CHAPTER END

36 6 0
                                    

Rate : T+

Fair: Han Eun Jhe,Hunhan,Sulay,Kristao,Chanbaek,
Chenmin,Kaisoo.

Genre : Drama, friendship, family, hurt/comfort,fluff

Warning : GS, School Life, Typo(s)

DON'T LIKE,

DON'T READ

Happy Reading

Flash back

Orang seperti tidak akan sagup." Ucap kai.

Mereka lalu pergi meninggalkan Mark sendiri menangis dengan air mata memukul dadanya yang terasa sesak. Mereka sebenarnya kasian tapi mau gimana lagi. Melihat Eun yang selalu lemah sampai pingsan setiap berdekatan dengan Mark membuat mereka kawatir.

Flash back end.

Eun melenguh membuka matanya hal pertama yang dia lihat adalah langit langit kamar miliknya. Dia bangun besadar di kepala ranjang kepala masih pusing dia mengingat kembali kejadian yang terjadi di taman sekolah. Meremas dadanya yang terasa sesak.

"Apa aku di takdirnya untuk tidak mencintai dan di cintai." Bisiknya.

Terdengar suara pintu yang di buka membuat Eun menatap kearah pintu terlihat Luhan menatap dirinya dengan senyum manis. Di ikuti Sehun di belakanhnya.

"Kau sudah bangun rupanya." Ucap Luhan.

"Hm. Kemana yang lain.." ucap Eun menatap mereka.

"Pergi berburu." Ucap Sehun.

Luhan memberikan 1 gelas besar jus darah untuk Eun. Eun menerimanya dengan senyum manis.
"Maaf, aku jadi tidak ikut berburu." Ucap Eun setelah meminum habis darah.

"Tidak apa apa. Kau butuh istrihat." Ucak Luhan mengusap rambut Eun sayang.

"Kau harus cukup sehat,ingat 2 Minggu lagi kita akan berperang." Ucap Sehun.

"Em. Aku tau.." ucap Eun

"Kami sepakat untuk tidak mengizinkanmu sekolah dulu." Ucap Luhan membuat Eun menatap dirinya.

Eun menatap Sehun membaca pikirannya bayangan ingatan Sehun di taman berputar membuat airmatanya menetes. Luhan yang melihatnya menghapus air matanya membawa Eun kedalam pelukanya.

"Sepertinya aku tidak di takdirkan bahagia,oppa." Bisik Eun memeluk Luhan menaruh wajahnya di bahu Luhan.

Sehun menatap mereka sendu mengalihkan tatapannya kelain bukan karna cemburu tapi, melihat Eun menangis seperti itu membuat mereka sesak sudah bnyak kepahitan yang dia alami Sekarang malah bertambah. Luhan terus mengusap punggung Eun menenagkannya.

"Jangan menangis, kami bersamamu kau tidak sendiri." Ucap Luhan.

Sehun maju mengusap kepala Eun dengan lembut.
"Berhentilah menangis, jika kau mencintainya kami akan mencari penyebab kau terus merasa haus dan lemas setiap di dekatnya." Ucap Sehun

Skip

Hari ke 2 turun salju hari yang telah mereka nantikan di hutan yang bersalju 6 wolf,6 namja dan 1 gadis menunggu puluhan pasukan volturi yang menuju kearah mereka. Mereka sungguh teganng saling menguatkan bahwa mereka sagup. Eun dengan mata merahnya menatap kedepan.

"Mereka datang." Ucap Eun

Tidak lama puluhan vampir berpakian hitam muncul menatap mereka dengan mata merah menyala.

"Akhirnya aku menemukanmu, Lusan Cullen." Ucap Aro menatap Eun.

"Hai! Aro." Ucap Eun.

Petarunganpun terjadi walaupun pasukan volturi puluhan tidak ada apa apa di bandingan kekuatan 12 namja.

Tidak ada kekuatan anggota volturi yang bisa menyentuh mereka karna perisai milik Eun.

Kemenangan telak bagi Eun dan 12 namja mereka membakar tubuh Aro dengan api Chanyeol.

Kabar musnahnya Aro dan pasukannya menjadi kabar yang menggemparkan bagi bangsa vampir dan wolf di dunia.

