Untuk bener-bener mendalami perannya sebagai seniman, Minghao sekarang harus belajar banyak soal dunia seni yang bukan sepenuhnya 'putih' kayak gini.
Berhubung dia juga bukan jadi seniman karena dia passion sendiri, jadinya banyak hal yang harus dia 'pelajari'.
Kayak, gimana cara para seniman mem-branding diri mereka masing-masing, gimana buat masuk ke dalem circle mereka, dan bahkan sampe di hal-hal berteman cuma biar artwork mereka dibeli.
Sekarang, Minghao sampe susah banget buat lepas handphone dan tablet, saking semuanya cuma bisa dia kerjakan lewat gadget.
Unutng dia nikahnya sama Junhui, yang sesama agen juga. Jadi mereka ga terlalu banyak hal yang harus dijelasin satu sama lain, soalnya mereka saling ngerti beban kerjaan masing-masing.
Dan mungkin... Untungnya juga Junhui bukan orang yang ribet. Jadi Minghao nyaman-nyaman aja di hubungan yang awalnya cuma gegara kerjaan ini.
"Hao.. mau makan apa?" Junhui nanyain suaminya, dia lagi sibuk juga ngeliatin hape, mau nyari makanan.
Minghao nengok dan ngeliatin Junhui dari samping, "hm.. apa aja, yang penting ada daging sama sayurannya"
"Mau sayuran kayak... capcai gitu, apa kayak tumisan?"
"Apa aja ga masalah" Minghao ngejawab, masih ngeliatin mukanya Junhui dari samping dan malah salfok.
"Aku mau cari yang pedes pedes" Junhui ngomong sendiri sambil masih nge-scroll layar hapenya
"Eh... Aku udah kepikiran mau branding kayak gimana"
"Mau kayak gimana emang?" Junhui nanggepin
"Aku bakal branding diriku sebagai seniman yang sampe kehidupannya pun estetik."
"Iya.. silahkaan" Junhui ngebales gitu doang
"Tapi kamu juga harus bantu--"
"Iya aku bantuin, tenang ajaa--"
"--besok kita hunting foto ya kalo gitu"
"Hah?!" Junhui sampe berenti ngeliat hapenya dan nengok ke Minghao, "maksudnya aku yang fotoin kamu?"
"Iya... dan engga."Minghao ngebales, "Iya, kamu fotoin aku dulu, tapi nanti kita foto berdua."
"Buat?"
"Biar brandingku nanti jadi seniman yang 'perfect' kehidupannya."
--^^--
"Ini bagus nih" Dokyeom nunjuk salah satu baju bayi ke Joshua.
Cowok yang lebih tua ngeliat baju yang ditunjuk, tapi dia ngegeleng, "engga. Aku bukan nyari itu" dia ngasih tau
Hari ini, mumpung lagi weekend, Joshua minta tolong Dokyeom nganterin dia buat beli stroller. Soalnya dia mau ngasih hadiah itu ke Hyungwon.
Ga pake nunggu lama, Dokyeom nyetujuin dan di sini lah mereka sekarang. Lagi nyari-nyari stroller di toko perlengkapan bayi.
Awalnya Joshua agak... ngeri ngeliat design dari si toko perlengkapan bayi ini, soalnya keliatan bagus banget, dan pasti haranya mahal-mahal.
Tapi Dokyeom berhasil ngeyakinin Joshua dengan iming-iming, 'mending kayak gini, kualitasnya dijamin bagus dan pasti barangnya tahan lama'.
Ga mau malu ngasih orang kado yang kualitasnya jelek, Joshua akhirnya setuju.
Dan dia bener-bener ga ngeliat-liat barang lain selain nyari barang yang dia tuju. Si stroller itu doang.
Joshua takut kalo neliat barang lain, dia malah kepengen dan akhirnya barang yang dia beli malah jadi banyak! Jadi mending dia fokus sama tujuan utamanya aja.
YOU ARE READING
Dibalik Tembok Rahasia (MX SVT Astro)
Fanfiction"Berhasil, tidak dipuji. Gagal, dicaci maki. Hilang, tak dicari. Mati, tak diakui." "Sudah tau konsekuensinya berat. Kenapa masih nekat?" "Semua identitas akan disembunyikan." "Keluarga tidak bisa menghubungi. Hanya siswa yang dapat memberi kabar." ...
