41.Dancing to The Blood.

0 1 0
                                    

Perkemahan suku Dayak didirikan tidak jauh dari tempat mereka bertemu Aisha. Jika dibilang perkemahan juga rasanya kurang tepat.  Para pemuda itu hanya memanfaatkan benda sederhana seperti menggelar tikar sebagai alas tidur.

Khusus untuk Damang dan orang yang dihormati. Beberapa anggota suku membuatkan sebuah pembaringan dari kayu, ranting dan daun yang dibuat sedemikian rupa hingga seperti ranjang yang tergantung diantara dua pohon. Terlihat cukup nyaman dengan dedaunan sebagai alas dan selimut. Yang jelas tidak ada pembatas antara mereka dengan langit malam.

Api unggun menjadi satu-satunya media penerangan serta penghangat tubuh.  Sebagian besar pasukan telah terlelap, meninggalkan beberapa personil yang bertugas untuk berjaga-jaga dan setiap satu jam sekali, penjagaan akan di rollling ke rekan lainnya.

Mereka harus menjaga stamina untuk besok.

Terjebak bersama suku pedalaman Kalimantan tidak termasuk dalam rancangan bertahan hidup gadis itu.

Aisha tidak bisa tidur, pikirannya bercabang ke mana-mana. Damang berlaku keras padanya. Laki-laki renta itu tidak mau mendengarkan penjelasan Aisha sedikitpun. Tapi jika ditelaah lagi kesalahan ada di pihak Aisha, gadis itu dengan sengaja berkata ingin mencari teman-temannya. Wajah Damang langsung merah padam. Sang pemimpin suku tidak akan membiarkan seorang gadis berkeliaran di dalam hutan, di malam hari pula.

Perdebatan tetap dimenangkan Damang meski Aisha bersaksi bisa menjaga dirinya sendiri.  Selain itu, Damang memutuskan sepihak bahwa besok pagi Aisha harus steril dari kawasan hutan ini. Ia akan diantar kembali ke desa, lalu diserahkan  pihak yang lebih bertanggung jawab untuk dipulangkan ke Bowa.

Aisha pun harus puas bahwa bukan Arai yang bertugas mengawalnya, cerita mengenai pemuda itu yang membantu kelompok Bayu untuk lolos dari pengejaran setelah membuat keributan di rumah penyimpanan senjata sudah menyebar seperti api.

Sedangkan untuk pencarian rekan-rekannya, Damang berjanji untuk mengusakan itu.

Saat-saat seperti inilah Aisha merasa bahwa dia jauh di bawah saudaranya. Dia bukan Raihan yang pandai bernegosiasi. Sekali dua kali diajak berdebat, ia sudah tidak berkutik. Ya, dia hanya gadis apatis seperti diketahui banyak orang.

Menghempaskan napas berat, Aisha kian menutup wajahnya menggunakan jaket coat kesayangannya—satu-satunya benda kepunyaan sendiri yang berhasil ia selamatkan dari kobaran api. Benda itu amat berharga bagi Aisha.

Seorang penjaga melihat padanya, ia tidak suka ditatap sedemikian rupa. Tidak lama setelah itu, pemuda itu kembali memperhatikan sekitar. Kornea Aisha diam-diam mengikuti kemana dia pergi, saat itulah si gadis mendapati setiap personil suku Dayak melengkapi diri dengan persenjataan. Bahkan saat tidur pun mereka tidak melepas benda-benda tersebut.

Aisha mendesah lagi. Dadanya bergemuruh. Suku pedalaman tidak membual, mereka terlampau berang dengan para pendatang. Bersama dengan suku Dayak beberapa waktu membuat Aisha tahu bahwa orang-orang itu merencanakan penyerangan kepada komplotan penebang liar besok pagi sebelum matahari terbit.

Kesampingkan masalah dirinya yang diperlakukan otoriter. Fakta bahwa sebentar lagi hutan akan menjadi arena bentrok besar-besaran membuat gadis itu menyadari  kedatangan mereka di tempat ini menjadi sia-sia. Akan ada banyak korban jiwa yang bergelimpangan. Hutan Borneo akan kebanjiran darah.

Aisha tidak akan membiarkan hal itu. Ia harus melapor ke markas tentang yang akan terjadi di sini. Tapi bagaimana caranya? Telepon satelitnya telah rusak akibat terbawa arus sungai. Selain itu, transmisi yang bisa langsung terhubung ke markas dipegang oleh Bayu, sementara keberadaan pria itu juga tidak diketahui.

Gadis itu baru ingat, di kabin markas para polisi hutan terdapat alat transmisi radio. Rumah itu mungkin sudah menjadi puing-puing, tetapi tidak ada salahnya mencoba bukan? Semoga saja beberapa alat komunikasi di tempat itu masih bisa berfungsi. Atau ia bisa melacak keberadaan  Prabowo dan rekannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Raihan: The Great IssueWhere stories live. Discover now