THE VILLAIN (BibleBuild)

1. The Rising Star, Build Jakapan

Pyeongchang-

Sebuah kabupaten di Provinsi Gangwon, Korea Selatan, telah resmi dipilih sebagai tuan rumah dari Olimpiade Musim Dingin yang selalu ranum menjadi incaran para atlet dari seluruh penjuru dunia dalam memperebutkan kemilau emas dari medali sang juara. Tidak peduli seberapa tajam dingin menusuk runcing hingga menembus setiap aliran darah yang mengental, ginseng merah yang menjadi ciri khas telah cukup untuk menyulut api persaingan antar peserta yang menyala terang.

Mengingat bagaimana frasa musim dingin tersemat sesudah berdirinya kata olimpiade, salah satu cabang perlombaan yang paling serasi dan menarik perhatian disana tentu saja adalah figure skating yang juga dikenal sebagai seluncur indah. Apakah penamaan ini hanya sekedar tindakan tanpa makna yang kosong seperti kertas putih? tentu tidak. Siapa pun yang berdiri disana dan mengunci pandang ke arah gelanggang es, pasti akan mampu dengan cakap mendeskripsikan bagaimana kata indah menjelma menjadi seorang manusia yang menari gemulai seakan awan adalah pijakan kakinya.

"Biu!"

"Biu!"

"Biu!"

Sorak sorai yang ditujukan pada atlet yang lahir dengan nama Build Jakapan itu tak henti saling bersahutan. Klub penggemarnya sudah menyiapkan banner raksasa yang berisi ucapan semangat dan foto terbaik dari sang idola. Beberapa diantara mereka histeris, terharu, bahkan menangis dengan penuh kebanggaan setiap kali subjek cantik itu menaklukan setiap jenis gerakan yang diiringi dengan bunyi gesekan dari blade sepatu dan air kimia yang dibekukan untuk ice rink.

Sembilan juri yang melakukan sinkronisasi antara mata, hati dan tangan yang menggerakan pena merasa takjub. Penilaian yang mereka akumulasikan nampak menunjukkan angka yang tertinggi diantara peserta lain. Entah itu aspek TES (Technical Element Score) yang mencakup teknik lompatan, putaran dan kerumitan gerak kaki skater, ataupun aspek PCS (Program Components Score) yang mencakup estetika seni oleh skater dalam mengolah ekspresi, penjiwaan serta ketepatan koreografi terhadap musik, keduanya mampu diungguli oleh seorang Build Jakapan dalam performa tunggal.