09. words.

222 53 8
                                    

_________________________________________

Kini mereka pulang dengan motor mereka masing-masing. Namun tak dengan rumahnya, aki masih sangat khawatir untuk meninggalkan Angel sendirian di rumah.

Mengetahui bahwa Angel tinggal sendiri di rumahnya, dengan mental yg masih belum stabil membuat aki semangkin takut meninggalkan Angel. Maka itu ia izin menginap di rumah Angel.

Angel juga tak keberatan dengan aki yang menginap sehari di rumahnya. Menemani malamnya, yang tadinya akan menjadi malam terkahirnya namun gagal.

"Tidur di kamarku aja kak, jangan di sofa. Dingin"

Sahut Angel sambil menengok kebelakang, melihat aki yang kini duduk di sofa ruang tamu milik Angel. Aki hanya mengangguk mendengar perintah Angel, ia jujur tak keberatan tidur satu ruangan dengan Angel.

'santai aja elah Ki, lo tidur sama Angel juga kagak ada yang hamil..'

Batin aki sambil menunggu Angel yang kini sedang mengganti bajunya. Aki terlihat berfikir keras, ia baru pertama kali merasa sangat khawatir. Padahal waktu tidur bersama himeno bahkan ia tak pernah berfikir sampai situ Karna merasa himeno seperti keluarganya.

Tak lama setelah itu, Angel menampakan dirinya keluar dari kamarnya setengah. Menyuruh aki untuk mendatangi kamarnya.

Melihat instruksi dari Angel, aki beranjak dari sofa menuju kamar Angel. Memasuki kamar Angel yang berwarna biru muda dan kasur yang memiliki ruang bawah jika di tarik akan menampakkan kasur juga.

"Kak, mau tidur di atas atau di bawah?"

Tanya Angel sambil menarik kasur bawah, menengok ke arah aki sejenak.

"Mau tidur bareng Lo aja boleh ga"

"..gak."

Mendengar penolakan Angel mentah mentah pada aki membuat dia tertawa kecil pada Angel. Ia duduk di kasur bawah, sedangkan Angel menutup pintu dan mematikan lampu kamarnya.

Angel beranjak naik ke kasur atas, sambil menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut yang kini harus di bagi dua bersama aki di kasur bawah.

Kini mereka berdua saling berbagi selimut dari atas kebawah yang jarak nya tak terlalu jauh, sepanjang waktu aki mencoba untuk tertidur. Namun ia masih tak tertidur juga.

Ia sedikit menengok ke arah kasur Angel di atas, niat aki mengintip keatas untuk memastikan bahwa Angel telah tertidur atau belum.

Namun di saat bersamaan pandangan mereka bertabrakan. Aki yang ingin melihat apakah Angel sudah tertidur atau belum dan Angel yang masih membuka matanya kearah kanan yang mau tak mau saling melihat satu sama lain.

"Loh belum tidur kak?"

"Gausah manggil pake kak, ga enak."

Sahut aki sambil mendudukkan dirinya di atas kasur. Menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Melihat aki yang kini sedang duduk di kasurnya, membuat Angel refleks mengikutinya.

"Kenapa belum tidur?"

"Takut Angel kenapa kenapa"

"Aki, aku bukan anak kecil"

Dan di lanjut dengan tawaan dari aki, sekali lagi aki menawarkan dirinya untuk tidur bersama Angel. Aneh, angel tak menolaknya. Dan menyuruh aki tidur di sampingnya.

Kini aki beranjak ke kasur yang kini di jadikan tempat tidur Angel, berbaring di samping Angel yang hanya berbeda beberapa cm.

Tak ada topik pembicaraan, mereka memutuskan untuk tidur. Namun sekali lagi, Angel tak kunjung tertidur. Angel menoleh ke arah kanannya, yang tepat kini di depannya berpas pas an dengan wajah aki.

Terlihat, aki sudah tertidur cukup pulas. Sepertinya ia baru tenang Karna di perbolehkan tidur bersama Angel, yang padahal tak ada bedanya dengan yang tadi.

...

00:09
Di tengah tengah tidur mereka, aki mengganti posisi tidurnya. Kini tangan aki berada di bahu Angel. Walau angel setengah tidur, ia masih bisa merasakan apa yang menindih bahunya.

Perlahan-lahan Angel membuka matanya, yang kini tepat berpas pas an di depan muka aki yang kini tertidur lelap. Angel menelan ludahnya sendiri, sedikit terkejut melihat aki di depannya dengan sangat dekat.

Rasa kantuk Angel seketika menghilang. Melihat wajah lelah aki di depannya, membuat ia mengurungkan niatnya untuk tertidur kembali. Ia lebih memilih menghabiskan waktunya untuk memandangi wajah aki.

Dengan posisi tangan aki yang masih memeluki pundak Angel. Angel masukan tangannya kedalam selimut, memandangi wajah aki yang kini bagaikan bidadara.

"..aki.. kenapa nekat banget?"
Gunam Angel sambil memelankan suaranya agar tak membangunkan aki dari tidurnya.

'Aki Deket sama kakak kakak OSIS ya? Deket sama cewe juga. Tapi kenapa harus kak makima? Kenapa harus dia yang jadi pelabuhannya. kata mama, aku anak aneh. But it's true, mau selama apapun. Perlahan-lahan aku juga bakal nganggep aku anak aneh kalau aku bilang sejujurnya.'

Bisik Angel, perlahan lahan berjalannya waktu. Angel mulai meneteskan sedikit air matanya. Melihat aki tertidur pulas, ia tak tega untuk berbicara langsung padanya. Ia tak mau aki tahu satupun perasaan nya pada aki.

Angel tak melarang aki untuk jatuh cinta pada seseorang, namun rasanya sangat berat untuk membiarkan aki jatuh cinta dengan yang lain. Padahal ia hanya teman sebangkunya yang itupun hanya kebetulan dan di waktu yang singkat.

Namun kata kata aki yang di berikan pada Angel membuat Angel tak kuasa menahan sedihnya saat memikirkan beberapa kali kata kata aki.

Perkataan aki seolah-olah membuat Angel terasa berbeda dengan orang lainnya. Itu pertama kalinya Angel mendengar kata kata itu keluar dari mulut seseorang untuknya.

Sibuk dengan isakannya, sampai Angel tak sadar aki kini perlahan-lahan membuka matanya.

Melihat itu sigap Angel merubah posisi tidurnya membelakangi aki, melihat Angel tiba tiba merubah posisi nya. Aki refleks memegang tangannya.

"Angel..-"

____________________________________________

(n.) HALOAAOAOAOAO INI NULIS CHAPTER KALI INI LAMA BGT, AK LAGI DI SERANG TUGAS HUHUHUHUHU :(

❝𝐀𝐒𝐌𝐀𝐑𝐀𝐋𝐎𝐊𝐀❞ | 𝐀𝐤𝐢𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang