20. Hari Ujian Sekolah dan rencana jahat Jesslyn

4.1K 722 115
                                    

Hari ini adalah ujian semester yang paling ditakuti oleh hampir semua murid yang ada di sekolah. Pasalnya, ujian semester yang ada si Hillden bukan main sulitnya, setiap soal-soal yang diberikan oleh para guru sangat sulit, maka tak heran apabila Hilden dijuluki sebagai sekolah elit yang hanya berisi murid-murid pintar di dalamnya.

"Saudari apakah kau sudah siap dengan ujian, hari ini?" Jesslyn tiba-tiba saja membuka percakapan. Saat ini, mereka sedang berada dalam mobil, dengan Lucas—kakak laki-laki kedua Selina yang menyetir.

"Ya," jawab Selina seadanya. Seperti biasa, Selina bahkan tidak mengalihkan perhatiannya dari buku tebal yang ia baca.

"Lalu saudari, tentang pertaruhan dengan teman-temanku, apakah kau juga sudah siap?" tanya Jesslyn lagi, yang kembali mengangkat topik tersebut.

"Aku sudah siap dengan segala hal, tidak ada yang perlu kau khawatirkan dariku." Selina membalas dengan sedikit tegas, ia sudah cukup muak mendengar pertanyaan-pertanyaan Jesslyn yang sengaja memancingnya. Selina paham betul apa yang ada di otak gadis itu. Jesslyn pasti sengaja mengangkat topik ini kembali hanya untuk membuatnya buruk di mata Lucas.

Akan tetapi Selina sendiri tidak peduli dengan penilaian orang terhadap dirinya, ia hanya tidak suka diusik, itu saja. Jika bukan karena supir yang biasa mengantarkannya ke sekolah sedang sakit, ia tidak mungkin ingin satu mobil bersama dua manusia menyebalkan seperti mereka.

"Ma-maf saudari jika perkataanku menyinggungmu. Aku hanya ingin memastikan bahwa kau sudah benar-benar siap. Kau tau bukan? Teman-temanku itu masuk ke dalam jajaran murid-murid terpintar di sekolah? Aku hanya takut kau kewalahan melawan mereka." Nada bicara Jesslyn terdengar sedikit sedih. Ia menundukkan wajahnya, seakan-akan merasa bersalah. Padahal tujuannya jelas, ia hanya ingin membuat Selina terlihat buruk di mata Lucas.

Selina yang mendengar ini hanya berdecih dalam hati, menghadapi putri palsu yang bertindak seakan menjadi korban memerlukan kesabaran exstra. Dan sayangnya, Selina sedang tidak ingin membuang-buang energi untuk menghadapi sampah seperti itu.

"Selina, apa yang dikatakan oleh Jesslyn benar. Kau seharusnya kemarin mengikuti les private supaya kau bisa belajar lebih cepat dari yang lain. Lagipula bukankah Jesslyn sudah sangat baik kepadamu? Mengapa kau harus bertindak sejauh itu? Dan juga, mengapa kau begitu sembrono melalukan taruhan dengan teman-teman Jesslyn? Kau seharusnya ikut berteman dengan mereka dan bisa belajar bersama mereka. Mengapa harus menciptakan musuh?" Lucas berkata dengan panjang lebar. Dia sudah cukup jengkel melihat sikap Selina yang angkuh.

Meskipun sebelumnya Lucas tahu bahwa Selina sedang memperdalam ilmu kimia, dan buku-buku tebal yang selalu ia bawa kemana-mana mengandung soal-soal rumit yang dia sendiripun belum tentu bisa menjawabnya, tetap saja Selina masih membutuhkan seorang guru. Dan dalam sudut pandang Lucas, Jesslyn sudah sangat baik berinisiatif untuk mengajak Selina melakukan les private.

Namun ... Lucas tidak tahu bahwa Jesslyn memiliki maksud dan tujuan lain. Ia memang akan memberikan Selina guru les private, tapi dia akan membayar orang secara asal untuk berpura-pura sebagai seorang guru dan membiarkan ia mengajari Selina pelajaran yang salah. Ditambah ia akan mencari laki-laki c*bul untuk menjadi guru Selina, sehingga guru tersebut akan ia suru untuk menodai Selina. Setelahnya Jesslyn akan menjebak Selina dan mengatakan kepada semua keluarga bahwa Selina telah menggoda gurunya sendiri.

Untungnya, Selina yang sudah hapal dengan isi plot novel ini bisa dengan mudah menghindarinya. Toh, lagipula tanpa guru private pun, dia percaya akan dirinya sendiri.

Dan Lucas mengatakan bahwa Jesslyn baik karena akan memberikan Selina guru les private? Jika lelaki itu tau apa yang ada di dalam kepala adik perempuan yang dia anggap dewi itu, pasti Lucas akan menangis darah karena Jesslyn begitu kejam bahkan melebihi iblis.

