ada yang terlihat tenang, nggak banyak tingkah, tapi pikirannya sedang berantakan.
- Gistara Tanishka
***
Dia, Gistara Tanishka gadis cantik berkulit putih dan berotak encer. Mungkin jika diluaran sana banyak yang mengincar sosok seperti Gistara maka beda ceritanya dengan kenyataan hidup yang gadis itu alami.
Banyak yang menjauhinya karena mereka menilai Gistara adalah sosok yang pendiam dan dingin. Tapi ia tidak begitu mempedulikannya, ia pikir bahwa memiliki banyak teman bisa membuatnya pusing.
Tapi takdir baik tidak berpihak kepadanya, mungkin. Karena Gistara bertemu dengan seorang wanita yang sifatnya berbanding terbalik dengannya, dan sialnya ia menjadi sahabat Gistara.
"Tara tunggu!!!"
Gadis yang merasa namanya dipanggil itu berhenti, dia memutar tubuhnya ternyata seorang wanita tergopoh gopoh mengejarnya. Ya, wanita itu adalah Nazeea Shevaya satu satunya sahabat Gistara di sekolah itu.
Nazeea Shevaya, gadis cantik serta periang. dengan paras cantiknya itu yang dapat membuat para kaum adam menggodanya, namun tidak ada satupun yang dapat memikat wanita itu. entah kenapa Zea lebih menyukai pria yang ada di dalam drama yang ia tonton, bahkan Zea selalu berkhayal menjadi istri para aktor itu.
Tidak waras, batin Gistara.
"Bentar ih, kamu jalannya cepet banget! tadi aku lihat kamu masih di depan kantor sekarang udah diujung aja." ucap Zea ngos ngosan.
Gistara hanya menatapnya datar lalu berbalik dan melanjutkan perjalannya. melihat teman nya berjalan lagi membuat Zea berlari kecil dan mensejajarkan tubuhnya disamping Gistara, gadis itu berceloteh panjang lebar entah apa yang dibicarakannya Gistara tidak mempedulikannya.
Sesampainya di kelas 11 IPA 3, Gistara langsung menuju tempat duduknya lalu memasangkan headset nya dan membaca buku dengan tenang. sedangkan Zea sedang sibuk menyapa teman kelasnya dengan senyuman lebarnya.
Sejujurnya Gistara sedikit iri dengan Zea, dia ingin seperti Zea yang mudah berbaur dengan banyak orang tidak seperti dirinya yang selalu diam menyendiri.
*Kringgg....
Bel tanda masuk membuyarkan lamunan Gistara. Tidak lama kemudian datang guru sejarahnya dengan sepatu hak tinggi dan dandanan yang sedikit berlebihan, dia Bu Ning. guru yang tidak disukai oleh para murid, selain galak Bu Ning juga tidak segan segan menghukum mereka yang telat memasuki kelas.
"Selamat pagi anak anak."
"Pagi buu." balas mereka dengan lesu.
"Yang semangat dong jawabnya!" ucap Bu Ning kesal.
"SELAMAT PAGI BUU!!" seru mereka dengan tegas.
"Kalian kurang ajar ya dengan guru."
"Dijawab salah ga dijawab salah, maunya apa sih tuh guru." ucap Tom dengan nada pelan, takut Bu Ning mendengarnya.
"Oke, sekarang buka buku kalian lalu kerjakan halaman 30 hingga 36, harus dikumpulkan hari ini juga." jelas Bu Ning
"Buset banyak banget." keluh mereka
"Ngga kebanyakan ini bu?"
"Jangan mengeluh, cepat kerjakan saya mau keluar sebentar." ucap Bu Ning,setelah itu ia berlalu meninggalkan kelas.
"Taraa nyontek dong hehe" Zea dengan cengengesan mendekat kebangku didepan Gistara.
"Woi bagi bagi dong jawabannya." ucap teman temannya.
Sudah tidak heran lagi jika teman kelasnya sering meminta jawaban kepadanya, Karena ia juga merupakan murid yang cerdas dan sering ikut menjadi perwakilan olimpiade sekolahnya. Gistara merupakan anak kesayangan guru guru karena prestasi yang ia dapatkan, tapi itu semua tidak berarti apa-apa bagi orang tuanya.
💌💌💌
Haloo halo
Gimana nih chapter ini? maaf ya kalo kurang panjang,semoga kalian suka yaa.
Maaf kalo ada kata-kata yang typo dan enggak kalian mengerti.
jangan lupa vote nyaa ❤
instagram
@ luvie.raha
ANDA SEDANG MEMBACA
GISTARA
Fiksyen RemajaBagaimana rasanya hidup dengan keluarga yang harmonis? pasti menyenangkan. Aku juga ingin seperti orang lain yang memiliki orang tua yang selalu perhatian,selalu memberikan apresiasi terhadap apa yang dicapai oleh anaknya. Jika boleh memilih, tentu...