Eun dan yang lainya kembali bersekolah seprti biasa. Eun sering kembali kerumah Henry untuk melepas kangen kepada Kaka sepupunya.

Saat ini Eun sedang berada di atap sekolah sendiri Kriss dan yang lainya tidak ada karna mereka menemani Tao dan yang lainya untuk berburu hari ini. Iyah 6 namja vampir berhenti meminum darah manusia sekarang mereka meminum darah hewan. Sudah 3 bulan sejak kejadian melawan volturi.

Eun memejamkan mata sambil mendengarkan lagu lewat Earphone  meresapi musik yang dia dengar tanpa menyadari seorang namja mendekati dirinya satu satunya namja yang tidak bisa dia rasakan keberadaannya.

Namja tersebut melesat kerah Eun tanpa menimbulakan suara sedikitpun. Tersenyum tipis melihat gadis yang begitu dia rindukan. Menatap dari dekat wajahnya.
"Kau selalu terlihat cantik Eun." Bsisiknnya mmebuat Eun kaget dengan cepat mmebuka mata.

Ketika Eun membuka mata hal pertama yang dia lihat mata coklat milik namja tersebut tepat berada di depan wajahnya.
"Mark. Sejak kapan.." baik Eun menatap marak kaget langsung bediri melepas Earphonnya.

Mark menatap Eun kemudian mundur sedikit untuk memberi jarak mereka. Memasukan kedua lengannya ke dalam saku.
"Baru saja." Ucap Mark masih menatap Eun lekat.

Eun menatap mark bingung dia tidak merasakan detak jantung Mark. Kemudian meneliti Mark. Dia juga baru sadar dia tidak merasakan hasrat haus dirinya kepada Mark.

"Mark kau..." Ucap Eun terbata kaget menatap Mark.

"Iya... Ini pilihanku " ucap Mark.

"Kenapa..." Ucap Eun menunduk.

"Karna aku tidak tahan, orang yang aku cintai selalu menjauhiku. Karna dia tersiksa karna bau tubuhku lebih tepatnya bau darahku." Ucap Mark menatap Eun yang menunduk.

Ucapan Mark mmebuat tubuh Eun menegang kaku. Apa Mark sudah tau siapa dirinya pikir Eun.

Tiba tiba Eun merasakan dirinya di tarik lalu di peluk erat. Eun merasakan hawa dingin tubuh yang memeluknya yang entah kenapa terasa nyaman baginya.

"Aku sangat merindukanmu." Ucap Mark

Mark melepas pelukanya lalu memgang wajah Eun untuk melihat wajahnya.
"Aku mencintaimu Han Eun Jhe." Ucap Mark.

Kemudian mencium bibir Eun dengan lembut menyalurkan semua kerinduan tertahan selama ini. Eun menangis merasakan perasaan yang lama dia pendam. Eun hanya diam ketika Mark mencium dan menyesap bibirnya.

Mark melepas ciumannya menghapus air mata Eun yang terus mengalir keluar.
"Setidaknya jawablah pernyataan cintaku,Eun." Bisik Mark.

Mark melepas rengkuhan pingangnya pada Eun. Berpikir bahwa Eun tidak mempunyai perasaan apapun padanya. Setidaknya dia sudah mengatakan kata kata yang sejak dulu dia pedam. Perasaan suka dari pertama melihat Eun masuk kesekolah ini yang menjadi cinta ketika untuk pertama kalinya dia bersentuhan dengan Eun di lorong waktu Eun berbisik dirinya yang begitu wangi. Mark tersenyum kecut berbalik hendak pergi.

Sebelum sepasang lengan memukul dirinya erat.
"Jangan pergi,aku juga mencintaimu Mark." Ucap Eun di belakang pugungnya.

Mark tersenyum rasa bahagia yang tidak bisa dia gambarkan. Melepas lengan yang melilitnya dia berbalik menatap Eun.
"Bisa kau ulangi." Ucap Mark.

"Aku juga mencintaimu." Ucap Eun tersenyum manis.

Jangan cepat Mark mencium bibir Eun. Eun membalas ciuman itu mmebuat Mark senang.




END

Half Wolf And Human Vampires(END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora