Welcome Jakarta

24 0 0
                                    

Hallo Readers!!

Kacha Comeback!!

Dimaklumkan kalau ada Typo / feel-nya kurang sampai, hehe.

AYO MASUK-!!

***

Hari ini adalah hari pertama aku dan teman-temanku mengitari wilayah Jakarta, berpetualang menjajal semua wahana yang akan kami kunjungi di Jakarta nanti.

Karena waktu masih dini hari, kami mengunjungi masjid Istiqlal untuk melaksanakan shalat shubuh dan sejenak melihat isi dalam masjid terbesar di Indonesia tersebut.

"Sa, Lo udah bawa kameranya kan?." Tanya Lia menagih apa yang tempo hari kami janjikan. Ya, aku membuat janji kepada Lia untuk membawakannya kamera dan Lia membawakanku beberapa lensa yang ia miliki.

Oh ya, aku dan Lia adalah partner kerja. Hanya kecil-kecilan dan tidak bisnis. Kami hanya memotret dan kami masukkan kedalam blog pribadi kita berdua.

"Tenang aja, udah kok. Ambil aja kalo mau, di tas kamera dashboard atas." Ujarku yang membuat Lia mengangguk.

"Nanti aja pas di Monas." Ujar Lia dan akhu hanya menyahutnya dengan ber-ohh saja.

"Hai Sa!."

Aku menoleh kearah seseorang menyapaku saat aku duduk di teras masjid. "Hai juga!" Sapaku kembali.

Kemudian aku memeluk tubuhku sendiri karena cuaca pagi hari masih dingin dan aku lupa membawa jaketku yang masih berada di bus.

"Maukah aku membelikanmu teh hangat?." Tanya Arka yang membuat aku menggeleng cepat.

"Tidak apa-apa, aku hanya lupa membawa jaketku saja. Tenang saja" Ujarku yang membuatnya mengangguk.

Di detik kemudian, Arka melepas jaketnya dan hanya menyisakan kaos putih yang melekat di tubuhnya. Aku melihat jelas jika Arka memiliki ABS yang berjumlah 6 di perutnya.

Sial! Pipiku blushing saat aku melihat perutnya, mengapa harus disaat aku berhadapan dengannya. Bisa-bisa aku malu jika dipergoki olehnya.

Cepat-cepat ku palingkan mukaku dari posisi sebelumnya dan berusaha melupakan kejadian apa yang kulihat tadi.

Namun, ada benda yang menyelimuti tubuhku dan membuat tubuhku hangat. Kulihat Arka menyelimuti tubuhku dengan jaket yang ia lepas tadi. Sungguh! Aku tidak tahu harus bagaimana, aku terus menatap laki-laki yang ada di hadapanku dengan tatapan bertanya.

Kemudian anak itu terseyum seraya menatapku. "Untukmu, agar kamu tidak kedinginan sampai kamu sampai di bus." Ujarnya dan kemudian aku mengangguk... Canggung.

Ahh iya, aku lupa mengenalkan siapa Arka yang kutemui di minimarket itu. Dia Arkana Maigantara, seorang lelaki yang ternyata keturunan negara pemilik aksara Hangul.

Satu lagi yang harus kalian tahu mengenai Arka. Satu tahun yang lalu, ia adalah murid pindahan dari negara Korea, aku dan dia tidak saling kenal pada saat dia datang ke sekolahku karena aku tidak paham dengan cara bicara dia. Namun, setelah kita bertemu di supermarket aku paham mengapa Arka menggunakan bahasa Indonesia yang lumayan formal.

Dia Gadisku!!Where stories live. Discover now