Chapter 2

160 38 1
                                    

Selamat siang.....
Ketemu lagi kita di bulan baru, November.
Semoga di bulan ini ada lebih banyak keberkahan yang kita terima. Svaha 🙏

Jangan lupa dukungannya ya, baik dalam bentuk vote maupun komentar kalian.

Follow juga akunku 👇

💐 IG: _azuretanaya
💐 FP: Azuretanaya
💐 Wp: Azuretanaya

Happy reading
🍂🍂🍂🍂🍂


Sepasang laki-laki dan perempuan sedang duduk di teras depan sebuah rumah kontrakan. Mereka sangat berharap pemilik kontrakan segera membukakan pintu, karena keduanya sudah tidak tahan menjadi sasaran empuk nyamuk-nyamuk yang tengah dilanda kelaparan.

"Aduh!" Vikha memukul lengannya sendiri yang digigit nyamuk tanpa izin. "Tris, Shanon ke mana ya? Sudah hampir setengah jam kita berada di sini, tapi ia belum juga membukakan pintu." Gadis berambut lurus itu mulai menanyakan keberadaan pemilik rumah kepada sahabatnya yang juga tengah sibuk menghalau nyamuk menjamah tubuhnya sendiri.

"Coba kamu ketuk lagi pintunya, siapa tahu Shanon sudah tidur," pinta Tristan Danendra, laki-laki berkacamata yang juga merupakan sahabat Shanon.

"Hei, apa yang kalian lakukan di rumahku?" Shanon berseru setelah memasuki halaman tempat tinggalnya sambil mengendarai sepeda motornya ketika ia melihat ada tamu yang sedang menunggunya.

"Akhirnya penderitaan kita gara-gara kawanan nyamuk ini berakhir sudah, Tris," ucap Vikha lega saat melihat pemilik rumah telah menampakkan batang hidungnya.

"Cepat buka pintunya, Sha. Tangan dan kakiku hampir habis dijadikan santapan empuk nyamuk-nyamuk garang ini," titah Tristan berlebihan.

"Sekali-kali berilah mereka makan agar kalian mendapat pahala," balas Shanon setelah berdiri di antara kedua sahabatnya. Ia mulai memasukkan anak kunci agar pintunya terbuka.

"Sha, aku minta lotion anti nyamuk punyamu ya," pinta Vikha setelah pintu terbuka dan langsung melesat ke kamar Shanon untuk mencari keberadaan lotion yang dimaksud. Bahkan, sang pemilik kamar belum memberikan tanggapannya.

"Percuma saja, Kha," seru Tristan yang lebih memilih masuk ke kamar mandi, di samping dapur.

"Lebih baik pakai aloe vera gel saja untuk mengurangi gatalnya, Kha," Shanon menyarankan kepada Vikha setelah menutup kembali pintu rumahnya.

Rumah yang dikontrak Shanon cukup besar. Selain kamar tidurnya luas dan dilengkapi dengan kamar mandi dalam, di kontrakannya juga terdapat dapur, ruang tamu serta kamar mandi luar. Kedua sahabat Shanon pun sangat betah bersantai di kontrakannya, terutama saat malam minggu seperti sekarang.

"Kamu dari mana, Sha?" Pertanyaan Tristan sontak saja membuat Shanon kaget. Dengan sigap ia berdiri di samping Shanon dan menangkap cangkir yang hendak lepas dari tangan sahabatnya tersebut.

"Ish! Kamu ini buat aku kaget saja," tegur Shanon kesal. Ia pun kembali melanjutkan kegiatannya yang ingin membuat teh hangat untuk kedua sahabatnya tersebut.

"Siapa juga yang membuatmu kaget, Sha? Kamu saja yang mengambil cangkir-cangkir itu sambil melamun," Tristan berkilah dan tidak mau disalahkan. "Matamu sembap. Kenapa? Menangisi kabar pernikahan Richard lagi?" tebaknya sambil memerhatikan wajah Shanon dari samping.

Melihat Shanon langsung menunduk setelah mendengar pertanyaannya, tanpa meminta izin terlebih dulu Tristan merangkul pundak sahabatnya tersebut. Ia membalikkan tubuh Shanon, kemudian memeluknya dengan erat. Tanpa dijawab pun, ia sudah mengetahui jawabannya.

The Secret of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang