Bab 27

20 3 0
                                    

Siang itu. Di kantor polisi cabang yang terletak di timur kota Titans, terlihat seorang pria paruh baya tengah berdiri di depan Isaka, walau terhalang kaca dan sepasang borgol mengikat kedua tangannya. Tampak pria itu tenang saja dan malah terlihat santai berbincang dengan pria yang membesuknya.

Di dekat mereka, tampak Yua dan Ryutarou yang tengah mengawasi mereka.

"Apa si brengsek ini boleh dibesuk?" tanya Ryutarou yang tampak geram melihat wajah santai penjahat itu.

"Sepertinya kau menikmati waktu pensiun disini ya?" sindir pria paruh baya itu pada Isaka, terlihat ia hanya tersenyum kecut mendengar ucapan itu.

"Jadi? Apa yang terjadi di luar? Hingga membuatmu repot-repot kesini? Pastinya nona Bianca yang mengirimmu kan?" tanya Isaka yang terlihat berubah ekspresinya.

Mendengar pertanyaan itu tentu saja membuat pria paruh baya itu tertawa, terlihat ia menatap wajah Isaka lalu tersenyum.

"Kalau perlu bersiaplah, aku tidak tau kapan. Tapi mereka sepertinya akan memulai pergerakan besar," jawab pria itu pada Isaka yang tersenyum sinis mendengarnya.

"Hahaha! Baguslah! Aku sudah tidak sabar menunggunya!" ucap Isaka yang terdengar oleh Ryutarou.

"Hoi! Apa yang kalian bicarakan!" tanya Ryutaro yang terlihat tersinggung dan mencoba menghampiri mereka, namun dihadang oleh Yua.

Tak lama terlihat Dina berjalan ke dekat Ryutarou, dengan ekspresi serius terlihat ia menepuk keras pundak Ryutarou mencoba menenangkan dia.

"Jangan gegabah! Kau mau membuat reputasi kita turun karena menghalangi hak mereka?" tanya Dina dengan tatapan tajam, melihat ucapan Dina tentu saja membuat Ryutarou terdiam.

"Terserah kalian!" ucap Ryutarou tak terima sembari mundur kembali ke dekat Yua.

Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi alarm pertanda jam besuk selesai, dan tampak Dina segera memerintahkan para sipir disana untuk kembali membawa mereka.

"Entah apa yang terjadi, tapi aku melihat Dina sedikit berubah akhir-akhir ini," gumam Yua sembari melirik Dina, tampak gadis itu tengah berjalan meninggalkan para polisi yang memberi hormat namun diabaikan olehnya.

"Seperti pribadi yang berbeda," tambah Yua lagi sebelum berjalan meninggalkan Ryutarou.

------------

Di sisi lain, terlihat Lian tengah mengawasi latihan Rika, Anya dan Shifa, terlihat ketiganya berlatih dengan kemampuan mereka masing-masing, sementara Lian dengan tekun menulis tiap perkembangan yang ada.

"Coba gunakan ini Nya," ucap Lian yang memberikan sebuah tas selempang pada Anya.

"Apa ini?" tanya gadis itu yang terlihat menyeka keringat di dahinya.

"Coba tebak?" ucap pemuda itu sembari tersenyum pada Anya, tampak gadis itu hanya tertawa sebentar lalu tersenyum kecut.

"Kalau mau menggodaku, lakukan saat tidak ada Rika," ejek Anya sembari melirik Rika yang tampak menatap tajam Lian.

"Bercanda, itu adalah item yang kubeli dari shop, tas itu memiliki kumpulan batu energi yang bisa mengeluarkan serangan sihir," terang Lian yang membuat gadis itu tersenyum sinis, dan tampak mengambil sebuah batu berwarna biru di dalamnya.

"Batu biru ini? Kau serius? Tasnya bagus sih, tapi yang benar saja batu ini?" tanya Anya tak percaya karena mengira Lian hanya menggodanya, mendengar itu Lian terlihat mengambil batu itu dan melemparnya ke sisi lain.

Dan sebuah ledakan yang cukup besar  akibat batu itu tampak sukses membuat Shifa dan Rika yang serius berlatih ikut terkejut.

"Lihat?" tanya Lian pada Anya yang terlihat takjub melihat itu, dan tersenyum pada Lian sesaat setelahnya.

THE GUARDIAN STORY (TAMAT)Where stories live. Discover now