Bab III

523 71 35
                                    


















.....

"Arah adalah mata hari adalah satu."

.....

















│DYNASTY


















Brugh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Brugh.

Felix meletakkan tas dengan sedikit di banting di lantai kamarnya. Bukan karena sedang marah atau apa, ia hanya lelah setelah berlatih memahan hampir seharian. Jika Jisung tidak memanggilnya untuk makan siang, mungkin Felix akan tetap berlatih hingga sore atau bahkan malam.

Ini sudah berselang tiga hari dari hari dimana ramalan itu muncul. Setelah mengetahui takdir yang di dapat, tangis haru menyelimuti seluruh pack. Chan dan Seungmin tak luput dari rasa bahagia yang tak terkira.

Bahkan setelah tiga hari berlalu pun, euforia itu masih terasa. Namun karena hari ini adalah hari terakhir untuk Felix dan Jisung di pack mereka, suasana terasa lebih tenang dan sedih.

Seperti sudah menjadi kebiasaan. Setelah ramalan itu muncul dan takdir sudah di gariskan, maka pihak omega harus pergi ke pihak alpha untuk memberikan kabar mengenai ramalannya.

Seharusnya Felix dan Jisung pergi bersama dengan Chan dan Seungmin. Namun, karena Chan masih memiliki urusan yang perlu di selesaikan, Felix dan Jisung di utus untuk pergi lebih dahulu. Seungmin jelas akan tinggal bersama Sang Alpha dan menyusul setelah urusan matenya selesai.

Tok. Tok. Tok.

"Felix-ah, boleh aku masuk?"

Felix hanya mengangkat kepalanya dan memertahankan posisi berbaringnya. Ia menatap kearah pintu kamarnya yang baru saja di ketuk.

"Masuklah, Jisung-ah." ucap Felix, sebelum kembali menjatuhkan kepalanya. Sepertinya ia benar-benar tidak kuat hanya untuk sekedar mengangkat kepalanya.

Cklek.

Jisung memasukkan kepalanya untuk melihat keberadaan saudaranya itu. Ia hanya menghela napas panjang ketika mendapati Felix yang tengah berbaring di tempat tidurnya dengan kaki yang menyentuh lantai.

"Kau akan tidur seperti itu, Felix-ah?" tanya Jisung sembari menghampiri Felix yang tidak bergeming dari posisinya.

"Aku terlalu lelah untuk berpindah posisi. Biarkan aku tidur seperti ini." jawab Felix. Nada suaranya bahkan terdengar lemah karena mulai mengantuk.

"Kau akan bangun dengan sakit di seluruh badanmu, Felix-ah. Bangun dan tidur dengan benar."

Jisung memukul pelan paha Felix untuk memintanya bangun. Felix hanya bergerak seadannya dan berpindah posisi yang di rasa Felix sudah benar. Jisung lagi-lagi hanya bisa menghela napas.

DYNASTY  || CHANGLIXWhere stories live. Discover now