6. Something's Wrong

Start from the beginning
                                    

"Phi Mile.. kenapa, kenapa bicara seperti itu?" lirihnya hampir tak terdengar siapapun.

Dalam situasi ini, seorang pelayan datang dan tanpa sengaja menumpahkan minuman pada pakaian mahal yang melekat pada tubuhnya. Naik pitamnya hingga pucuk kepala saat mendapati sang pelaku yang tak lain merupakan kekasih sang suami.

"M-Maaf.. Maaf Tuan Jakapan.. S-saya-"

"Maaf kau bilang?"

Satu tangan si pria omega terangkat dan merebut gelas kosong di hadapannya. Gusar pada ekspresi wajah menjadi saksi bagaimana dengan mudah benda berbahan kaca itu dilempar menghantam lantai hingga pecah dan melukai si pria beta. 

"Kau sengaja, kan? kau menyaksikan semuanya sedari tadi! puas kau membuatku dipermalukan oleh phi-ku sendiri?! beta rendahan!"

Tamparan keras yang dihadiahkan si pria omega terasa menyengat dan mencipta lebam pada pipi kiri si pria beta. Sesaat sebelum tamparan kedua dilakukannya, makian dari dua pria alpha yang menaruh hati pada si pria beta pun menggema ke seluruh penjuru ruangan club.

"JAKAPAN!"

Jakapan mengangguk-anggukan kepalanya seraya menjentik kedua jarinya di udara. "Oh~ scene itu!" Pekiknya heboh.

Wichapas yang semula menaruh perhatiannya pada sang kekasih sontak kembali menoleh ke arah Jakapan. "scene? scene apa?" tanyanya.

"Hih, sejak kapan kita sedekat itu untuk bertukar pikiran?" sinis Jakapan.

Rahang dengan garis tajam milik Wichapas mengeras. Luruh semua rasa penasarannya pada kehadiran sang kekasih yang tanpa sadar ia abaikan. Melihat bagaimana Jakapan sudah bergegas untuk mengambil tas miliknya diatas meja pemesanan minuman, si pria alpha tahu bahwa suaminya hendak pergi dari tempat itu.

"Ayo pulang, kita bicara di rumah," ujarnya.

"Tidak mau."

"Ada hal yang harus aku bicarakan denganmu!"

Jakapan mendelik. "Ya itu kan kamu! kalau aku tidak ada! aku mau pulang sendiri!" protesnya.

"Jak-"

"Wichapas." Jakapan berjalan menghadap suaminya. "Dengar baik-baik. Aku-tidak-mau, terlibat dalam alur cerita manapun yang didalamnya ada kamu, phi-ku, atau kekasihmu," ujarnya.

"Aku tidak peduli. Mau kalian bertengkar memperebutkan siapa dan perkara apapun, terserah. Selama itu tidak merugikan aku, aku tidak ingin terlibat. Jadi, kalau sekarang salah satu alur cerita dimana aku harus menjadi iblis sedang berlangsung, lebih baik aku melangkah mundur dan cuci tangan atas semua kekacauan tidak bermutu seperti saat ini. Mengerti?"

THE VILLAIN (BibleBuild)Where stories live. Discover now