," ucap Euncha.
"Ya," jawab Minho. Ia menutup pintu kamarnya.
"Nanti malam kau ikut kan?" tanya Euncha.
"Tergantung," jawab Minho.
"Tergantung apa?"
"Yang membujukku apakah bisa atau tidak," ucap Minho.
Euncha tersenyum smrik, ia bangkit dari duduknya dan berpindah duduk di atas pangkuan Minho.
"Apakah sepupuku ini masih perlu sarapan," ucap Euncha sambil memainkan jarinya di dada Minho.
"Sarapan di sini kurang untukku," ucap Minho.
"Kalo begitu aku akan memberikanmu sarapan yang paling nikmat." Euncha langsung mendaratkan bibirnya di bibir Minho. Ia mengecup kemudian melumat. Sedangkan Minho hanya diam, ia menikmati bagaimana permainan sepupunya itu. Bahkan ia membuka akses agar perempuan itu bisa lebih leluasa dalam mulutnya.
Dan lama-kelamaan Minho pun membalas ciuman sepupunya itu. Bahkan kini Minho memimpin ciuman panas itu. Ciuman yang berpindah ke leher jenjang perempuan cantik di pangkuannya itu mengerang, dan aktifitas mereka pun berlanjut dengan Minho menggendong Euncha menuju ranjangnya. Meletakkan tubuh wanita itu tanpa melepaskan pagutan ciuman mereka. Semakin panas dan mereka dengan tergesa melepaskan seluruh bahan yang menempel di tubuh mereka. Minho memuaskan dirinya dengan mencium tiap inci tubuh molek sepupunya itu sebelum memasukinya.

Euncha tak mau kalah dalam permainan panas ini, ia pun bergerak cepat dan kini wajahnya sudah berada di bawah milik Minho yang berdiri tegak. Ia memajukan mulutnya untuk memanjakan junior Minho. Dan pria itu mengeram.....
Setelah lama miliknya di manjakan oleh bibir Euncha, kini wanita itu memimpin permainan. Di atas tubuh Minho ia memasukkan milik pria itu lalu menggerakkan pinggulnya.

***

Goeun melirik jam di tangannya, waktu meeting sebentar lagi. Ia pun membereskan semuanya dan mempersiapkan diri. Ia mengganti baju dan berdandan tipis. Begitu selesai, ia membawa semuanya dan keluar dari kamar. Masuk dalam lift dan menjemput atasannya itu.

Goeun mengetuk pintu atasannya itu.

Sedikit kaget karena orang yang membukakan pintu bukanlah atasannya, apakah ia salah kamar. Ia pun melirik nomor yang berada di pintu.
"Minho sedang mandi," ucap wanita tersebut.
"Ah iya. Selamat siang nona Euncha," sapa goeun menunduk hormat.
"Oh ya katakan pada Minho aku kembali ke kamarku," ucap Euncha. Ia mengambil tas kecilnya lalu pergi keluar dari kamar Minho.

Goeun masuk dan duduk menunggu atasannya itu selesai membersihkan diri. Kedatangan goeun tidak di ketahui oleh Minho.
"Euncha...bisakah kau memakaikan aku dasi ini," ucap Minho keluar dari kamar tidurnya sambil membawa dasi.
"Selamat siang Mr. Lee," sapa Goeun berdiri dari duduknya.
"Kau di sini? Euncha kemana?"
"Nona Euncha tadi bilang ia kembali ke kamarnya," ucap goeun.
Minho mengangguk, "Kalo begitu pasangkan ini." Menyerahkan dasi pada sekretarisnya itu.

Goeun memakaikan dasi atasannya itu, walau harus menjinjitkan kaki karena sang atasan tidak menurunkan tubuhnya. Saat memakaikan dasi, goeun melihat sesuatu dari balik kerah. Ia tentu tahu apa itu yang terlukis di leher atasannya itu. Dan tanda itu terlihat sangat baru karena warnanya yang cerah. "Apakah Mr. Lee dan nona Euncha? Akh tidak mungkin mereka sepupu. Atau mungkin mr. Lee memanggil --"
"Jika kau terus melamun kita akan terlambat," ucap Minho
"Maaf," ucap Goeun tersadar. Ia melanjutkan pasang dasi, sedikit kesulitan saat memasangkan namun ia dapat mengatasinya hingga dasi terpasang sempurna.
"Selesai Mr. Lee," ucap Goeun.
"Kau tidak menyapaku?" ucap Minho menarik pinggang Goeun untuk mendekat.
Kaget tentu saja akan tindakan tiba-tiba atasannya itu, bahkan kedua tangannya ia naikkan ke atas dada. Ia berpikir bukankah tadi ia sudah menyapa atasannya itu.
"Selamat siang Mr. Lee," ucap Goeun.
"Apakah ini yang aku maksud?"

Goeun bingung tidak mengerti perkataan atasannya itu.
Minho yang tidak tahan melihat keluguan sekretarisnya itu pun langsung melancarkan aksinya.
"Mmpptthhh...."

CINTA DAN DENDAM SEKRETARIS MR. LEE (21+)Where stories live. Discover now