"Itu tidak ada urusannya denganmu," jawab Selina singkat. Ia paling tidak suka jika ada orang asing yang berani mengatur-atur hidupnya. Jiwa aslinya sudah lebih dewasa dari mereka berdua, dan dia lebih memiliki banyak pengalaman dibandingkan mereka. Jadi Selina, sudah pasti tahu mana yang baik dan buruk untuknya.

"Selina!" Tanpa sadar Lucas memanggil Selina dengan nada tinggi karena ia kesal dengan jawaban Selina. Ia tidak mengerti, mengapa adik kandungnya lebih buruk daripada adik angkatnya? Jika begini, ia lebih menyukai Jesslyn yang menjadi adik kandungnya dibandingkan dengan Selina yang berwatak keras. 

"Turunkan aku di sini," perintah Selina dengan nada yang tak terbantahkan. Sudah ia duga, satu mobil dengan manusia-manusia seperti mereka akan merusak energinya di pagi-pagi begini.

"Selina, apakah kau sadar jika apa yang kau lakukan saat ini salah? Kakak hanya ingin yang terbaik untukmu. Kakak hanya ingin kau menjadi semakin pintar dan baik. Jadi mengapa tingkahmu seperti ini? Apakah kau benar-benar terlahir dengan darah keluarga Gillbert? Tidak ada keturunan Gillbert yang bertingkah liar sepertimu!" Sekali lagi, Lucas berbicara menggunakan nada tinggi ditambah mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.

Jesslyn yang melihat hal ini, tertawa puas dalam hati karena akhirnya rencana yang ia susun berhasil.

Sementara Selina yang mendengar kata-kata menyakitkan Lucas, hanya berdecih sinis. Ia tidak merasakan rasa sakit hati sama sekali. Karena dari awal, dia tidak pernah menganggap Lucas sebagai kakak ataupun keluarganya. Dia hanya merasa kesal karena telah diusik oleh orang asing. Dan dia paling benci akan hal itu.

"Aku bilang, turunkan aku!" Kali ini, Selina yang berkata tegas. Ia tidak ingin lagi satu mobil dengan mereka, dan membuat ia kehilangan konsentrasinya.

Merasa sudah emosi karena tidak ada jejak penyesalan sama sekali di wajah cantik Selina. Akhirnya Lucas memutuskan untuk memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Lucas melihat kebelakang dan memperhatikan Selina yang masih berwajah datar dan segera keluar dari mobil.

Lucas yang melihat ini, kekesalannya bertambah dua kali lipat. Ia pikir, ia bisa mendengar permintaan maaf dari Selina atau melihat dia yang sedikit sedih atas perkataannya. Akan tetapi itu diluar dugaannya, wajah Selina tetap datar dan ia terus bersikap tenang, seolah tidak pernah mendengar apapun.

"Berhenti mengatur urusanku, karena bagiku, kau tidak lebih dari orang asing," kata Selina, tepat sebelum ia keluar dari mobil. Setelahnya, gadis itu berlalu pergi dan langsung masuk ke dalam angkutan umum yang bertujuan ke sekolahnya.

Lucas yang mendengar ucapan Selina, mengepalkan kedua tangannya erat. Sedangkan Jesslyn yang melihat pertengkaran mereka berdua tersenyum puas. Selina si bodoh itu, memang tidak bisa dibandingkan dengannya.

"Kakak, sudah jangan terlalu marah pada Selina, dia mungkin belum bisa memahami niat baik kakak. Aku yakin, suatu hari nanti pasti dia akan mengerti." Jesslyn berkata dengan suara yang menenangkan, ia menatap Lucas lembut.

Lucas hanya mengangguk, ia memejamkan matanya sejenak, guna menghilangkan emosi yang meledak-ledak.

"Ya kau benar adik, aku hanya berharap bahwa hanya kau adik Perempuanku satu-satunya," ucap Lucas sambil mengusap puncak kepala Jesslyn pelan.

Sementara Jesslyn hanya tersenyum mendengar perkataan Lucas.

Setelah itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka. Dengan perasaan yang begitu senang di hati Jesslyn.

Well, menghancurkan Selina, tidak begitu sulit.

Happy new year guys, lama banget aku gak up. Haha, maaf aku kebanyakan vakum. Tapi di awal tahun ini dan seterusnya, aku akan lebih konsisten nulis lagi. Resolusi tahun 2023 ini aku akan menamatkan semua cerita-cerita aku dan bikin karya yang lebih banyak lagi. Aku minta do'a dari kalian ya guys, biar aku dilancarin idenya.

Oke guys, segitu dulu. Aku terima kritik dan saran kalian.

See you next chapter guys ❤️❤️❤️






Endless Love Fairy Tale : Menjadi Penjahat Genius Sejati.Where stories live. Discover now