[WARN! BXB]
[ABO Universe Versi Kalana]
[SELESAI]
Ketika sebuah penolakan menjadi kerusakan yang ditanggung oleh seluruh dunia.
Pack Silver Stone tak memiliki penerus sebagai Alpha karena kedua anaknya merupakan Omega. Namun, satu kesempatan turun d...
"Jangan mencoba melarikan diri, rubah. Ikut aku sekarang."
Changbin menyeret Jeongin yang hanya bisa pasrah. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain menuruti permintaan dari sepupunya itu. Berlatih pedang bukanlah hal yang asing bagi keduanya. Hanya saja, Changbin dengan mode berlatih itu terlihat sangat mengerikan dari pada ketika mode berburu.
│DYNASTY│
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Tang!
Tang!
Suara dua bilah pedang yang saling beradu terdengar menggema di sebuah lapangan. Changbin dan Jeongin terlihat saling menyerang dengan pedang masing-masing. Keduanya terlihat begitu lihai mengayunkan bilah panjang itu.
Tidak ada yang berat sebelah. Keduanya terlihat imbang. Meski Jeongin jarang menggunakan pedang, bukan berarti ia tidak bisa menguasai senjata bilah panjang itu. Kemampuannya bahkan bisa menyamai Changbin yang merupakan penguasa pedang.
Sring!
Tang!
Changbin dan Jeongin saling berhadapan dengan pedang yang menahan serangan satu sama lain. Tatapan mereka terlihat tajam seakan mendeklarasikan diri untuk tidak ingin di kalahkan.
Meski hanya sekedar latihan, mereka tidak pernah tidak serius. Semua akan di anggap serius dan bisa saja berakhir dengan salah satu yang terluka. Entah parah atau tidak, itu sudah menjadi resiko ketika berlatih.
Tang!
Tang!
Changbin mengayunkan pedangnya dengan sedikit keras. Hal itu membuat Jeongin terkejut dan melompat mundur setelah menangkis serangan Changbin.
Sorot mata tajam Changbin berubah menjadi sedikit gelap dan terasa menakutkan. Entah hanya perasaan Jeongin atau memang benar, jika Changbin terlihat berbeda. Auranya terlihat lebih mengerikan saat ini.
Tang!
"Hyung! Sadarlah! Kau bisa membunuhku jika seperti ini!" teriak Jeongin yang terdorong mundur karena menahan serangan Changbin. Kekuatannya tidak main-main.
"Diam!"
Jeongin membulatkan matanya ketika mendengar suara dalam yang penuh dengan aura mengintimidasi. Jelas itu bukan suara milik Changbin.
"Hyung-"
"Ggrrhhh."
Jeongin merasakan udara di sekitarnya menipis seketika. Yang ada di hadapannya sekarang sudah jelas bukan Changbin. Auranya sangat berbeda.
