Chapter 9

1.5K 228 23
                                    

(Name) membuka matanya, perlahan ia melirik sekitar sambil menguap dan meregangkan tubuhnya.

Semalam ia mimpi apa?

Ahhh lupakan toh mimpinya tidak penting juga kan?

"Morning sweety girl" Suara barito memenuhi kamar berwarna Hitam itu. (Name) melirik kebelakang merentangkan kedua tangannya.

"Gutto moruning daddy~" balas (Name) membuat Kento terkekeh lalu menggendong sang anak dan mengecup singkat kedua pipinya.

"Kumis ayah tajam" cetus (Name) membuat Kentil sedikit tersentak dan memegang dagunya.

Ia melirik kearah cermin yang ada di samping kirinya.

"Tapi gapapa soalnya aura suger dedi nya nambah keliatan" cetus (Name) membuat Kento mengerutkan dahinya.

"Darimana kamu dapat kata-kata seperti itu?"

"Dari para pembaca" Kento mendengus pelan.

"Jangan ikutin mereka, soalnya mereka ajaran sesat"

"Termasuk kak Alsas juga?"

".... Ya..."

.

.

.

.

.

"Hmm, nanti saya kabarkan lagi. Terima kasih sensei." Kento lalu menutup teleponnya dan melirik kebelakang.

[Name] sedang membuat mahkota Bunga.

"Ini" Kento menaikkan alisnya lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan sang anak.

[Name] lalu sedikit berjinjit untuk menaruh Mahkota bunga yang ia buat tadi lalu mengecup singkat pipi Kento membuat dirinya sempat tersentak.

"Hihi" [Name] tertawa kecil lalu berlari dan menengok kebelakang menatap Kento.

"[Name] menyayangi ayah~"

Kento tersenyum manis ia lalu berjalan dan [Name] menggandeng tangannya.

"Wah wah wah..." orang itu menyeringai kecil.

"Keluarga cemara ya.., aku jadi ingin membuat anak itu...."































"Menjadi milikku sepenuhnya"


















***


"Ayah?" panggil [Name] mengedarkan pandangannya.

Kento lalu masuk kedalam kamarnya, walaupun [Name] tidak masuk sekolah tapi ia harus tetap belajar.

Saat ini Kento sedang mengajarinya cara menulis abjad dari huruf A sampai Z. Tapi yang tak terduga bahwa [Name] cepat memahami nya.

Ya iyalah wong dia anak emas author geto lochhh (◕‿◕✿)

"Sudah selesai?" tanya Kento membuat [Name] menganggukkan kepalanya ia lalu menyerahkan buku miliknya.

Kento tersenyum tipis ia lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan sang anak dan mengelus kepala [Name].

"Well done, daddy's proud of you honey." [Name] mengangguk pelan, Kento lalu menggendongnya dan mencium pipi chubby anak perempuannya.

"Mau makan apa malam ini?" tanya Kento sambil mendudukkan [Name] di pahanya.

Aku juga mau dong maz-Author

[Name] mengetuk-ngetuk dagunya ia tampak sedang berpikir.

"Hmmm [Name] mau makan diluar boleh?"

"Boleh... Apa yang engga buat anakku"

"Hihi"

Kento lalu berjalan kearah kamarnya dan mengambil kunci mobil. Ia lalu pergi kekamar [Name] untuk mengambil jaket agar [Name] tidak kedinginan.

"Ayah?"

"Iya tunggu..." Kento berlari keluar dan mengunci pintu apartemen miliknya.

Saat membalikkan badannya, seketika ia membeku lidahnya terasa kelu. Bahkan jaket milik [Name] jatuh ketanah.

Seorang wanita sedang menggendong anaknya dan mengelus-elus rambut [Name].

Netra biru laut bergetar.

"(Y-Y/n)....."










































"Sudah lama kita tidak bertemu Kenken.."
























































Brakk!

Ieiri terjengit kaget ia membalikkan badannya... Ahh ternyata si Albino tengek rupanya..

"Yo!" sapa Gojou sambil menaruh beberapa barang miliknya di meja yang tak begitu besar dan tak begitu kecil.

Yaaa,,, maksudnya ukuran SEDANG.

"Dimana [Name]-chan? Kau lihat? Aku baru saja membeli susu rasa Strawberry dan mochi rasa Vanilla kesukaannya!" ucap Gojou antusias sambil mengeluarkan makanan.

"Ah ini! Ini boneka Beruang coklat" Gojou mengangkat boneka itu tinggi-tinggi.

"Bukankah ini mengingatkanmu pada (Y/n)?" tanya Ieiri sambil menyeruput secangkir kopi miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah ini mengingatkanmu pada (Y/n)?" tanya Ieiri sambil menyeruput secangkir kopi miliknya.

Gojou seketika bungkam, kalau boleh jujur... Boneka ini mengingatkannya pada adik kelasnya.

Tapi... Bukankah seharusnya ia sudah move on? Kan orang yang ia Cintainya sekarang sudah pergi dari dunia ini.

Dan bahkan sudah memiliki suami dan anak... Gojou tersenyum lebar.

"Omong-omong aku tadi membeli biji kopi lhooo~~ mau liat tidak?" Gojou dengan cepat mengganti topik.




Tbc...

Ada yang mau tanya??

The Daughter Nanami Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang