04. benih.

335 69 2
                                    

_________________________________________

Kini aki meninggalkan mereka berdua, aki berjalan tanpa tujuan dengan makanan yang bahkan belum ia makan sedikitpun. Ia berjalan kearah gedung belakang sekolah, melihat cilok yang belum sempat ia makan membuatnya merasa bersalah pada Angel devil Karna ia tak sempat memakan makanan nya bersama.
   "Aki lagi apa di sini?" Sontak aki melihat kearah suara nya terdengar. Suara makima. Ia bingung dari mana datangnya bahkan ia tak menyadari keberadaan makima. "Ini.. lagi mau makan haha, tadi ga kebagian bangku" bohong aki, tentu saja ia kesini tanpa alasan. Sontak makima mendekati aki persis di sampingnya. "Ki, kamu lagi jatuh cinta ya?" Tanya makima. Aki menoleh kearahnya, ia tak mengerti apa yang di maksud makima. "Nggak.. tahu. Emangnya kenapa kak?" Jawab aki.
    Makima tanpa kata meraba kantong baju aki, mengeluarkan sekotak rokok. Perlahan-lahan ia membuka kotak rokoknya menampilkan rokok yang hanya tinggal 2 batang. "Ini" sahut makima, aki Sontak kebingungan menatap makima. "Akhir akhir ini kamu ngerokok lebih banyak dari biasanya, kayak di mabuk cinta." Mendengar penjelasan makima, aki melebarkan matanya. Karna yang di katakan makima adalah suatu kebenaran.
   Namun melainkan di mabuk cinta, sepertinya aki di Landa kestres an tanpa akhir yang membuatnya terus menerus menghabiskan batang rokok. "Ada apa aki? Cerita aja." Sahut makima tanpa eskpresi nya itu seperti biasa.
"Gak tau kak. Gua akhir akhir ini mikirin himeno terus.. apalagi akhir akhir ini dia sering masuk UKS" curhat aki pada makima dan di anggukkan oleh makima. Mengerti perasaan aki, makima kini menepuk pundak aki.
   "Himeno bukan orang yang bakal senang ngeliat kondisi orang yang dia sayang memburuk. Gausah di pikirin berlebihan ya?" Sahut makima mencoba membuat perasaan aki melega. Aki kini hanya mengangguk mendengar apa yang makima ucapkan.
  Mereka berdua berakhir bercerita bersama sama sambil memakan makanan nya berdua di belakang sekolah. Sambil menunggu bell ujian kedua terdengar.

   Bell ujian kini telah terdengar menandakan bahwa ujian kedua akan segera di laksanakan. Aki dan makima hendak berpisah untuk kembali ke kelasnya masing-masing. Aki kembali keruangannya dan begitu juga dengan makima.
   Aki memasuki ruangan nya, melihat Angel yang kini sedang belajar di Karnakan pengawasnya sendiri belum memasuki kelas yang masih menyisakan waktu luang. Mendengar seseorang memasuki ruangan, Angel sontak melihat seseorang itu. Aki kini sedang melangkah ke arahnya atau lebih jelasnya tempat duduk sebelah Angel.
   Tanpa basa basi, Angel meminggirkan badannya agar aki bisa duduk di bangku pojoknya. Membiarkan aki duduk di tempatnya, kali ini aki membuka topik pembicaraan. "Angel, maaf ya tadi gua gabisa makan b-" kata kata aki terpotong.
"Ini bukan salah kakak, ini salahku. Maaf ya tadi kasar dan gak sopan banget padahal aku masih kelas 10." Potong Angel sambil menundukkan kepalanya bersalah. Melihat ini aki merasa 3 kali lebih bersalah karna faktanya ialah yang memulai semuanya, jika ia tak egois dan berbicara baik baik pasti semuanya tak kan terjadi. Aki menggelengkan kepalanya, ia mengangkat dagu Angel untuk berhenti menunduk
   "Lo.. Keren banget tadi" sahut aki pada Angel, Angel terdiam mendengar ucapan dari aki. Ia merasa hatinya berdebar-debar lebih kencang dari biasanya. Apa Karna ia merasa bahagia karna di puji? Ntahlah, Angel bahkan tak dapat mengerti akan perasaannya sendiri.
  Sontak Angel membersihkan tenggorokan nya, mencairkan suasana yang kini malah membuat suasana nya menjadi sangat awkward. Aki juga refleks menjauhkan tangannya dari dagu Angel. "Ekhm Makasih" ujar Angel sambil memutarkan kepalanya ke arah lain. Pipinya memerah, ia baru merasakan hal seperti ini.
  "!! maaf gua main pegang pegang aja. Lagian tadi Lo nunduk terus" begitu juga dengan aki yang kini berbicara dengan Angel namun dengan cara membuang wajahnya. "Gak papa" sahut Angel singkat. Ia meletakkan tangan nya untuk menyangga dagu nya di meja serta menutupi mulutnya.
  Dan di lanjut dengan pengawas yang kini telah memasuki ruangan mereka. Ujian telah di mulai dengan penuh konsentrasi, Angel bukan tipe anak yang akan belajar di rumah. Jadi ia akan menyiapkan contekan atau belajar 5 menit sebelum ujian di mulai. Namun pelajaran yang telah ia pelajari tadi hilang bagaikan abu dalam waktu yang singkat, pikirannya di penuhi oleh aki. Aki. Dan aki.

  'Apaansih.? Aku kenapa!?' Batin Angel menampar pipi nya sendiri. Melihat ini, aki yang sedang mengerjakan ujiannya teralihkan pada Angel yang tanpa alasan menampar pipi nya sendiri. Sontak aki kebingungan, ia memberikan sebuah kertas.
  Angel berhenti menamparkan pipinya, ia membuka kertas pemberian aki secara diam diam itu, tertulis sebuah kata. 'lo kenapa? Pipinya Mangkin merah nanti' melihat ini, Angel merasa sangat malu. Karna yang ia pikir adalah pipi merah Karna memikirkan aki, melainkan merah yang di maksud aki adalah tamparan pertama Angel pada pipinya sendiri yang bahkan sudah memerah.
'dia kenapa..' Batin aki.
_________________________________________

(n.) Seperti biasanya, di edit berkali-kali Karna kelalaian author... Maaf ya kalau singkat banget! Aku usahain agak panjang lagi soon jangan lupa vote untuk menyemangati autho 🎧

❝𝐀𝐒𝐌𝐀𝐑𝐀𝐋𝐎𝐊𝐀❞ | 𝐀𝐤𝐢𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥.Where stories live. Discover now