𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐧 18

Start from the beginning
                                    

Mendengar ucapan Aluna yang meminta izin padanya untuk meminta izin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah nya, membuat ia menoleh pada sang anak kesayangan nya lalu berbicara.

Aluna kini tengah cemas menunggu jawaban dari sang daddy, dirinya takut daddy nya tidak mengijinkan nya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dikarnakan imun tubuh aluna asli sebelum dimasuki jiwa azahira memang sudah lemah, jadi ia takut daddy nya tidak memberikan izin padanya.

"Ingin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler apa?" Tanya sang daddy pada Aluna.

"Basket, apa boleh?" Jawab Aluna dengan suara pelan.

"Alasan kesayangan daddy ingin mengikuti ekstrakurikuler basket itu apa?."

"Luna mau coba hal baru, terus biar Luna ada kesibukan aja."

Mendengar jawaban anak nya yang meragukan membuat hati kecil sang daddy ini ragu untuk memberikan izin nya.

"Daddy tidak memberi izin, kamu bisa main di rumah aja, Daddy bisa buatkan lapangan basket dan cari pelatih basket nya sendiri tanpa harus ikut ekstrakulikuler itu, bagaimana?."

Aluna yang mendengar ucapan sang daddy menjadi agak sedih,tapi setelah mendengar alasan sang daddy tidak mengijinkan nya untuk ikut ekstrakulikuler ia jadi paham.

"Daddy cuma ga mau kamu kecapean, apalagi kalo kamu masuk ekstrakurikuler basket dan berujung kamu drop dad ga suka itu, jadi daddy buatkan saja lapangan basket di rumah biar kalo kesayangan daddy ingin main, bisa langsung main, bagaimana?" Ucap sang Daddy menjelaskan.

"Oke deh, gapapa, aku paham dad pasti khawatir sama aku" ucap Aluna menatap sang daddy sambil tersenyum manis untuk meyakinkan sang daddy bahwa ia tidak sedih karna tidak di izinkan.

"Terimakasih karna sudah mau mengerti sayang."

****

Aluna kini sudah di dalam kelas, matanya dengan fokus melihat materi di depan papan tulis dan telinga nya yang mendengarkan penjelasan guru yang mengajar sekarang.

"Aduh pengen ke toilet lagi" ucap Aluna sambil menatap kearah depan.

Aluna berdiri dari duduk nya, hal itu sontak membuat perhatian guru yang sedang mengajar menatap ke arah nya.

"Ada apa Aluna?" Tanya sang guru pada Aluna.

"Bapak, Luna izin ke toilet ya" izin Aluna pada sang guru yang mendapat anggukan dari sang guru.

***

Saat sudah keluar dari toilet, Aluna menatap jam dipergelangan tangan nya, sudah hampir waktunya istirahat, jika ia kembali ke kelas juga tanggung, jadi Aluna memutuskan untuk duduk di taman dekat kantin sekolah saja, taman itu indah, tapi jarang ada orang yang ke situ dikarenakan beredar kabar taman itu angker, padahal Aluna sudah sering duduk di taman dan tidak terjadi apa-apa.

Aluna duduk di kursi taman dan tak lama ada seseorang yang menduduki kursi di samping Aluna, Aluna menoleh saat merasakan ada yang duduk disebelah nya.

"Eoh, vier, ko disini?" Tanya Aluna pada orang yang duduk di sampingnya, dan orang itu ternyata xavier.

"Aku bersekolah disini" jawab Xavier sambil menatap wajah Aluna intens.

"Oh jadi anak baru di kelas al, itu kamu ya."

"Ya, kenapa disini sendiri? Kamu bolos?" Tanya vier pada Luna.

"Engga, tadi Luna izin ke toilet, terus pas mau balik eh Luna liat jam bentar lagi jam istirahat, tanggung kalo balik ke kelas lagi, kamu sendiri ngapain disini?" Ucap Aluna panjang lebar.

"Aku tadi hanya sedang iseng berjalan-jalan, tiba-tiba mata ku tidak sengaja menangkap sesosok bidadari yang duduk sendirian di taman ini, dan saat ku dekati ternyata benar, bidadari itu cantik, tanpa membuang kesempatan jadi saya ikut duduk disini."

Aluna yang mendengar perkataan vier pun dibuat salah tingkah sendiri, pipinya memerah bak tomat, Xavier yang melihat itu sontak tertawa, tawa Xavier itu kini berdampak besar pada Aluna yang menatap vier Yang sedang tertawa dengan muka kaget nya, dan berbicara polos.

"Vier bisa ketawa juga ternyata, kirain cuma bisa senyum tipis doang, ganteng deh kalo ketawa" ucap Aluna.

Ucapan Aluna kini membuat Xavier malu, Xavier berdehem sebentar untuk menghilangkan rasa malu nya.

Segitu dulu ya all, jangan cuma baca, tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen ya

See you next time

𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐧 [END, PROSES REVISI]Where stories live. Discover now